P A I N F U L : 21

1.9K 402 30
                                    

be a good readers, please

















"Lin, ntar pulang sekolah pada mau ngerjain tugas Pak Siwon, lo ikut nggak?" Hyunjin menyeruput es jeruknya.

Merasa tidak ada jawaban, dia menoleh. Ternyata Guanlin sedang sibuk dengan hapenya.

"Self harm?" Guanlin buru-buru me-lock layar hapenya saat Hyunjin menjulurkan kepalanya melihat isi hape Guanlin.

"Ngapain lo cari tau tentang itu?" Tanya Hyunjin.

"Orang kalau udah self harm pasti ada yang nggak beres kan?" Pandangan Guanlin menerawang ke depan. Sejak semalam pikirannya mengganjal. Dia nggak mau curiga, tapi entah kenapa pikirannya selalu mengarah kesana.

"Sepupu gue pernah self harm dulu. Yang paling parah dia potong urat nadinya pakai cutter," jelas Hyunjin.

Guanlin menegang. Mendengar ceritanya saja sudah ngeri. "Terus dia gimana?" Tanyanya.

"Untungnya selamat, sih," sahut Hyunjin. "Nggak nyangka juga gue, padahal dia kelihatan santai terus biasa aja di luar. Ternyata dia mendam semuanya sendirian." Hyunjin menoleh. Dan dia menyadari perubahan raut wajah Guanlin.

"Kenapa emangnya?" Guanlin menggeleng pelan. "Itu--sembuhnya gimana?"

"Setahu gue dibawa ke pskiater. Gue pernah baca di wowfakta, orang kayak gitu tuh harus lebih diperhatiin."

"Kayaknya gue nggak kurang perhatian deh," gumam Guanlin.

"Huh? Lo ngomong apa barusan?"

Guanlin menggeleng cepat. Nggak, bukan apa-apa," kilahnya. "Tadi lo mau tanya apa?"

"Pada mau ngerjain tugas Pak Siwon, lo ikut kagak?" Tanya Hyunjin lagi.

"Bentar, ini hari apa?" Guanlin balik bertanya.

"Rabu, kenapa?"

"Gue nelat kalau gitu, mau jemput Rachel terus antar ke tempat les." Hyunjin menyunggingkan senyum remehnya.

"Lo tuh pacarnya Rachel apa supirnya, sih?" Guanlin sontak menoleh. "Maksud lo apa?"

"Setiap ditanya pasti jawabnya jemput Rachel lah, antar Rachel, lah."

Guanlin termenung. Emang dia gitu, ya? Tapi Guanlin ikhlas aja disuruh antar jemput ceweknya. Ralat, bukan disuruh, tapi emang dia yang mau.

Mereka kan beda sekolah, kapan bisa ketemu kalau nggak kayak gitu?

"Ya kalau gue bisa, kenapa nggak?" Sahut Guanlin cuek.

"Bucin parah lu," ejek Hyunjin sebelum beranjak pergi.

.

.

.

Ckrek!

Karin yang tadinya sibuk dengan novel di depannya sentak mendongak saat mendengar bunyi kamera.

Benar saja, ada Jeno yang tengah membidik kamera ke arahnya. "Jeno ih, ngapain foto orang sembarangan?!" Semprotnya sambil mencoba mengambil alih hape Jeno.

"Lagi cantik nih." Jeno masih asik mengotak-atik hapenya. Sampai beberapa menit kemudian, hape Karin berdering. Ternyat notif dari instagram.

Karin menatap Jeno sebal. Lagi-lagi cowok itu mengupload fotonya tanpa permisi.

"Nggak sopan tau upload foto orang sembarangan," kata Karin. "Gue nggak suka, Jen," lanjutnya yang membuat senyum Jeno luntur.

Cowok itu menunduk dalam. "Sorry, besok-besok nggak lagi," lirihnya. Soalnya dari nada bicara Karin, cewek itu kelihatan marah. Ucapannya terdengar serius.

P A I N F U L ✘ [RE-PUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang