~•~ Part 13 : Teror (2) ~•~

730 50 0
                                    

Aku percaya, Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuan mereka.
~~~~••••~~~~

Tok!! Tok!!
"Assalamualaikum. Via buka pintunya, Dek. Ini Mama, sayang" pinta Leona.

Sedari tadi Leona terus mengetuk dan menekan bel pintu kamar Natasyah, namun tetap saja tak ada sahutan dari dalam. Leona bisa saja membukanya sendiri tanpa konfirmasi dulu dari yang punya kamar, karena ia punya sandi sendiri.

Tapi dia tak ingin melakukan itu sekarang. Dia ingin Via sendiri yang membukakannya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Mama" sahut Natasyah dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"Kok lama banget buka pintunya, Dek?" Tanya Leona cemas.

"Kan, Mama bisa buka sendiri" ujar Natasyah.

"Tapi, Mama pengen kamu yang buka, supaya Mama gak kesulitan buat bangunin kamu" ucap Leona sambil terkekeh kecil dan mengelus kepala putrinya dengan sayang.

"Eh, kamu demam ya, sayang? Ini badan kamu panas banget" lanjut Leona panik.

"Ma tenang, Via gak papa kok. Via cuma kelelahan setelah. Semalam Via tidurnya gelisah" balasnya berusaha menenangkan Leona.

"Kamu yakin mau sekolah hari ini?" Tanya Leona yang masih khawatir dengan keadaan Natasyah.

"Pasti yakin dong, Ma. Itu sebabnya, Via bangun lebih pagi sekarang,l. meskipun Mama masih tetap kesulitan bangunin Via, hehehe" ujar Natasyah sambil terkekeh kecil.

"Ya udah, kamu mandi gih! Udah itu sholat, karena sekarang udah jam 05.00. Sudah lewat waktu subuh nih" nasehat Leona.

"Siap bos!" Balas Natasyah yang membuat Leona tertawa kecil.

"Eh, abang mana Ma?" Tanya Natasyah sebelum ia masuk ke kamar mandi.

"Abangmu masih di masjid sekarang, paling juga sebentar lagi pulang"

"Astaghfirullah, Via lupa. Ya udah, Via mandi dulu deh, Ma" ujar Natasyah yang dibalas anggukan oleh Leona.

Setelah memastikan Natasyah benar-benar berada di kamar mandi, Leona pun turun ke lantai bawah untuk menemui Nathan yang baru saja pulang.

"Assalamualaikum" salam Nathan.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Putra mama" balas Leona namun tersirat nada kekhawatiran di sana.

"Mama kenapa? Kok kayak cemas gitu" tanya Nathan yang berhasil menangkap kekhawatiran Leona.

"Ehm, itu adik kamu..----" Ujar Leona namun langsung terpotong karena suara teriakan dari lantai atas.

"Argh! MAMA, ABANG!" Teriak Natasyah dari arah kamarnya.

Nathan dan Leona yang mendengar teriakkan itu langsung berlari menuju kamar Natasyah.

Nathan membanting pintu kamar Natasyah dengan sangat keras.

"VIA!" panggil Nathan benar-benar sangat panik.

Nathan berlari dan langsung mendekap tubuh saudarinya yang sudah tergeletak di lantai tak berdaya.

"Astaghfirullah, kenapa Via bisa pingsan gini, nak?" Tanya Leona yang sangat panik melihat kondisi Natasyah sekarang.

Ketika Diary Menjadi Saksi 📖 (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang