~•~ Part 5 : Hijrah? ~•~

1.4K 76 12
                                    

Eh, hijrah itu sama aja kita berjanji sama Allah untuk berubah ke arah yg lebih baik. Jika kita ngerasa janji sama manusia aja masih sering ngelanggar gimana mau janji sama Allah? Lo pikir hijrah itu permainan apa?.

~~~~•••••~~~~

Pagi ini pagi yang cerah di Arthur Senior High School suasana sekolah yang sejuk dan suara burung berkicau memberikan ketenangan sendiri bagi warga sekolah ini.

Tapi, hal itu tidak di rasakan oleh Ludia hari ini. Pagi ini, dia menemui Natasyah dan Stevani dengan keadaan menangis terisak.

"Sudahlah Lud, lo jangan nangis lagi.  Ikhlasin aja, mungkin Reno bukan yg terbaik untuk lo" nasehat Stevani.

"Tapi apa salah gue Van? Awalnya gue pikir hubungan gue sama Renova cuman sebatas renggang, tapi kenapa jadi kayak gini hikss..hikss" jawab Ludia sambil terisak di pelukan Natasyah.

"Kenapa emangnya?" Tanya Natasyah dingin.

"Gue gak tau Syah, kemarin gue dapat laporan dari adek kelas, katanya Reno gandengan tangan sama cewek lain hikss..hikss. Awalnya gue gak percaya sama apa yang mereka bilang. Tapi ternyata hikss..hikss" jeda Ludia.

"Gue lihat dengan kedua mata gue sendiri kalau dia beneran pegangan tangan sama mantan gebetannya hikss..hikss.. Nyesek banget Syah, Vani" lanjut Ludia sambil terisak.

"Terus yang mutusin siapa?" Tanya Stevani berusaha menggali informasi lagi.

"Di-dia" jawab nya gemetar.
"Tapi dia bilang karena dia mau hijrah" lanjutnya sedikit ragu dengan jawabannya sendiri.

"Heran gue. Gue tahu sekarang lagi maraknya hijrah massal, tapi apakah hijrah harus ya pegangan tangan sama cewek kayak gitu" geram Stevani.

Tidak lama itu, Gavin dan teman-temannya datang ke taman dimana Natasyah dan Stevani sedang menenangkan Ludia.

"Eh, ada apa ini? Kenapa Ludia nangis terisak-isak gitu?" Tanya Revano bingung.

"Iya nih, ada apa Vani? Kenapa dia bisa sampai nangis gitu?" Tanya Steven tak kalah bingung.

"Apa ini masalah Renova lagi? Si kembarannya Revano itu" tebak Gavin asal tapi tepat sasaran.

"Dih enak aja kembaran gue, ogah ah. Nama aja yang hampir mirip, muka? Gantengan gue kemanapun" ucapnya bangga.

"Dia apain lo lagi hah? Dasar laki-laki brengsek, bisanya bikin cewek nangis" geram Raka yang kesal dengan Reno yang telah membuat sahabat mereka bersedih.

"Benar tuh, pengecut banget bisanya bikin cewek nangis. Jijik pula gua. Kalau dia emang bener cowok, gak akan pernah dia nyakitin cewek sampai nangis terisak-isak kayak gini" geram Revano yang ikut kesal.

"Emangnya ada masalah apa, Ta?" Tanya Gavin pada Natasyah.

Akhirnya, mereka menceritakan semua kejadian yang terjadi sehingga Ludia menangis seperti ini.

Para laki-laki itu pun geram dengan Renova. Bukan hanya karena dia terlalu menyakiti sahabat mereka, tapi juga geram karena berani bikin alasan yang menurut mereka gak pantes dijadikan tameng untuk menutupi kesalahannya.

Ketika Diary Menjadi Saksi 📖 (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang