Bab 6

22.4K 884 14
                                    

"Ra makannya buruan. Gue tinggal nih ntar!!" ancam Aldy. Laki laki itu sedang menggunakan sepatu nya di ruang tamu.

Ara yang udah dipanggil berkali-kali dari tadi, masih aja gak ngegubris panggilan abangnya sendiri.

"Santai Bang." jawab Ara yang terkesan biasa saja. Padahal jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 6.45

"Santai santai pala lo!! Gue ada kuliah pagi nih!"

"Iya nih Ara udah siap. Ayo berangkat!!" ucap Ara dengan semangat.

Di pagi senin yang cerah ini, secerah wajah Ara, eeaa. Pagi ini Ara berinisiatif membawakan Raja nasi goreng buatannya sendiri. Dijamin enak deh. Soalnya kan dibantuin sama Mama Veni tercinta.

"Mah Ara berangkat dulu yah, Assalamuallaikum." pamit Ara pada Veni yang sedang mengangkat piring kotor.

"Iya hati-hati kalian. Aldy bawa motornya jangan ngebut-ngebut ya!!" ucao Veni

"Tenang Mah, cuma 100 km per jam."

Ara langsung menabok mulut Aldy dengan kotak bekal yang dipegangnya.

"Sakit monyong!!" Aldy berucao dengan kesal seraya mengelus bibirnya yang seksi itu.

"Bang Aldy mau bikin Ara mati hah??!!"

"Gue aja yang setiap hari 120 km, masih hidup sampe sekarang."

"ALDY!!" teriak Veni dari arah dapur

"JADI KAMU KALO BAWA MOTOR SUKA KEBUT-KEBUTAN DIJALAN!!???"

Aldy meringis, "Aldy khilaf Mah."

"Yaudah ayo berangkat. Ntar lo telat, lagi!" ucap Aldy pada Ara yang sedang memegang kotak bekal berwarna hitam.

"Kalo Ara telat salahin Bang Aldy ya."

"Kok salah gue?" telunjuk Aldy mengarah kemukanya sendiri.

"Berangkatnya lama!"

"Makanya ngebut!"

"Ntar kalo kecelakaan gimana??"

"Yaudah pelan-pelan aja bawanya!"

"Tapi ntar Ara telat Bang Aldy!!"

"Yaudah lo ngesot sendiri aja bangsat!! Emosi gue punya adik kaya lo."

"Bang Aldy kasar ih kaya Raja!!" ucap Ara dengan pelan

"Raja pernah kasarin lo??" Aldy bertanya serius. Ara merasakan itu. Aura yang di keluarkan Aldy berbeda dari yang tadi. Ara panik. Ia harus jawab apa??

"Emm eh itu nggak pernah Bang." jawab Ara

Aldy memicingkan matanya. Menatap dalam manik mata adiknya sendiri.

"Lo bohong?"

"Nggak Bang. Raja baik banget sama Ara suwer deh. Yaudah ayo berangkat ntar Ara telat!"

"Yaudah ayo."

Aldy dan Ara berjalan beriringan keluar rumah. Tugas Aldy mengantar adiknya ke sekolah dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat- eh maap, maksudnya dengan selamat sampai sekolah. Setelah mengantarkan adiknya, baru deh Aldy berangkat ke kampus.

"Ara sekolah dulu ya bang." Ara mencium punggung tangan Aldy.

"Belajar yang bener lo. Awas kalo nilainya jelek semua. Gak gue restuin sama Raja ntar!!" ucap Aldy, mengancam.

"Iya iya. Assalamualaikum."

"Ara." panggil Aldy saat Ara ingin berjalan ke pintu gerbang.

"Gue nggak dicium??" tanya Aldy genit, sedangkan Ara mengernyit mencerna perkataan Aldy.

RAJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang