Bab 3

37.5K 1.4K 20
                                    

MAAF KALO ADA TYPO...
HAPI READING  SEMUAAA

***

Hari ini Raja tidak berangkat sekolah, Yang dilakukan hanya berdiam diri di kamar. Bahkan saat pembantunya menyuruhnya turun untuk makan, Raja sama sekali tidak menggubrisnya.

Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas.

"Halo."

Ya hallo. kenapa?

"Lo udah pulang?"

Dikit lagi Ara pulang kok. Raja tadi gak sekolah ya? kenapa emangnya? Ara tanya ke temen temen Raja katanya Raja alfa. Raja kemana sih? kok bolos terus!!

Raja menghela napas kesal, saat sang gadis di sebrang sana malah memarahinya.

"Nanti lo pulang sekolah langsung ketempat biasa!"

Tapi Ara ajak Rifa yaa

"Sendiri!!"

Tapi Ara takut.

"Lo berangkat sendiri Ara! gue gak suka cewek penakut!"

Iya deh. Udah dulu ya Raja, udah bel soalnya. love u

"Love u more."

Sambungan telpon diputus sepihak oleh Raja. Ia bersiap siap untuk berangkat ke tempat yang biasanya mereka kunjungi. Saat kakinya menuruni anak tangga terakhir ia memelankan langkahnya saat melihat Rendi yang sedang duduk di meja makan.

Perasaan bersalah itu semakin membuat dirinya tersiksa. Rendi yang dulu dengan Rendi yang sekarang sangat jauh berbeda. Perbedaan itu terlihat saat Ibunya meninggal 3 tahun lalu dan Ayahnya pergi bersama selingkuhannya. Kejadian itu membuat Rendi dan Raja sangat terpukul atas kematian Ibu mereka.

Beberapa minggu setelah Ibunya meninggal, Ayah mereka malah sibuk bermain perempuan. Pergi pagi pulang pagi yang rutin dilakukan Ayahnya. Hingga pada akhirnya, Ayahnya memilih pergi bersama wanita nakal itu dan meninggalkan Rendi dan Raja yang masih terpukul.

Hal itulah yang membuat Rendi berubah. Yang membuat Rendi seperti Ayahnya, sering bermain perempuan. Raja tau Rendi melakukan itu hanya sebagai pelampiasan. Tapi lama-lama Rendi makin keseringan.

Raja lewat begitu saja di depan Rendi. Ia menghiraukan tatapan tajam Rendi yang menusuk ke arahnya.

Raja berjalan ke arah garasi lalu mengeluarkan motornya, Ia akan pergi ke tempat yang sering Raja dan Ara kunjungi.

****

Sesampainya di tempat itu, Raja belum melihat keberadaan Ara disana. Kakinya melangkah ke sebuah bangku yang terletak di pinggir kolam kecil berisikan ikan- ikan. Bagi Raja tempat ini sangat cocok buatnya. Disini Raja bisa meluapkan semua emosinya. Keluh kesah Raja berada di tempat ini dan juga di tempat inilah Raja menyatakan cintanya kepada gadis yang sekarang menjadi kekasihnya.

Taman ini sudah ia anggap sebagai rumah keduanya. memang tidak besar, tapi setiap harinya taman ini sangat ramai.

"Raja." Panggilan itu membuat kepalanya menoleh dan seketika langsung tersenyum saat melihat wajah ceria dari gadisnya.

"Udah lama nunggunya? maaf ya Ara lama, soalnya tadi angkotnya agak lama hehe." Ucapnya seraya duduk di samping Raja.

"Gapapa."

"Raja kenapa ajak Ara ketempat ini? Ooh Raja kangen kan sama Ara?? Ara tau kok Ara itu orangnya ngangenin. Raja aja sampe minta ketemuan. Padahal baru sehari lho kita gak ketemu." Gadis di sampinya berbicara tanpa rem. Dirinya hanya mengucapkan se patah dua patah kata, tetapi Ara berpatah-patah kata.

RAJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang