2nd update, yuhu!
Vote dan komen ya!
Sorry typo
Selamat membaca!
⚫⚫⚫
Matahari telah menampakkan wujudnya. Sinarnya menyorot di celah jendela, sedang Lara yang terbaring tidak merasa terganggu dengan sinarnya malah seakan ia enggan untuk merasakan cerahnya pagi ini. Karena dia masih dalam pengaruh obat bius mungkin? Ya, bisa saja.
Namun, tak lama kelopak mata Lara mengerjap perlahan, ia masih menyesuaikan pencahayaan, setelah berusaha sedikit lama akhirnya ia mendapat kesadaran sepenuhnya. Lara meringis karena kepalanya terasa pusing. Tunggu-tunggu, setelah dipikir-pikir kenapa kamar ini terasa berbeda dengan miliknya?
Lara tiba-tiba terduduk, lama ia mengamati setiap sudut kamar. Kemudian ia tersentak, ia baru menyadari bahwa sejak tadi, bahkan mungkin sejak semalam ia berada di kamar orang lain, yang pasti sekarang ia berada di rumah orang asing, pikirnya. Bukankah kenyataannya memang seperti itu? Ya, tentu. Dan di mana kah ia berada sekarang? Ia terus bertanya-tanya.
Lara seakan sadar bisa saja orang asing itu berbuat yang iya-iya pada Lara. Ia kemudian memeriksa seluruh tubuhnya. Dan seketika matanya melotot. Ia begitu panik dan takut bersamaan. Apa mungkin mereka telah---
"SHIT! SIAPA YANG MENGGANTI PAKAIANKU?!" erangnya frustasi. "Bagaimana jika orang itu ternyata--"
"Tidak! Tidak! Tidak!"
Ia masih saja terduduk dan menjambak rambutnya dengan frustasi. Tidak tahan dengan posisinya kemudian ia turun dari ranjang dan mondar-mandir tidak jelas sambil menggigit ujung kuku jarinya karena memikirkan apa yang kemungkinan terjadi pada dirinya.
Cklek
Seketika pintu terbuka lebar oleh seseorang. Lara menoleh sepenuhnya dan melihat siapa yang datang menghampirinya. Ah, seorang perempuan yang mungkin hampir seumuran dengannya, menurutnya. Wanita itu membawa nampan berisi makanan dan segelas susu. Wanita itu dengan hati-hati melangkah mendekati Lara, tidak lupa dengan senyum ramahnya.
"Selamat pagi, Nona." sapanya dengan ramah.
"Pagi." jawab Lara kikuk.
"Tidur Anda nyenyak, Nona?"
"Ya, tentu." bagaimana tidak nyenyak, orang aku dibius. Lanjutnya dalam hati dengan perasaan kesal.
"Syukurlah. Oh, ya, Nona. Perkenalkan saya Lisa, pelayan di sini," pelayan? Ah, ini kesempatan bagi Lara untuk bertanya apapun.
"Oh, hm, Lara." sahutnya. "Boleh aku bertanya?" lanjutnya.
"Silakan, Nona."
"H-hm, siapa yang mengganti pakaianku?" cicitnya harap-harap cemas.
Lisa tertawa kecil, "Nona tidak perlu khawatir, saya yang mengganti pakaian Nona."
Dan seketika senyum Lara terbit, ia merasa lega mendengarnya, tidak ada yang perlu ia takutkan lagi, tapi tetap saja ia merasa malu. Oh, sepertinya keberuntungan tengah berpihak padanya. Tidak tahu kalau nanti, bukan? Ah, sudahlah.
"Lalu, di mana aku berada?"
"Nona berada di mansion Tuan."
"Tuan? Tuan siapa?"
"Anda akan tahu nanti, Nona."
"Hah?"
"Tidak lama lagi Anda akan mengenalnya, Nona." sahut Lisa seraya tersenyum penuh arti, entahlah ia tidak mengerti maksudnya. Lara masih dalam keterbingungannya dengan semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hundo P (On Going)
General FictionSatu hari kelam mengubah segalanya. Rentetan peristiwa menuntun terungkapnya rahasia dan jati diri. ⚫⚫⚫ [Sneak Peek] "Who the hell are you?" "Kau harus mengenalku terlebih dahulu." "Cih, apa yang kau inginkan?" "Aku ingin kau." ... "Tubuhmu." ... "M...