Be a good readers, please.
"Som ayo, udah ditunggu yang lain."
"Bentar touch up dulu." Karin memutar bola matanya malas menunggu Somi selesai dengan segala jenis make up nya.
Padahal mereka cuma mau ikut anak cheers sosialisasi eskul ke perserta didik baru di sekolah mereka.
"Cowok kelas 3 banyak yang ganteng, loh."
"Iya! Kakak ketua basket ganteng banget."
"Ada kakak anak IPA yang ikut futsal itu juga ganteng banget."
"Guys buruan! Ada anak futsal sosialisasi di lapangan upacara!"
"Tch! Anak jaman sekarang gercep banget kalo urusan cowok ganteng," cibir Somi saat mendengar segerombolan siswa baru membicarakan para kakak kelas ganteng.
"Lo juga dulu gitu kali, Som," ledek Karin. "Hati-hati tuh, Haechan kan suka tebar pesona. Nanti dia jadi idola adek gemes terus ninggalin elo," tambahnya.
"Cari lagi lah. Bodo amat sama manusia satu itu," sahut Somi setengah emosi. Dari nada bicaranya saja Karin sudah tahu kalau Somi dan Haechan lagi-lagi bertengkar.
"Kenapa lagi?"
Somi menghela nafas kasar. "Gila! Bodo amat lah Haechan homoan terus sama Jaemin!" kemudian Somi menceritakan kalau Haechan selalu punya seribu alasan kalau dia ajak jalan. Yang nganterin Mamanya, lah. Yang disuruh jagain rumah, lah.
Eh, taunya Jaemin update snapgram sama Haechan lagi nge-game di warnet. Gimana Somi nggak gondok?
"Sumpah Yin, lo beruntung banget punya Jeno," kata Somi dengan nada berapi-api. "Haechan, hhhh, makan hati terus kalo sama dia."
Dari sekian banyak orang, cuma Somi yang bilang kalau dia beruntung punya Jeno. Karena kebanyakan dari mereka selalu bilang, 'Jeno beruntung punya Karin.'
Mereka salah. Karena sebenarnya, Karinlah yang beruntung punya Jeno.
"Kak Jeno ganteng banget." Karin dan Somi yang tengah berjalan menuju lapangan upacara itu otomatis menghentikan langkah mereka.
"Gantengan Kak Hyunjin sama Kak Guanlin lah."
"Nggak. Gantengan Kak Jeno pokoknya. Gue habis pegang tangannya. Nggak akan gue basuh tangan gue."
Karin tersedak teh kotaknya begitu mendengar ucapan salah satu gadis itu.
"Gila Yin, Jeno dipegang-pegang anak baru?!" kata Somi heboh.
"Kak Jeno udah punya cewek tau. Anak sekolah ini juga."
"Halah, baru pacar kok. Suami orang aja masih bisa direbut."
Mereka saling bertukar pandang. Terkejut dengan apa yang barusan mereka dengar.
"Kok lo diem aja sih Yin!" Bentak Somi karena Karin tidak bereaksi apa-apa setelah mendengar seseorang berencana merebut pacarnya.
"Emang gue harus ngapain?"
Somi gemas melihat reaksi sahabatnya itu.
Padahal kalau jadi Karin, dia pasti sudah meradang dan merobek mulut gadis itu satu persatu."Tch! Nggak tau aja mereka seberapa bucinnya Jeno ke lo," katanya.
Kalau boleh sedikit sombong, sebenarnya alasan Karin tidak mau mengambil pusing ucapan-ucapan anak baru tadi adalah karena dia tahu seberapa besar rasa suka Jeno padanya. Dia merasa percaya diri karena tahu yang Jeno suka itu cuma dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/150905526-288-k269586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
P A I N F U L ✘ [RE-PUBLISH]
Teen FictionMencintai dan Dicintai adalah manusiawi. Tapi apa yang terjadi jika kalian dicintai sekaligus mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang sama? Sama seperti Karin yang diharuskan memilih antara Jeno, laki-laki yang secara terang-terangan menga...