SAYANG ANAK

7.8K 246 5
                                    

Sudah seminggu ini aku dan Rio menginap di rumah ibu. Papa Satrio sudah mulai membangun kamar untuk anak kami. Seharusnya kamar itu dikerjakan dari beberapa bulan yang lalu tapi karena papa Satrio membuatkan kamar untuk anak kak Julio juga jadi kamar anak kami baru dibuat sekarang.

"Pa, warnanya netral aja ya jangan pink atau biru," cuma itu permintaanku selebihnya terserah papa Satrio saja

"Kira-kira nanti jadinya gimana ya, yang," aku mengelus kepala Rio yang ada di pangkuanku

"Aku juga penasaran, papa kalo ditanya cuma senyum-senyum aja."

"Tapi kalo diliat kamar anaknya kak Julio kayanya bakalan bagus banget deh."

Usia kandunganku sudah memasuki bulan keenam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usia kandunganku sudah memasuki bulan keenam. Aku belum tahu jenis kelamin anak kami karena bulan kemarin saat pemeriksaan Rio ada pekerjaan di Bogor, jadi aku hanya melakukan pemeriksaan biasa saja ditemani ibu dan kak Marina.

"Ayo balas daddy lagi," ucap Rio pada perutku, Rio mencium perutku dan seketika anak kami bereaksi di dalam perutku.

"Nak, kalo kamu perempuan tendang daddy sekali tapi kalo kamu laki-laki tendang dua kali ya," aku hanya menggelengkan kepala mendengar itu dan setelah itu aku merasakan dua kali tendangan dari dalam. Rio memandangku dengan wajah berbinar "Rio junior," katanya lagi.

"Emang anaknya ngerti?"

"Ngerti dong, anakku ini pinter kaya daddy nya," Rio menepuk dadanya pelan

"Maksudnya????"

"Hehe peace."

"Yang, kemarin mama telpon aku katanya mama udah siapin nama buat anak kita," aku mengusap rambutnya pelan

Rio tertawa "Orang tuaku itu engga kreatif nama papa Satrio eh punya anak dinamain Ario terus nanti anak kita mau dinamain Mario gitu? Aku mau kita yang namain anak kita sendiri kalau pun bingung aku mau minta bantuan ayah aja."

"Jangan minta tolong ayah. Ayah tuh bisanya kasih nama pendek-pendek. Satu kata terus ditambahin nama belakang dia, aku mau nama anak kita agak panjang kaya nama kamu Ario Pandu Aditama. Setidaknya tiga kata."

Rio bangun lalu mengambil ponselnya di nakas. "Ayo kita cari di google hmm nama untuk anak laki-laki," kata Rio sambil mengetik kata kunci pada halaman google

"Loh kok laki-laki doang, kamu gak mau cari untuk perempuan juga," kataku protes

"Tadi kan anaknya udah bilang kalo dia laki-laki dan gak tau kenapa aku yakin banget kalo itu benar."

"Kok kamu bisa percaya banget sih, anak ini emang selalu aktif kalo ngomong sama kamu karena dia suka ngobrol sama daddy nya."

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang