Bab 14

12.8K 532 8
                                    

Hari masih pagi namun Ara sudah dibuat badmood oleh sikap Raja yang aneh. Ada apa dengan cowok itu? Kenapa jadi berubah seperti ini.

Apa karena Ara tidak mengabarinya kemarin?

Raja tidak mungkin se chilldish itu. Raja bukan tipe orang yang gampang marah jika sewaktu Ara tidak sempat mengabarinya.

"Lo kenapa sih Ra?"

Lihat, matahari belum terlalu terik namun Rifa sudah sibuk mengunyah cake yang berlumuran coklat.

"Rifa gak sakit perut makan coklat pagi - pagi?"

Rifa menggeleng dengan mulut yang masih mengunyah.

"Lo ada masalah sama Raja?"

"Ara gak tau."

Ara menidurkan kepalanya diatas meja. Dirinya seperti tidak ada semangat sekolah.

Drrrt drtt

Tiba - tiba ponsel Rifa berbunyi. Terpampang jelas username "Rifta'i anjing ❤" yang meneleponnya.

"Hallo?"

Lo lagi sama Ara?

"Hmm."

Tolong bilangin ke dia, doi dicariin Raja. ditungguin di belakang sekolah.

Kening Rifa berkerut. Sudah dipastikan Ara tidak sedang baik - baik saja dengan Raja.

"Iyee."

Yaudah.

Tut.

Sambungan telepon terputus. Rifa menaruh kotak bekalnya dikolong meja tak lupa mengelap tangannya yang penuh coklat menggunakan tissue basah.

"Ra, lo disuruh Raja kebelakang sekolah."

Saat mendengar nama Raja, Ara langsung menolehkan kepalanya kearag Rifa.

"Raja minta Ara kesana?"

"Iyaa."

"Yaudah ayuk!"

"Kemana?"

"Temenin Ara, Rifaaa!!"

"Males ah. Lo pergi sendiri aja." tolak Rifa

Ara tetap merayu Rifa guna menemaninya bertemu Raja. Biarpun Ara percaya Raja tidak akan berbuat yang aneh - aneh, tetap saja Ara takut.

"Nanti Ara beliin bakso deh, sumpah!" janjinya seraya menunjukkan angka dua di jarinya.

"Ayo buruan!!" dengan semangat, Rifa menyeret tangan Ara keluar kelas.

Sudah pukul 08.00 namun belum ada satupun guru yang datang mengajar di kelas mereka. Oleh karena itu, Rifa dan Ara bisa bebas pergi tanpa diselimuti rasa was was.

Ditaman belakang sekolah, terlihat Raja yang sedang menyenderkan kepalanya di batang pohon. Mata laki - laki itu terpejam.

"Gue anterin sampe sini aja ya?" tanya Rifa.

"Bakso jangan lupa."

Ara berdecak kesal, "Iya ih Rifa bawel."

"Yaudah. Ti ati lu di terkam Raja." setelahnya Rifa langsung kabur diikuti tawa cewek itu yang membahana.

"IH RIFA!!"

Raja membuka matanya saat mendengar teriakan seseorang. Kepala cowok itu menoleh kesamping dan mendapati Ara yang sedang berdiri kaku disana.

"Sini," Raja menyuruh Ara untuk mendekatinya.

Dengan rasa takut, Ara tetap berjalan menghampiri Raja lalu duduk disamping cowok itu.

RAJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang