STAY

E.5 DI RUMAH AJA

#dirumahaja hari ke-30

Enzi Mulai bosan

Awalnya menyenangkan karena sekolah diliburkan eh bukan diliburkan tapi belajar di rumah. Tapi makin lama makin menyebalkan, banyak tugas yang lebih menyenangkan dikerjakan di sekolah. Bang Ezra juga sudah mulai uring-uringan karena sebulan hanya bisa menatap kak Sera dari ponsel.

Cuma papi sama mami kayanya yang menikmati masa-masa karantina ini. Mereka nempel terus dari bangun pagi sampai tidur lagi. Mami masak papi peluk-peluk dari belakang, kalau nonton tv duduknya dempet-dempetan, sampai kata bang Ezra mami sama papi mandinya barengan. Positif thinking aja ya mungkin mereka mau irit air :)

Masalahnya kami anak-anaknya ini loh merasa iri. Aku sama bang Ezra kan jomblo, mending sih bang Ezra ada temen rasa pacar lah aku?

"Makan," colek bang Ezra di sebelahku, mataku masih saja fokus pada dua orang di depanku yang saling suap-suapan

"Enzi kenyang," kataku tidak mood

"Loh kenapa? ini kan cumi kesukaan Enzi," Sahut papi yang akhirnya menghentikan adegan suap-suapannya

"Enzi sakit?" tanya mami dengan muka khawatir yang hanya aku jawab dengan gelengan kepala

"Gak usah banyak polah deh," bisik bang Ezra sambil menyuapiku

"Sedikit-sedikit dong," kataku dengan mulut penuh

"Makan sendiri makanya," jawabnya sewot tapi tangannya tetap sibuk menyendoki makanan di piringku

"Enzi mau mami suapin?" tawar mami.

"Eh kan udah besar, gak usah ya," jawab papi. huh bilang aja maunya papi yang disuapin mami. "Bang tolong itu bantu adeknya, jauh kalo mami yang harus suapin adek," lanjut papi lagi

Bang Ezra menatapku dengan senyum menyebalkan

"Aku bisa makan sendiri," aku buru-buru mengambil sendok dari tangan bang Ezra

"Habis ini kita lanjutin nonton drama korea yang kemarin ya," ajak mami

"Iya mi, masih nanggung tuh."

.....

Drama Crash Landing On You ini gak ada apa-apanya deh sama pemandangan di depanku. Mami sama papi duduknya dempet banget saking dempetnya mungkin nyamuk aja gak bisa di tengah mereka. Dan papi ini ya suka cari kesempatan dalam kedempetan, cium-cium mami terus, dia pikir aku gak liat kali ya

Ya tuhan tolong kuatkan hati Enzi :(

Sepuluh menit

Dua puluh menit

Ah aku udah gak kuat menghadapi semua ini

"Aaaaaaaa!!" Aku menjerit sambil melompat duduk diantara mami dan papi. Dengan kekuatan penuh aku berhasil membuat papi bergeser

"Pi! Mami itu punya aku sama bang Ezra juga, jangan dimonopoli gini dong!" Kataku berapi-api

"Apasih siapa yang main monopoli," jawab papi sok lucu

Aku diam saja sambil memeluk mami. Tidak lama bang Ezra pindah tempat duduk di sebelah kiri mami, jadi mami diapit oleh kami

"Iya nih abang juga kangen. Mi, jangan berduaan mulu dong sama papi. Kita kan juga mau manja-manjaan sama mami."

"Oh jadi kalian cemburu?" Tanya mami sambil tertawa pelan. Aku dan bang Ezra mengangguk berbarengan

"Giliran begini aja baru pada cemburu, baru mau manja-manjaan sama mami. Kemarin-kemarin abang cuma fokus sama Sera terus adek cuma mikirin paskibra di sekolah, mami sama papi juga cemburu loh tapi kalian emang mau tau?"

"Maafin aku, mi," kataku dengan mata berkaca-kaca

"Maafin abang juga, mi," bang Ezra mengeratkan pelukannya

Papi ikut berpelukan bersama kami

"Hmm guys, pelukannya udahan yuk. Ini waktunya mami sama papi tidur siang," kata papi sambil mencoba memisahkan pelukanku dan bang Ezra dari mami

"Ih papi!! Merusak suasana tau gak!"

"Emang pada gak mau punya adek lagi?" Goda papi

"ENGGAK!!" Jawabku dan bang Ezra kompak

.....

Papi mencoba menahan diri untuk tidak memeluk mami yang sedang beberes rumah

Enzi yang sedang memantau pergerakan papi

"Selain tidur-nonton tv-makan enaknya ngapain lagi ya," kira-kira itu yg dipikiran Ezra setiap bangun tidur

Mami yang pusing karena setiap hari pada minta dimasakin sop bakso terus :(