Bogor, 01 Maret
Dear My Hero
Dulu saat aku masih kecil, aku pernah berpikir bahwa superhero itu tidak nyata. Sampai akhirnya dia datang dan berkata, "Superhero itu ada, dia nyata. Karena superhero yang sesungguhnya adalah dia yang selalu menjagamu dan menggendongmu saat kamu menangis". Lalu aku menjawab, "itu belalti supelhelo itu mama dan papa??". Setelah itu, dia mengangkatku dan menerbangkanku layaknya superhero.
Dulu, saat aku mulai lebih dewasa, aku terbangun ditengah malam, dan tanpa sengaja aku melihat Papa yang baru pulang dan Mama yang belum tidur demi menunggu Papa. Aku menangis karena saat Papa pulang, yang pertama ia tanyakan adalah aku dan kembaran ku. Aku berlari masuk ke kamar dan pura² tertidur. Tidak lama setelah itu, Papa masuk ke kamarku dan berkata "Maaf Papa pulang telat lagi nak, tolong jangan marah sama Papa ya sayang" setelah itu aku merasakan Papa mencium dahi ku dan kembaranku singkat. Setelah Papa pergi, aku kembali menangis di dalam kemulan selimutku dan tanpa diketahui kembaran ku.
Ketika aku masih kecil, aku selalu marah pada Papa karena dia pulang sangat malam sehingga tidak punya waktu untuk bermain bersama ku dan kembaran ku. Tapi, seiring berjalannya waktu dan setelah melihat semburat lelah di wajah Papa malam itu, aku pun mulai sadar bahwa Papa adalah pahlawan yang sesungguhnya.
Saat aku mulai dewasa, aku sadar bahwa superhero itu ada dan nyata. Papa yang menggenggam tanganku, mengenalkan padaku tentang dunia, dan rela mengangkat beban berat demi anak²nya mencapai bintangnya dan Mama yang selalu mencium dan memelukku erat ketika aku sedang menangis serta setia melambatkan waktu tidurnya demi memastikan kami benar-benar telah tidur pulas.
Semenjak saat itu, aku selalu berpikir bagaimana hidupku jika tanpa mereka?? Apakah semuanya akan baik-baik saja??.
Semakin aku bertambah dewasa, aku semakin mengerti tentang bagaimana beratnya menjadi superhero bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, aku dan kembaran ku memutuskan untuk tidak menuntut hal² yg berlebihan dari kedua orang tua kami dan berjanji untuk selalu membanggakan mereka. Kami ingin meringankan beban mereka bukan malah membebani mereka.
Tidak lupa aku berdoa kepada Allah untuk tidak mengambil nyawa kedua superhero ku itu sebelum aku, karena aku tidak bisa membayangkan beratnya hidup sendirian tanpa mereka.
Tapi sepertinya Allah berkehendak lain. Allah telah memisahkan ku dengan Papa selama 2 tahun silam. Aku selalu berdoa agar Allah kembali mempertemukan aku dengan Papa setidaknya sebentar saja agar aku bisa memeluknya dan mengatakan "Aku rindu padamu superhero kebanggaan ku". Meskipun Allah belum mengabulkan doa ku, aku tetap ingat pada kata² Papa bahwa "Allah hanya akan memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan". Dan yang aku butuhkan adalah Papa.
I Miss You Daddy ❤️.
My Diary📓
Natasyah Alivia P.A.📖
~~~~~•••••~~~~~~
Assalamualaikum semua 👋
Huaaaa😭😭😭😭. Sungguh author yg nulisnya aja berasa nyesek banget😭, karena author nulisnya sambil ngebayangin kalo author yg ada diposisi Natasyah, makanya author juga sampe terbawa suasana 😭😭😭. Dan author harap kalian juga merasakan hal yang sama😭.Ya udahlah, author lagi buntu banget mau ngomong apa nih. Maafkan typo yg bertebaran dan author akan selalu setia menunggu vote dan comment kalian sama seperti Natasyah yang selalu setia menunggu kepulangan sang ayah😭.
Udah dulu ya, see you❤️
Assalamualaikum 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Diary Menjadi Saksi 📖 (COMPLETED✓)
Espiritual"Biarkan diary yang menjadi saksi bagaimana jika Allah sudah berkehendak. Biarkan diary yang menjadi saksi tentang seberapa besar kekuasaan Allah dan seberapa kecilnya kita sebagai hamba-Nya". ~•~ Author ~•~ #1 in remajaislam (12.06.2020) #22 in dia...