E.4 KANGEN

3.3K 111 4
                                    

"Bang, adek kangen mami sama papi," ucapku pelan

"Kan bisa telpon, dek," jawab abang malas-malasan

"Tapi kata papi jangan telpon, bang."

"Ya udah jangan telpon, dek," jawabnya tanpa melihatku. Aku kesal abang jadi berubah semenjak patah hati.

Dulu abang sama kak Sera juga pernah berantem tapi besoknya pasti langsung baikan gak tau kenapa kali ini beda. Abang jadi lebih pendiam, sering gak nyambung juga kalau diajak ngobrol. Abang juga langsung setuju aja waktu papi bilang nitipin kami di rumah oma, biasanya abang paling anti ke rumah oma karena oma cerewet. Mami juga bilang jangan sampai sebut nama kak Sera di depan abang. Hmm mungkin memang separah itu ya 😔

Oh iya kenalkan aku Enzi. Enzi Gulinear Aditama, anak kedua dari mami dan papi. Umurku enam belas tahun.

Saat ini aku dan bang Ezra sedang di rumah oma karena papi sama mami honeymoon dadakan. Kata papi dia kangen banget berduaan sama mami makanya papi ajak mami pergi. Engga jauh sih cuma di Jogjakarta.

Sebelum pergi papi bilang ke kita supaya tidak terlalu sering menghubungi mereka karena papi ingin 'quality time' sama mami 😭

Ini pertama kali mami sama papi pergi dan kami dititip di rumah oma. Biasanya kami dititip di rumah kakek. Jujur aku engga betah di sini, oma selalu mengatur kami. Tidak boleh main hp, tidak boleh nonton tv terlalu lama, tidak boleh jajan sembarangan atau beli jajan di abang lewat, dan masih banyak larangan lain.

Kemarin siang aku tiba-tiba lapar padahal baru saja makan akhirnya aku memanggil tukang bakso yang kebetulan lewat tapi sial baru saja dua sendok oma langsung memarahiku dan bilang "besok kalo cucu saya panggil gak usah berhenti ya, bang!" Ah aku malu 😭. Akhirnya abang Ezra mencoba menenangkanku dengan menggoreng chicken nugget buatan oma tapi lagi-lagi aku sial semua nugget yang digoreng abang Ezra gosong, ntah apa yang ada di pikiran abang Ezra waktu memasak 😭.

Aku kangen mami.

"Hiks."

"Loh kok nangis sih," kata abang panik

"Enzi kangen mami, bang," kataku sambil menangis

"Sst ya udah nanti kita video call mami ya, kalo sekarang gak bisa. Ini abang liat papi update lagi di hotel, adek ngerti kan maksud abang?" Aku menggeleng pelan

"Aduh. Pokoknya mami sama papi gak bisa diganggu sekarang. Kamu mau apa nanti abang turutin deh," bujuk abang

"Enzi mau pulang, bang."

"Gak bisa, dek. Kita dititip di sini sampai mami papi pulang kalo kita pulang pasti dimarahin oma, kita nurut aja ya," kata abang sambil mengusap kepalaku

"Bang, gimana ya caranya supaya kita bisa terus komunikasi sama mami papi tanpa harus telpon atau video call?" Abang kelihatan berpikir tapi gak tau deh apa yang dipikirin mungkin kak Sera lagi

"Oh aku tau aku tau," kataku semangat. Abang menaikan satu alisnya

"Kita buat group chat, jadi aku bisa ngobrol sama kalian sekaligus," dengan cepat aku mengambil ponsel di nakas

"Hmm apa ya nama groupnya."

"Terserah Enzi aja."

"Oke!"

"Oke!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang