Bab 32

13.6K 558 99
                                    

"Oh jadi ini yang namanya Romeo," ujar Aldy dengan tatapan meremehkan.

Romeo mengangkat sebelah alisnya. Merasa aneh dengan orang didepannya yang menatapnya dari atas sampai bawah.

"Biasa aja," komentar Aldy.

"Bisa tolong panggilin Ara? Gue mau ngomong sama dia," ujar Romeo.

"Ara gak ada," ujar Aldy.

"Gak percaya gue."

"Ya itu urusan lo lah! Mau percaya atau enggak bukan urusan gue!" sewot Aldy.

Romeo berdecak kesal. Romeo bergerak maju dan memaksa masuk melewati tubuh Aldy.

Dengan sigap Aldy menahan tubuh Romeo kemudian mendorong tubuh cowok itu kebelakang hingga membuatnya mundur beberapa langkah.

"Anjing lo!" geram Romeo.

"Lo dajjal!" balas Aldy tak kalah sinis.

"Lo ada masalah apa sama gue, hah? Minggir! Gue mau ketemu Ara."

"Gue gak ngizinin lo ketemu sama dia!"

"Urusannya sama lo apa?" tanya Romeo kesal.

"Gue abangnya Ara. Jadi gue berhak gak kasih izin ke lo buat ketemu dia."

Romeo menggeram kesal. Ingin rasanya menendang cowok tersebut supaya Romeo bisa masuk dan bertemu Ara.

"Apa lo liat-liat gue? Naksir?" tanya Aldy.

"Najis," kata Romeo pada Aldy.

"Ye bocah! Udah sana balik. Gue gak bakal berubah pikiran."

"Bacot," sinis Romeo kemudian berlalu meninggalkan rumah Ara. Bukannya Romeo menuruti ucapan cowok itu, tapi karena Romeo malas meladeninya.

Aldy memperhatikan Romeo sampai motor cowok itu benar-benar pergi dari rumahnya. Setelah memastikan Romeo sudah pergi, tiba-tiba Aldy tertawa kencang sambil menggelengkan kepalanya.

"Masih mendingan Raja kemana-mana anjir!" kata Aldy.

"Bang Aldy?"

Aldy menoleh kebelakang saat seseorang memanggil namanya. Aldy menutup pintu kemudian berjalan menghampiri Ara. Semoga Ara tidak melihat kedatangan Romeo tadi.

"Apa?" tanya Aldy.

"Ara laper," ujar Ara memelas.

"Makan sana."

"Gak ada makanan bang Aldy,"

Ara baru saja memeriksa meja makan. Dan tidak ada sepiring makanan pun yang terletak diatasnya.

"Yaudah nih beli," Aldy mengeluarkan dompet dari saku belakang celananya. Mengambil beberapa lembar uang lalu diberikannya kepada Ara. "Terserah lo mau beli apa aja."

"Seriusan?" tanya Ara dengan wajah berbinar.

Aldy mengangguk membuat Ara melompat kegirangan. Ara berpamitan pada Aldy untuk pergi ke mini market sebentar. Membeli beberapa cemilan untuknya juga Aldy.

"Ara mau beli roti, beli susu, beli permen, beli chiki, beli apalagi ya?"

Ara bergumam sendiri sepanjang jalan memikirkan makanan apa yang mau ia beli. Gadis dengan baju panjang dan celana dibawah lutut itu sibuk menyebutkan nama makanan kesukaannya.

"Nanti Ara kerumah sakit lagi gak ya?" Ara menaruh jari telunjuk di dagunya. Seperti orang berpikir.

Ara sudah sangat rindu ingin bertemu Rajanya. Mungkin Raja sedang ditemani Arman atau Rifta'i sekarang. Ara sudah sangat bingung bagaimana membujuk Rendi supaya mau tanda tangan surat operasi Raja.

RAJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang