RIO MARAH

10.3K 400 4
                                    

Seminggu setelah lebaran semua orang mulai kembali beraktifitas seperti biasa, tetapi tidak dengan Rio. dia hanya berdiam diri di rumah memikirkan Viola yang kembali menjaga jarak dengannya. Telepon dari Rio selalu di reject dan chat di whatsapp hanya dibaca tanpa dibalas.

Caroline,- mama Rio, mendatangi anaknya yang susah sekali dihubungi sejak lebaran.

"Mama mau ngapain kesini," Kata Rio datar

"Kamu kenapa sih susah banget dihubungi, balas pesan dari orang tua aja susah. yah jangankan balas dibaca aja engga. Kamu inget kan hari ini mau halal bihalal sama teman papa di rumah kita."

"Terus?."

"Papa nyuruh mama jemput kamu, Rio."

"Buat apa sih Rio dateng, itu kan teman papa semua."

"Ya biasanya kan juga gitu setiap tahun, kamu lupa?."

Rio memilih memakai headset dan mendengarkan lagu dari pada mendengarkan ocehan ibunya.

Rio memilih memakai headset dan mendengarkan lagu dari pada mendengarkan ocehan ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio kembali mengirimkan pesan ke Viola, ia berharap kali ini pesannya akan dibalas. 

Satu menit

Lima menit

Sepuluh menit

Rio masih memandangi pesan yang dikirim untuk Viola. Seperti biasa hanya dibaca tidak dibalas. Akhirnya Rio menutup aplikasi whatsapp nya dan membuka instagram, tangannya terhenti melihat foto Viola. Fotonya di unggah sepuluh menit yang lalu.

"Kamu upload foto tapi kenapa engga bales chat aku, Viola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu upload foto tapi kenapa engga bales chat aku, Viola." pikir Rio

"Ini apa sih si Gerald segala like foto Viola, mau caper apa gimana," katanya gemas

*BUG* 

Caroline melempar baju ke Rio. "Apa-apaan sih mama!."

"Ganti baju kamu sekarang!," Caroline menarik headset dikuping Rio dengan kasar

"Rio engga ikut, ma."

"Mama engga mau tau, pokoknya sekarang kamu ganti baju. mama tunggu lima menit!."

"Ck!."

"Cepat!."

"Mama berangkat duluan nanti Rio susul."

"Engga, kita berangkat bareng."

.....

Setelah beberapa jam akhirnya acara di rumah keluarga Rio selesai. Sepanjang acara Rio hanya diam dan menyendiri tanpa ada minat berbaur dengan para tamu.

Satrio,- papa Rio menghampiri anaknya yang sedang melamun di halaman belakang.

Satrio,- papa Rio menghampiri anaknya yang sedang melamun di halaman belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rio.."

"Kamu ini apa-apaan sih, Rio. Gak biasanya kamu kaya gini. Tamu negor kamu malah diem, kamu menghindar dari semua temen papa kamu. Terus malah bengong di sini, mama engga enak sama semua tamu tau gak!," ucap Caroline yang tiba-tiba datang dan menyela omongan Satrio

"Ma!," tegur Satrio

"Pa, mama tuh tadi denger orang bisik-bisik ngomongin Rio. Mama kesel, pa. Kalo aja Rio bisa bersikap normal kaya biasa mereka engga mungkin omongin keluarga kita."

Rio memandang ibunya dengan tatapan benci. Cukup, batin Rio.

"Mama sadar gak sih Rio begini karena siapa. Ini semua gara-gara mama, hidup Rio berantakan gara-gara mama. Kalo aja mama engga terlalu banyak nuntut, Rio engga akan kehilangan Viola kaya gini!!!."

Rio langsung pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih terkejut karena ucapannya

BERSAMBUNG!

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang