Love begins A L I K E
but ends U N L I K E
P A I N F U LPagi ini gerimis. Cuaca yang menjadi cukup dingin membuat siapapun malas bergerak.
Sama halnya dengan Karin yang tengah bersusah payah menyeret langkahnya memasuki halaman sekolah, saat kasur dan selimut di rumahnya melambai minta ditiduri.
Karin mengeratkan coat cokelatnya, kemudian kembali meneguk susu kotak dingin yang dibawanya dari rumah.
Dia diantar Bang Jihoon pagi ini. Karin sendiri heran, tumben banget Bang Jihoon mau nganter dia dingin gerimis begini. Ternyata, ada maksud terselubung. Bang Jihoon mau cari gorengan di belakang Gor.
Ada untungnya sih, hari Senin gerimis begini. Jadi nggak perlu upacara. Jam pertama bisa buat jajan sambil ngerumpi di kantin dong. Atau tidur lagi di UKS.
Sekolah masih sepi saat Karin sampai. Di koridor cuma ada dia dan dua orang yang sedang berjalan di depannya.
Tapi, bentar. Dua orang itu, cewek dan cowok. Kayaknya Karin kenal punggung itu. Jeno bukan?
Siapa lagi yang punya tas dengan gantungan dan tempelan Spiderman dimana-mana selain Jeno?
Tadinya Karin nggak mau kepo, mengingat Jeno cukup ramah, mungkin cewek itu salah satu temennya dari kelas lain.
Tapi ini Siyeon. Siyeon yang deket sama Jeno dulu.
"Oh, jadi urusan penting yang dibilang Jeno sampai nggak bisa jemput itu Siyeon?" batin Karin.
"Yaudah, nggak papa sih. Lagian hak apa gue ngelarang Jeno deket sama cewek lain?" Karin mengedikkan bahunya. Mencoba untuk tidak peduli dengan dua orang di depannya itu.
.
.
.
"Hai Yin! Sorry ya nggak bisa jemput tadi." Jeno duduk di bangku depan Karin dengan posisi menghadapnya. Dia melipat kedua tangannya di kepala kursi lalu menumpu kepalanya di sana.
"Tadi pagi berangkat sama siapa?" tanya Jeno sambil memperhatikan setiap gerakan Karin. Cewek itu sedang menyalin catatan di papan tulis.
"Diantar Bang Jihoon," jawab Karin tanpa menatap Jeno.
Tangan Jeno terulur menyelipkan poni Karin yang tampak mengganggu penglihatan cewek itu.
Membuat Karin reflek menghentikan kegiatannya.
"Nggak ngantin?" Tanya Jeno dengan santainya.
"Nggak laper," jawab Karin seadanya.
"Lo--"
"Jen, dicariin." Ucapan Jeno terpotong oleh Jaemin yang tiba-tiba datang. "Siapa?"
Jaemin mengedikkan bahu ke arah pintu. Ada cewek cantik berdiri di depan pintu kelas mereka.
Siyeon.
Jeno berbalik menatap Karin. "Yin, gue duluan ya." Kemudian Jeno pergi begitu saja.
Padahal biasanya cowok itu akan memaksa Karin ikut ke kantin walau dia tidak mau. Atau Jeno pasti akan bilang, "Mau nitip apa?" kalau nggak, "Gue beliin roti ya."
Karin menatap Jeno dan Siyeon yang sedang 'ngobrol akrab' di depan pintu.
"Perasaan gue aja, atau emang sekarang Jeno lebih sering sama Siyeon?" Somi memicingkan matanya. Menatap Jeno dan Siyeon di depan kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
P A I N F U L ✘ [RE-PUBLISH]
Teen FictionMencintai dan Dicintai adalah manusiawi. Tapi apa yang terjadi jika kalian dicintai sekaligus mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang sama? Sama seperti Karin yang diharuskan memilih antara Jeno, laki-laki yang secara terang-terangan menga...