"Rio, bangun. Ayah sakit."
"Hah sakit apa?," Rio langsung membuka matanya
"Kata ibu demam, ayo kita kerumah ibu."
"Kamu udah mandi?."
"Udah, aku siapin sarapan ya. Kamu mandi."
"Ya udah."
Dua puluh menit kemudian Rio sudah selesai. Aku sudah duduk rapi di dalam mobil "Yang, sarapan di mobil aja ya," kataku yang dijawab dengan acungan jempol oleh Rio
"Semalam pas video call kamu ayah masih sehat kan, Yang?."
"Iya, masih sehat kok. Aku juga kaget tadi ibu whatsapp katanya badan ayah panas," aku menyuapi sandwhich kemulut Rio.
"Eh iya nanti mampir dulu ke tukang bubur ayam sukabumi, ayah kalo sakit suka makan itu."
"Okay."
Begitu sampai di tukang bubur aku langsung bergegas turun dari mobil dan menyuruh Rio untuk tunggu di mobil. Awalnya Rio menolak tetapi begitu aku bilang "yang tau kesukaan ayah kan aku, nanti kamu salah meseninnya" akhirnya Rio mengalah.
"Bang bubur ayamnya satu dibungkus ya. Jangan pake kacang, cakwe sama kecapnya dibanyakin, sambelnya dipisah."
"Siap mba."
"Oh iya sama sate ususnya dua ya bang."
Selesai membayar aku kembali masuk ke mobil.
"Kamu engga beli sekalian?."
"Engga, aku udah kenyang."
"Beneran udah kenyang?," Rio mengusap perutku
"Beneran daddy kita udah kenyang."
Sepanjang jalan aku terus menceritakan semua kebiasaan ayah jika sedang sakit.
"Ayah tuh kalo sakit cuma mau makan bubur ini terus minum teh hijau."
"Sama ya sama kamu, sukanya minum teh hijau."
"Iya sih, tapi sekarang aku lagi suka banget teh lemon. Ngurangin rasa mual aku."
"Ya udah besok aku beliin yang banyak deh," kata Rio sambil mengusap kepalaku
Aku tersenyum melihat kantong plastik berisi bubur di pangkuanku "Ayah pasti seneng banget deh aku bawain bubur ini," kataku semangat, Rio hanya tersenyum melihat ekspresiku.
.....
"Kak Julio udah dateng, Yang?," tanya Rio begitu melihat mobil Julio terparkir di pekarangan rumah.
"Oh iya, aku pikir masih touring."
"AYAAAAAAAAAAAAAAH," aku berteriak begitu turun dari mobil, aku ingin berlari masuk ke dalam rumah tapi tangan Rio dengan cepat menahanku
"Jangan lari, kamu lagi hamil Viola," kata Rio sambil memelototiku.
"Hehehe maaf aku lupa, yang. Maafin mommy ya nak," kataku sambil mengusap perutku pelan
"Pelan-pelan," Rio menggandeng tanganku
"Ayah sakit apa?," tanyaku begitu masuk ke dalam rumah
"Cium tangan ibu dulu, Vio," tegur ayah pelan
Setelah mencium tangan ibu, aku menyodorkan bungkusan yang sedari tadi aku genggam.
"Nih aku beliin bubur kesukaan ayah."
"Ayah barusan selesai makan, baru selesai minum obat juga," kata ibu sambil membelai rambutku
"Ayah makan apa tadi?. Bukannya ayah kalo lagi sakit cuma bisa makan bubur ini?."

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Ficção GeralApa yang kamu lakukan jika pasanganmu tidak bisa menerima kekuranganmu, lepaskan atau bertahan ? ...... "Maaf Vio, kayanya aku engga bisa lagi ngelanjutin semua sama kamu" "Maksud kamu?" "Aku engga bisa lagi jadi suami kamu Vio, aku udah engga taha...