siders jauh-jauh please
dari kemaren udah gk mau ngurusin siders, tapi lama-lama kesel juga
beneran siders bikin down banget ㅠㅠ
Painful satu part yang baca sampai 500 tapi vote sama komennya gk sampai segitu :(
Karin mengeluarkan hapenya dari saku rok osisnya. Dengan lincah jarinya menekan icon aplikasi Line di layar.
Dilihatnya display name di chatnya satu-satu. Tapi nama yang dia cari tidak ada.
Guanlin menghilang lagi. Sudah beberapa kali ini cowok itu menghilang tiba-tiba. Nggak pernah chat Karin tapi snapgramnya jalan terus.
Sama siapa lagi kalau bukan sama Rachel.
"Ayin ih, dengerin gue dong. Lagi curhat nih!" Somi berdecak sebal saat Karin tidak mendengarkan ucapannya. Malah sibuk main hape.
"Iya ini didengerin. Lanjut." Karin me-lock hapenya lalu dia masukkan saku. "Gimana-gimana?" Tanyanya sok interest. Bodo amat sama Guanlin yang nggak ngabarin sama sekali. B
Cuma ketemu setelah latihan basket dua hari yang lalu. Itupun Guanlin kelihatan buru-buru banget.
"Lagi chat sama siapa si? Punya pacar baru ya lo?" Tembak Somi.
"Nggak. Apaan pacar baru, Jeno aja nggak habis-habis."
Somi menyipitkan matanya."Oh, jadi Jeno udah termasuk pacar, nih?"
Karin memutar bola matanya malas. "Hhh, buruan deh, katanya mau curhat," katanya mengalihkan pembicaraan.
Somi meneguk Pocari Sweatnya. "Semalem Haechan ngechat gue lagi, tanya lagi ngapain gitu."
"Terus? Lo baper?" Somi menggeleng ragu. "Tadinya iya, tapi di sekolah dia nggak negur sama sekali. Kan gue sebel jadinya. Mau Haechan tuh apa."
Sudut bibir Karin melengkung ke bawah. Merasa nggak enak mengingat keduanya putus gara-gara dia. Walau disisi lain Karin nggak suka Somi pacaran sama Haechan. Haechan nyebelin, nyinyir, nggak gentle. Tapi kau Somi suka, Karin bisa apa?
"Kemaren pas habis pensi, Haechan sama Jaemin ke rumah gue. Minta maaf," ujar Karin.
Somi sontak menoleh. "Haechan?"
Karin mengangguk. "Gue masih sebel, sih. Tapi udah gue maafin," lanjutnya. Iya, memang Karin sudah memaafkan dua curut itu. Tapi Haechan sama Jaemin masih takut sama dia. Soalnya Karin jutek banget kalau udah lihat dua manusia itu.
"Haechan juga minta maaf ke gue, malamnya setelah sore gue putusin." Somi menunduk dalam. "Tapi ya gitu, di chat doang. Secara langsung nggak. Terus pas ketemu diem."
"Muka lo kayak Singa pms makanya Haechan takut." Karin tahu Somi selalu pasang muka jutek kalau ketemu Haechan. Tapi menurutnya, itu cuma sebagai perlindungan diri. Somi nggak mau kelihatan lemah di depan orang lain.
"Iya, ya?" Karin mengangguk mantap. "Senyumin dikit, biar dia tau lo udah nggak marah."
Soal cinta memang rumit. Ada yang masih sama-sama suka, tapi putus. Ada yang satunya suka, satunya nggak. Ada yang sama-sama suka, tapi jadi yang ke dua.
Hnggg kayak seseorang.
"Ayin, gue cariin taunya di sini." Jeno datang dari arah lapangan lalu duduk di sebelah Karin.
"Ngintilin Ayin mulu lo," omel Somi.
"Ntar kalau gue ngintilin lo, Haechan cemburu." Somi mengumpat tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
P A I N F U L ✘ [RE-PUBLISH]
Teen FictionMencintai dan Dicintai adalah manusiawi. Tapi apa yang terjadi jika kalian dicintai sekaligus mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang sama? Sama seperti Karin yang diharuskan memilih antara Jeno, laki-laki yang secara terang-terangan menga...