Bab 34

14.2K 661 163
                                    

Hari ini Raja sudah diperbolehkan pulang dari Rumah sakit. Ara sangat antusias mengantar Rajanya sampai rumah. Terlihat dari dirinya yang tidak bisa diam membereskan perlengkapan Raja selama dirumah sakit.

"Bajunya udah dimasukin tas warna hitam belum Arman?" tanya Ara yang tengah sibuk memasukkan perlengkapan pribadi Raja kedalam tas yang ia bawa.

Ara berangkat dengan Arman dan Rifta'i tadi pagi. Kedua cowok itu menjemputnya didepan rumah.

"Udah gue masukin semua Ra," jawab Arman.

"Ini sabun cuci tangan dibawa pulang aja ya?" tanya Rifta'i mengangkat botol berisi sabun cair dengan logo rumah sakit.

"Jangan Rifta'i. Itu punya rumah sakit," ujar Ara.

"Gak ketauan ini kan? Man! Tangkep!"

Rifta'i melempar botol tersebut yang langsung ditangkap Arman.

"Ganti baju bego," ujar Arman seraya memasukkan botol sabun tersebut kedalam tas.

"Ara," panggil Raja.

Ara mendongakkan kepalanya. Kedua alis gadis itu terangkat dengan tatapan tanya.

"Pakein gue baju."

Ara melotot kaget mendengar ucapan Raja. "Raja bercanda?"

"Serius, badan gue lemes banget," suara Raja yang terdengar manja membuat Arman dan Rifta'i refleks mendengus lalu memutar bola mata malas.

"Ekhem modus!" celetuk Rifta'i.

"Yaudah sini Ara pakein," Ara mendekat kearah Raja. Melepaskan satu persatu kancing baju dengan gugup.

"Tegang banget mukanya," goda Raja.

"Iyalah!" jawab Ara cepat.

Raja tertawa kecil dibuatnya. Pikirannya melayang membayangkan kalau suatu saat Ara akan memperlakukannya seperti ini. Memakaikan pakaiannya sebelum Raja berangkat kerja, lalu mencium kening gadis itu lembut.

Membayangkannya saja membuat Raja senyum-senyum sendiri.

"Gak usah mikir macem-macem lo bambang!" Arman melemparkan botol kosong kearah Raja. Raja mendelik.

"Kok diem?" tanya Raja saat Ara sudah berhasil melepas pakaiannya.

Ara menggeleng kikuk. Jujur Ara sangat gugup sekarang. Gadis itu terus mengalihkan pandangannya dari Raja.

"Ini pakein bajunya," Raja menyodorkan kaos berwarna hitam kearah Ara.

Ara bergumam. "Ara gak bisa."

"Kenapa?"

"Ara gak bisa pokoknya. Ara deg-deg an," jawab Ara jujur.

Raja tertawa mendengar jawaban Ara. Gadisnya memang selalu begitu. Mau tidak mau Raja mengganti pakaiannya sendiri. Cowok itu beranjak turun dari brangkar rumah sakit lalu menghampiri Ara.

Menggenggam tangan gadisnya erat.

"Udah rapi kan?" tanya Raja pada Arman dan Rifta'i.

"Udah," balas keduanya.

"Pulang."

Raja menarik tangan Ara keluar ruangan meninggalkan Arman dan Rifta'i yang saling pandang dengan tatapan bingung.

"Terus ini tasnya kita yang bawa gitu?" tanya Rifta'i kesal.

Arman mengangkat satu tas besar ditangan kanannya. "Udah biarin aja. Doi lagi pengen ngebucin sama ceweknya."

RAJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang