H e l l o
Be a good readers, please 😊😊
Karin melangkahkan tungkainya keluar kelas. Dia berniat ke toilet untuk cuci muka.
Cuaca hari ini panas banget, gerak sedikit keringetan. Badan lengket jadi nggak nyaman.
Tadinya Ayin mau ajak Somi, tapi cewek itu lagi sibuk bantuin Gia bikin hiasan dinding kelas.
Dua jam terakhir kelas mereka kosong. Gurunya lagi seminar apa gitu nggak tau. Anak kelasnya memanfaatkan freeclass untuk bersih-bersih dan hias kelas karena mulai minggu depan ada penilaian lomba kebersihan kelas.
Karin memutar keran wastafel lalu membasuh wajahnya di sana.
Nggak peduli bedaknya ilang sekalipun. Daripada wajahnya jadi jerawatan gara-gara keringat campur bedak sama debu.
Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara pintu terbuka.
Ternyata dia nggak sendirian. Dia lihat Xiyeon keluar dari salah satu bilik toilet.
Cewek itu meliriknya sekilas sebelum ikut membasuh tangan di wastafel sebelahnya.
"Dasar nggak tau malu." Karin sontak menoleh. "Lo ngomong sama gue?" Tanya Karin memastikan.
"Iya, siapa lagi disini orang yang nggak tau malu?" Xiyeon mendorong bahu Karin dengan telunjuknya.
"Kalo cuma mau mainin Jeno, mending lo musnah aja," katanya.
"Ngapain lo deketin Jeno lagi kalo cuma mau nyakitin dia?!"
Xiyeon memang salah satu dari sekian banyak cewek yang naksir Jeno di sekolah.
Cewek itu nggak terima karena Karin udah baikan lagi sama Jeno.
Tadi pagi mereka berangkat bareng lagi. Sejak sore itu, hubungannya dengan Jeno memang sudah kembali seperti dulu.
Hal itu membuat banyak orang tidak terima.
"Itu urusan gue, lo nggak berhak ikut campur," kata Karin.
Xiyeon tersenyum miring. "Emang bener lo nggak tau diri, Yin," katanya. "Lo egois. Lo nggak mau lepas Jeno tapi nggak ngasih kepastian juga."
Karin tertegun mendengar ucapan Xiyeon.
Sedikit banyak yang diucapkan cewek itu memang benar.
Dia egois.
Apa keputusannya untuk memberi Jeno kesempatan akan kembali menyakiti cowok itu?
.
.
.
"Som, liat Ayin nggak?" tanya Jeno ke Somi untuk ke sekian kali.
Tanpa tau kalau yang ditanya udah siap meledak. Soalnya udah tiga kali Jeno nanya hal yang sama.
'Ayin dimana?'
'Som, Ayin gue dimana?'
'Som, liat Ayin nggak?'
Dikira dia masukin Ayin ke dalam kantong apa?!
"Gue nggak tau, Jeno. Udah berapa kali lo tanya hah? Gue nggak ngantongin Ayin!" sembur Somi.
"Dih, nggak usah ngegas dong, gue tanya baik-baik juga," sahut Jeno santai. Membuat Somi menahan diri untuk tidak melempar Jeno dengan sepatunya.
Jeno memutuskan untuk berkeliling sekolah cuma untuk mencari keberadaan Karin. Dia nggak masuk sekolah dua hari kemarin karena ikut ke kondangan temennya Bunda di luar kota.

KAMU SEDANG MEMBACA
P A I N F U L ✘ [RE-PUBLISH]
Teen FictionMencintai dan Dicintai adalah manusiawi. Tapi apa yang terjadi jika kalian dicintai sekaligus mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang sama? Sama seperti Karin yang diharuskan memilih antara Jeno, laki-laki yang secara terang-terangan menga...