Sayangnya aku, kalian baca ini jam berapa?
Kutunggu vote dan komennya!
Sorry typo
Hepi reading bebi!
⚫⚫⚫
"Untuk kali ini biarkan mereka terbebas. Aku hanya sedang mengasihani tawananku, biarlah mereka menikmati masa hidupnya, kasian sekali sebentar lagi mereka tak akan merasakan segarnya udara di dunia," ucap sang petinggi Shadow Mask sengaja dibuat bersedih. Tak lama seringaian tajam muncul disudut bibirnya.
"Kids, sudah tahu kesalahan kalian apa?"
"Ya, Dad," jawab Jimmy. Sang kakak a.k.a Big L hanya terdiam dalam duduknya.
Pria yang dipanggil daddy itu hanya menatap datar anaknya.
"Jika kalian gagal lagi, Daddy tak segan menghukum kalian."
Keduanya hanya patuh. Tak bisa membantah perintahnya.
"Keluarlah," titah pria itu kepada keduanya. Mereka sudah meninggalkan sang daddy.
"Kau!" tunjuk sang petinggi kepada salah satu bodyguard.
"Lacak setiap pergerakkan mereka sampai hal terkecil pun, laporkan padaku. Bantai jika ada yang mencoba menghalangi, atau kutukar nyawa mereka dengan nyawamu."
⚫⚫⚫
Sepertinya hari ini merupakan hari yang sangat berbahagia bagi Lara. Ia tak henti-hentinya tersenyum di dalam mobil seraya menatap ke luar. Ia sadar alasan ia tersenyum hanya satu, ya, pria tampan yang diam-diam menghanyutkan itu.
Ia tidak menyesal telah dipertemukan dengan Aaron meskipun dengan cara yang tidak indah. Ia juga tidak keberatan jika ia akan dibawa kembali ke kediaman pria yang ia cintai. Ah, membayangkan ia akan bertemu kembali dengan Aaron membuat pipinya memerah merona. Sungguh, ini baru pertama kali ia merasakan perasaan yang membuat dadanya berdebar tak karuan. Ia sangat berterima kasih kepada dua sahabatnya yang telah menyadarkan akan rasa yang ia miliki.
Pandangannya teralihkan pada bangunan megah di depannya.
"Silakan, Nona."
Salah satu bodyguard membukakan pintu mobil untuk Lara setelah sampai di mansion. Lara hanya tersenyum sopan.
Lara lantas berjalan cepat memasukki mansion. Ia ingin segera bertatap muka dengan pria bertampang datar itu.
"Lisa!" sapa Lara ketika ia menemukan Lisa sedang berjalan menghampirinya.
Lisa tersenyum, lantas ia mengambil alih barang yang ada di tangan Lara.
"Hm, apakah Aaron masih berada di sini?" tanya Lara dengan malu.
Lisa hanya tersenyum menggoda, lantas menggelengkan kepalanya, "Tuan sudah berangkat menuju perusahaannya."
Senyum Lara pudar, dirinya tertunduk lesu. Lisa mengernyitkan dahinya.
"Kenapa? Tidak seperti biasanya," ujar Lisa penasaran.
Lara menggedikkan bahunya, "Ah, tidak. Oh, ya, di mana mommy Aaron dan Angel?"
"Nyonya dan nona muda sudah pulang ke kediaman utama."
Lara mengangguk mengerti, kemudian ia tersenyum tipis, "Aku lelah ingin beristirahat."
"Ingin kubuatkan sesuatu?" tawar Lisa. Lara hanya menggelengkan kepalanya, lalu ia melangkah menuju kamar.
Sesampainya di kamar, Lara menjatuhkan dirinya ke ranjang. Ia menatap langit-langit kamar. Seketika sosok Aaron muncul dalam penglihatannya, pria itu tersenyum lantas memeluk dirinya hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hundo P (On Going)
General FictionSatu hari kelam mengubah segalanya. Rentetan peristiwa menuntun terungkapnya rahasia dan jati diri. ⚫⚫⚫ [Sneak Peek] "Who the hell are you?" "Kau harus mengenalku terlebih dahulu." "Cih, apa yang kau inginkan?" "Aku ingin kau." ... "Tubuhmu." ... "M...