"Ra ke kantin kuyy."
Cewek manis bermata sedikit sipit itu menghampiri Ara yang sedang mengerjakan tugas dari bu Dewi. Padahal sekarang sudah jam istirahat.
"Eh Rifa, mau kekantin sekarang?" Tanya Ara seraya menengok kesamping.
Cewek yang dipanggil Rifa itu menganggukan kepalanya. Rifa adalah saudara kembar dari sahabat pacarnya yaitu Rifta'i Mereka berdua kembar tapi gak mirip.
"Sebentar ya Ara beresin buku dulu." Ucap Ara sambil membereskan peralatan menulisnya dan memasukan bukunya kedalam kolong meja.
"Yukk!!"
Mereka berdua pun berjalan ke kantin. Sepanjang koridor sangatlah ramai. Banyak siswa siswi berlalu lalang.
Sesampainya dikantin Ara dan Rifa mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk. Tetapi nihil, bangku sudah penuh semua.
"Kita duduk dimana nih Fa? Udah penuh semua tempatnya." Rifta pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin, hingga matanya melihat tangan yang dilambai lambaikan ke atas. Rifa pun menajamkan matanya dan menemukan saudara kembarnya, Rifta'i.
"Eh Ra, Kita duduk disitu aja. Bareng saudara gue. Ada Raja juga kok!" Ajak Rifa
"Hah? Raja? Mana mana??!!" Ucap Ara dengan semangat
"Ah elo giliran soal Raja aja gercep banget! Udah ayo ikut gue!" Rifa menarik tangan Ara kearah pojok kantin.
Saat Raja melihat Ara dan Rifa berjalan ke arahnya, ia menyuruh Arman untuk duduk disebelah Rifta'i.
"Man, lo duduk disana aja. Ini buat cewek gue."
"Ganggu aja lo. Gue lagi makan juga!" Sewot Arman seraya pindah dari tempat duduknya ke samping Rifta'i.
"Woi Tai geseran dong. Sempit nih gue!" Arman mendorong tubuh Rifta'i hingga menyenggol Rifa yang sudah duduk di samping kembarannya.
"Bego lo. Untung gue gak jatoh!" Marah Rifa
"Salahin Arman nih, Dia yang dorong gue!!" Balas Rifta'i dengan sewot.
Keributan mereka pun terus berlangsung sementara Raja tidak menanggapinya dan Ara memandangnya dengan tatapan cengo.
"Raja gak makan?" Tanya Ara basa basi
"Gue gak laper! Lo sendiri kenapa gak makan?"
"Ara juga gak laper." Balas Ara
"Lo kan punya penyakit maag Ra, Makan dong. Ntar kambuh penyakit lo!" Raja berucap dengan nada lembut yang membuat pipi Ara merona.
"Tap--tapi Ara gak laper. Raja aja gak makan kan? Kalo Raja gak makan Ara juga gak makan!" kekeh Ara
"Kalo gue mati lo mau mati juga?"
Pertanyaan Raja membuat Ara mematung ditempatnya.
"Ya engga gitu. Yaudah deh Ara makan."
"Sebentar, Rif pesenin Ara bakso dong!" suruh Raja kepada Rifta'i tetapi yang nengok malah dua duanya.
"Apaan?" Balas Rifa dan Rifta'i secara bersamaan.
"Lo nyuruh siapa sih Ja?" Tanya Rifa
"Gue nyuruh si Tai, beliin Ara bakso. Gak pedes gak usah pake mie kuning dan gak usah pake sawi." Suruh Raja
Rifta'i yang tengah memakan nasi gorengnya itu bangkit dengan perasaan kesal.
"Udah nyuruh, ngatain lagi. Gue sumpahin kalian--"
"KALIAN APA?!" Teriak Raja, Rifa, Ara dan Arman.
Rifta'i terlonjak kaget oleh teriakan mereka, ia mengelus dadanya dengan ritme pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARA
Teen Fiction(mampir dulu sini) Dia adalah Raja Raisar Pradipta. Raja dari segala keburukan. Rajanya tawuran, Rajanya jalanan, Rajanya mencari masalah. Dia mempunyai pacar bernama Tamara Abelia. Gadis lucu dan polos. Gadis yang selalu mengikutinya kemanapun dia...