HP-23

252 17 1
                                    

Hallooooooo!

Jangan lupa follow, vote, dan komen! Kalau nggak peliharaan kalian berubah jadi garaga! Wkwk

Maaf untuk semua typo di setiap part-nya, nanti bakal aku revisi setelah semua cerita selesai

Selamat membaca!

⚫⚫⚫

Aaron terus mencari celah agar ia bisa masuk ke dalam bangunan itu.

"Kau aman untuk masuk sekarang, A," lapor Max lewat handsfree, "biar aku dan Ken yang berjaga setelah kau berhasil masuk."

Aaron sudah mengambil ancang-ancang untuk melompati jendela yang terbuka dibagian samping bangunan itu, dengan mudahnya ia mendarat masuk tepat pada ruangan dapur yang cukup luas.

"Aku sudah di dalam."

"Berhati-hatilah," sahut kedua sahabatnya di seberang sana.

Mata setajam elangnya terus bergerak awas pada sekeliling, tak lupa senjata digenggamannya tak pernah lepas dan siap menembak siapapun yang berani menghadangnya.

Kini posisinya sudah berada di dekat sebuah tangga, tidak ada penjagaan di sana, hanya terlihat segelintir orang lewat, bisa dikatakan para pelayan yang sedang bekerja.

"Hey, sedang apa kau?" bahu Aaron ditepuk setelah seorang pria mengetahui keberadaan Aaron dan bertanya dengan sedikit curiga.

Aaron tidak bersuara, ia hanya membalikkan tubuhnya cepat seraya menyikut dan meninju pria di belakangnya. Tak dipungkiri tubuh itu langsung terjatuh ke lantai dan tak sadarkan diri.

Aaron tidak ingin menyia-nyiakan waktunya lagi, sudah dipastikan Lara berada di lantai atas karena lantai utama cukup sepi untuk kategori penyekapan yang dibutuhkan penjagaan ketat.

Dengan cekatan ia menaiki setiap anak tangga tetap dengan kewaspadaan.

"Hm, Aaron, sepertinya kau harus bergegas menemukan Lara, sampah-sampah di sini mulai bermunculan dan sudah mengetahui kekacauan yang telah kita ciptakan," ujar Ken sedikit gusar.

Mendengar informasi dari Ken, rahang Aaron terlihat mengeras, ia terus menelusuri setiap ruangan yang berada di lantai dua.

Tepat pada ujung ruangan terdapat beberapa orang yang bertugas menjaga sebuah kamar di dekat mereka. Ya, tak salah Aaron mengira bahwa itu tempat keberadaan Lara, memang di situlah perempuan yang diambil darinya.

Aaron bersembunyi pada pilar yang berjarak beberapa meter dari para penjaga itu. Ia melihat kembali situasi yang ada.

"Siapa di sana?!" teriak salah satu penjaga ruangan Lara.

Aaron hanya menghembuskan napas berat. Persembunyiaannya telah diketahui. Terpaksa ia harus menyerang duluan.

DOR DOR DOR!!!

Peluru milik Aaron sudah dilesatkan dari tempatnya. Ia menembak dengan posisi berlindung dibalik pilar. Tak tinggal diam para penjaga itu menembak balik dan melangkah maju mendekati posisi Aaron. Dengan sigap Aaron melompat menampakkan diri tak lupa tembakkan terus ia layangkan. Jangan ragukan tentang satu peluru satu nyawa. Aaron berguling ke seberang pilar dan memastikan bahwa tidak ada yang tersisa. Tanpa pikir panjang ia bergegas menuju pintu ruang disekapnya Lara.

Terkunci.

DOR DOR DOR!

Seketika pintu itu terbuka akibat perbuatan Aaron.

Hundo P (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang