SEVEN YEARS AND COUNTING..

15.5K 458 2
                                    



Januari 2015

Akhirnya kami menikah setelah tujuh tahun berpacaran. Dan pernikahan kami sudah hampir memasuki tahun kedua. Sikap Rio masih sama seperti sembilan tahun yang lalu manis tetapi tegas.

"Mau masak apa hari ini baby?," kata Rio sambil membaca majalah

"Ih apaan sih kamu kok manggil aku kaya gitu."

"Emang kenapa sih baby."

"Ya aneh aja biasanya manggil sayang atau Vio, sekarang beda lagi."

"Jadi engga suka nih aku panggil baby?."

"Engga."

"Yaudah aku mau baby beneran aja kalo gitu," Rio menciumku. Aku tertawa sambil meronta tapi dia tetap saja memaksa untuk menciumku sampai majalah di pangkuannya terjatuh. Aku melihat ada sesuatu yang ikut jatuh bersama majalah itu tapi Rio langsung cepat mengambilnya.

"Itu apa?," tanyaku heran

"He he he."

"Ih itu apa?."

"Ini buat kamu sayang," Rio memakaikan kalung berbentuk hati di leherku

"Dalam rangka apa nih kamu ngasih aku hadiah."

"Dalam rangka aku senang punya istri kaya kamu. Cantik, pinter masak, pinter nyenengin suami hahaha."

"Makasih ya sayang aku juga seneng kok punya suami kaya kamu."

**********

Rio sekarang bekerja di perusahaan milik ayahnya dan aku baru saja lulus kuliah. Kehidupan kami sangat bahagia rumah punya, mobil juga punya cuma satu yang belum kami punya, yaitu anak. Bulan depan adalah anniversary pernikahan kami yang kedua dan aku sangat berharap bisa hamil dan memberikan kado paling spesial untuknya.

"Kamu hari ini pulang jam berapa?," tanyaku di telepon

"Jam enam aku udah sampe rumah kayanya."

"Mau aku masakin apa?."

"Hmm apa aja deh asal kamu yang masakin aku udah senang."

"Eh iya by the way, aku tadi di telepon sama perusahaan yang kemarin aku ngelamar katanya besok aku interview."

"Hmm bagus sih, tapi kamu yakin masih bisa ngurusin aku di rumah?."

"Ya bisa dong sayang, lagian emang kamu bayi diurusin hahaha."

"Ah kamu ngomongin bayi, aku jadi pengen punya."

"Makanya jangan pulang malem-malem biar bisa bikin bayi!."

"Oke disegerakan yaaa!!," kata Rio semangat

**********

"Good morning future mommy of my future kids," kata Rio sambil menciumku

"Good morning sayang," kataku sambil ngulet

Di meja makan saat sarapan Rio tidak berhenti berbicara soal anak. Aku suka saat seperti ini, kami menghayal tentang masa depan kami dan anak-anak kami.

"Nanti ya kalo anaknya laki pasti bakal sekeren daddy nya deh yakin aku."

"Emang kamu keren?."

"Iya lah aku keren, kalo engga keren masa iya kamu mau sama aku sampai nikah gini."

"Hahaha terpaksa aja sih itu soalnya takut dikasih jurus taekwondo."

"Kok nyebelin sih kamu," katanya sambil mencubit hidungku lalu tertawa

"Kamu beneran bolos nih hari ini demi antar aku interview?."

"Iya lah sayang, masa iya aku biarin kamu jalan sendiri."

"Makasih ya sayang."

"Jam berapa sih interview nya?."

"Nanti jam sebelas."

"Wah berarti ada waktu dong kita buat jemput si baby."

"Maksudnya??," tanyaku heran

"Maksudnya tuh gini..." Rio langsung mencium bibirku dan menggendongku ke kamar kami.

....

Rio menungguku di ruang tunggu saat aku interview. Aku sudah menawarkan dia untuk menungguku di mobil atau kantin kantor ini agar dia tidak bosan tetapi dia tetap memaksa untuk mengantarku sampai ke dalam kantor.

"Nanti kalo ada yang naksir kamu gimana? Kan biar mereka tau kamu udah nikah."

"Hahaha kan aku pake cincin nikah di cv juga aku tulis statusnya nikah."

"Ih kamu engga tau aja cowok kantoran tuh pada genit walaupun tau kalo ceweknya udah nikah."

"Oooh jadi kamu gitu ya kalo di kantor."

"Bukan gitu sayang, ih kamu mah. Pokoknya, intinya adalah aku sayang banget sama kamu dan engga mau kamu diambil orang."

"Iya sayangku."

Selesai interview aku segera ke ruang tunggu menjemput Rio.

"Gimana hasilnya," kata Rio saat di mobil

Aku langsung memeluknya

"Ya udah sabar aja ya, kan baru sekali nyoba belum rezeki itu. Udah jangan sedih ya," Rio terus menenangkan aku

"Aku diterimaaaaaa," kataku girang

"Kamu serius?."

"Iyaaaaaa."

"Ya ampun selamat ya sayang."

"Aku seneng bangeeeeet."

"Ehm berarti nanti malem bisa seneng-senengin aku dong yaaa."

"Jemput baby lagi?."

"Iyaaaa hahaha."

"Hahaha okaaaaay."

**********

Ternyata kerja membuatku keteteran juga dalam mengurus rumah tangga. Sudah dua kali dalam seminggu ini aku pulang telat. Untungnya Rio tidak pernah komplain dan tetap mendukungku.

"Maaf ya sayang aku pulang malam lagi."

"Gak apa-apa, ya udah ayo makan aku udah laper banget nih."

"Loh kamu belum makan?."

"Belum, aku tunggu kamu."

"Maaf banget yaaa," kataku sambil memeluknya

"Gak apa-apa sayang, aku cuma takutnya kamu sakit karena kecapekan."

"Kamu takut karena kecapekan aku jadi sakit apa jadi engga bisa jemput baby?."

"Ya itu juga sih hahaha."

"Ih kamu tuh." kataku sambil mencubit perutnya

bersambung..

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang