Pukul 22.15 dan Raja baru bersiap pulang dari rumah gadisnya. Mereka berdua kelelahan sehabis maraton 3 film sekaligus
"Raja hati-hati ya. Udah malem," ucap Ara. Gadis itu berdiri didepan pagar rumahnya. Memperhatikan Raja yang sedang memakai helm.
"Iya Tamara," Raja naik keatas motornya lalu menghidupkannya hingga menimbulkan suara yang cukup bising.
Ara berjalan mendekati Raja. Mengulurkan tangannya dihadapan cowok itu.
"Salim," pinta Ara. Menatap Raja dengan tersenyum manis.
Raja terkekeh kecil dibuatnya. Cowok itu membalas uluran tangan gadisnya membuat senyum Ara semakin lebar. Ara dengan semangat mencium punggung tangan Raja.
Raja mengacak puncak kepala gadisnya. "Belajar jadi istri yang baik nih ceritanya?" tanya Raja sekaligus menggoda Ara.
Ara tersenyum malu-malu.
"Udah sana Raja pulang. Udah malem,"
"Jangan kangen, ya?"
"Ih engga!"
"Yakin?"
Ara tau. Dari balik helm fullface yang menutupi wajah Rajanya, pasti cowok itu sedang tersenyum menggodanya.
"Udah sana pulang!" Ara mengibaskan tangannya beberapa kali.
"Idih ngambek. Lo gemesin kalo lagi ngambek, Ra." ucap Raja yang dibuat gemas oleh Ara.
Ara memukul bahu Raja lumayan kencang. Membuat Raja mengaduh kesakitan.
"Udah setengah sebelas Raja. Sana pulang. Terus cuci tangan, kaki, muka, abis itu sholat. Jangan lupa!"
"Raja kalo gak diingetin suka lupa sholat. Jangan jadi kebiasaan, gak bagus Raja. Gimana mau jadi imamnya Ara kalo Raja sendiri suka lupa sholat?"
Ara mengoceh panjang lebar menceramahi Raja yang suka lupa tentang ibadah. Kadang Ara suka heran deh. Raja aja walaupun gak sibuk, suka lupa sholat. Gimana kalo lagi sibuk? bisa bisa gak sholat seumur hidup.
Raja mematikan mesin motornya dan melepas helmnya kembali. Meletakkan diatas tanki motornya dengan dua tangan bertumpu menopang dagu. Memandang wajah Ara yang cantiknya natural.
Ara itu kalo malem kenapa cantiknya nambah berkali-kali lipat sih? kan Raja jadi makin cinta kalo gini.
"Ihhh Raja!!! kenapa malah liatin Ara gitu?" omel Ara. Gadis itu memasang wajah cemberut.
"Udah ngomelnya?" tanya Raja.
"Belum!"
"Lanjut."
"Raja abis ini beneran pulang ya? jangan mampir kerumah temen. Inget kata Ara tadi! Langsung cuci tangan, kaki, muka sama jangan lupa sholat. Tidurnya jang--"
"Gue sholat kok!" Raja memotong ucapan Ara dengan cepat.
"Setiap disekolah, Ara gak pernah liat Raja sholat tuh."
"Karena gue sholatnya pas jam pelajaran. Lagi juga, gue gak harus laporan sama lo kan?"
Ara berpikir sebentar. Kalo dipikir-pikir bener juga sih.
"Ih yaudah sana pulang Raja! Bikin Ara kesel aja sih Raja mah!"
"Lo kenapa kalo ngomong ah ih ah ih terus?"
Ara berdecak kesal. Semakin diladenin semakin semangat pula Raja membalas ucapannya.
"Ara pukul nih ya?" Ara menunjukkan kepalan tangannya didepan wajah cowok itu. Raja terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARA
Teen Fiction(mampir dulu sini) Dia adalah Raja Raisar Pradipta. Raja dari segala keburukan. Rajanya tawuran, Rajanya jalanan, Rajanya mencari masalah. Dia mempunyai pacar bernama Tamara Abelia. Gadis lucu dan polos. Gadis yang selalu mengikutinya kemanapun dia...