Bab 1

50.8K 2.1K 134
                                    

Pagi ini dikelas XII ipa2 sangat ramai melebihi pasar pagi. Banyak yang berlarian kesana kemari mencari contekan, Ada yang sibuk membuka hp untuk mencari di google dan ada juga yang anteng anteng sendiri sambil tidur.

Keadaan kelas kali ini membuat Raja benar benar pusing. Belum lagi dengan kedua temannya.

"Raja gue liat pr lo dong!"

"Gak bisa gue dulu."

"Apaan si tai, gue duluan yang minta."

"Gak usah panggil gue tai bambang!!"

"Kan emang nama lo tai panjul!"

"Lo tuh--"

"LO BERDUA BISA DIEM GAK SIH?!!LAGI PUSING NIH GUE!!" Raja berteriak dengan kencang sehingga membuat keadaan kelas yang tadinya ramai mendadak hening.

Banyak orang yang berbisik bisik ada apa dengan Raja sebenarnya.

"Lo kenapa Ja?" celetuk salah satu siswa yang duduk di barisan sebelah Raja. Raja menggeleng.

"Tau tuh lo kenapa si?" Ucap temannya yang tadi meminta contekan.

"Gue lagi pusing!! Dan lo berdua bikin gue tambah pusing sama kelakuan lo pada!" Kesal Raja

"Yaa gue minta maaf nyet." Ucap seorang cowok yang menggunakan bando.

Cowok itu bernama Arman Malik. Teman Raja yang juga salah satu pentolan SMA Cakra. Dia sangat senang menggunakan bando hitam di kepalanya bahkan saat dikelas. Katanya sih biar rambutnya gak berantakan kalo ketiup angin.

"Lo ada masalah?" Ucap seorang cowok yang duduk di samping Arman.

Cowok itu bernama Rifta'i Maulana. Seorang ketua basket dan juga pentolan di SMA Cakra. Cowok yang tidak suka jika dipanggil dengan sebutan TAI. Katanya gak cocok sama mukanya yang mirip JJ Hannon.

Mereka bertiga ini adalah biang rusuhnya SMA Cakra.

Raja bergumam, "Hmm."

"Masalah apa?" Tanya Arman sambil melihat muka Raja yang tidak seperti biasanya. Guru yang mengajar di kelas mereka juga belum masuk, padahal jam sudah menunjukkan pukul 7:15 WIB.

"Adek lo ya?" tebak Rifta'i

"Iyaa."

"Adek lo buat masalah apa lagi emangnya?"

"Dia ngehamilin anak orang." Jawab Raja dengan sedikit pelan.

"GILAAA BANGET SI RENDII!!" teriak Rifta'i yang membuat seisi kelas menengok ke arah mereka.

"Bacot lo kecilin bego!" kata Arman yang hanya dibalas cengiran kuda dari Rifta'i

"Kok lo bisa tau kalo Rendi ngehamilin cewek?" tanya Arman yang mulai penasaran

"Ceweknya dateng kerumah gue sambil bawa testpack. Dan dia minta gue supaya nyuruh Rendi tanggung jawab kalo nggak dia bakal bunuh diri."

Raja benar benar pusing sekarang. Ia tak habis pikir dengan kelakuan adiknya yang sangat brengsek itu. Semenjak kematian ibunya, Rendi berubah. Bahkan sangat berubah.

"Udah cewek keberapa yang dihamilin adek lo Ja? Cewek keberapa?!" kesal Arman yang melihat tingkah laku Rendi makin hari makin menjadi.

"Gue gak tau."

"Wahh ini mah harus dikasih pelajaran Ja. Kita gak bisa diem aja! Makin ngelunjak tuh si Rendi." Rifta'i juga ikut terbawa emosi.

"Gue tau. Pulang sekolah gue bakal coba ngomong sama dia."

"Kita pasti bantu lo kok Ja. Lo tenang aja! Selama masih ada Rif--"

"TAIIII." Arman tertawa terbahak bahak.

"Sungguh bangsat kau nak." Ucap Rifta'i seraya menepuk punggung Arman.

"Terima kasih." setelah itu Arman kembali tertawa melihat wajah Rifta'i yang menahan emosi

"Makasih ya, Lo semua udah mau bantu gue." Raja tersenyum tulus.

"Tapi ini gak gratis." Ucap Arman dan juga Rifta'i secara bersamaan.

Raja yang tadinya tengah tersenyum itu, perlahan lahan pun memudar. "Anjing."

Dan mereka bertiga pun akhirnya tertawa

END~~~

Baru permulaan aja ya gengss. Jangan lupa kasih vote dan komen.

salam manis naylaa

RAJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang