"Tumben lo ke rumah gue nggak ngomong dulu." Hyunjin meletakkan dua kaleng pepsi blue dan beberapa cemilan micin yang baru saja dia ambil dari 'kotak rahasia' di bawah kolong tempat tidurnya.
Kotak tempat dia menyimpan kertas hasil ulangan dengan nilai dibawah standar. Tempat dia menyembunyikan snack micin favoritnya.
Walau blangsak begitu, Hyunjin sangat dimanja Maminya. Cowok berbibir tebal itu tidak boleh makan snack sembarangan, tidak boleh merokok, tidak boleh tidur larut malam. Bahkan Hyunjin masih harus cuci tangan, cuci kaki dan gosok gigi sebelum tidur.
Dia anak tunggal. Kedua orang tuanya menunggu kelahirannya cukup lama. Tidak heran kalau Hyunjin sangat dimanja.
Tapi, sering dilarang ini itu membuat Hyunjin berontak. Contohnya dengan menyembunyikan cemilannya itu. Hyunjin juga diam-diam merokok di luar rumah. Atau main game sampai tengah malam.
"Jin, bagi dong." Hyunjin yang tengah menghisap rokoknya pun menoleh. Dia lihat wajah Guanlin kusut banget, jadi dia kasih bungkus rokoknya pada Guanlin.
Asap rokok mengepul dari mulut keduanya. Membiarkan beban mereka terbag bersamaan dengan asap putih itu.
AC kamar Hyunjin sudah dimatikan, pintu kamar sudah dia kunci. Aman. Mereka tidak akan ketahuan Mami Hyunjin. Jendela kamarnya dia biarkan terbuka agar asap rokoknya bisa keluar.
"Kenapa lo?" Guanlin melirik Hyunjin sebelum menjawab, "Pusing."
Hyunjin meneguk pepsinya lalu meletakkannya kembali di meja. Hyunjin mengangkat kedua kakinya naik ke sofa dan duduk bersila.
"Makanya, pacar satu aja. Gegayaan punya pacar dua."
"Ya gimana, orang gue cinta dua-duanya," sahut Guanlin enteng. Dan beberapa detik kemudian, Guanlin sadar maksud dari ucapan Hyunjin barusan.
"Nggak usah sok kaget, sat!" Hyunjin terkekeh pelan.
Guanlin masih mencoba mencerna maksud Hyunjin, walau dia sudah tahu jelas.
Hyunjin tau hubungannya dengan Karin.
Guanlin menegakkan posisi duduknya. "Lo tau dari mana?"
Hyunjin meraih hapenya di meja lalu melemparkannya ke arah Guanlin. Kalau saja reflek cowok itu tidak bagus, mungkin hape mahal milik Hyunjin sudah mencium lantai.
Guanlin meng-unlock hape Hyunjin yang tidak pernah memakai password. Chat dari seseorang yang tidak dikenal langsung muncul di layar hapenya.
"Ada orang nggak jelas yang tiba-tiba ngirim foto lo sama Ayin coba, bilang kalau Ayin selingkuhan elo," kata Hyunjin.
"Bangsat!" umpat Guanlin tanpa suara. Sepertinya pesan itu dari orang yang sama yang sudah meneror Karin.
"Padahal kan, mau lo punya pacar dua kek, sepuluh, seratus, gue nggak peduli kan ya," lanjut Hyunjin dengan entengnya. Tidak terlihat terkejut sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
P A I N F U L ✘ [RE-PUBLISH]
Teen FictionMencintai dan Dicintai adalah manusiawi. Tapi apa yang terjadi jika kalian dicintai sekaligus mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang sama? Sama seperti Karin yang diharuskan memilih antara Jeno, laki-laki yang secara terang-terangan menga...