Hai para penunggu jodoh!
Kalian baca cerita ini jam berapa?
Follow aku biar tahu update terbaru dari ceritaku.
Tetap taburkan bintang supaya makin indah nih halaman-halaman ceritanya, ditambah ocehan kalian yang memenuhi kolom komentar makin semuanya menarik hehe
Sorry typo!
Cawbret baca!
⚫⚫⚫
Lara sudah duduk tenang di dalam cafe menunggu kedua sahabatnya datang. Dirinya hanya ditemani dengan segelas milkshake.
"Lara!" panggil Ellie cepat seraya memeluk Lara erat. Sang empu hanya tersenyum dengan membalas pelukan Ellie. Tak ingin ketinggalan, Sofie pun ikut menghambur ke pelukan mereka berdua.
"Aku tak ingin mati dalam pelukan kalian yang menyesakkan ini," intrupsi Lara kepada keduanya. Mereka hanya terkekeh dalam harunya temu seraya mencari posisi nyaman untuk duduk.
"Apa yang ingin kamu ceritakan kepada kami?" cecar Ellie tak sabar.
Lara mendengus, "Pilihlah dulu menu yang ingin kamu santap saat ini."
Mereka berdua menuruti perkataan Lara.
"Jadi?" tanya Sofie.
"Hm, aku bingung harus menceritakannya dari mana," sempat ada keraguan dalam diri Lara untuk menceritakannya, ia sangat gugup, takut akan reaksi kedua sahabatnya itu.
"Ah ayolah ... kami pasti cepat mengerti," ucap Ellie seraya merengut.
"Pelan-pelan saja, kami akan mendengarkan tanpa menyela," ucap Sofie tersenyum meyakinkan Lara agar ia mau terbuka.
Lara menarik napas pelan, "Baiklah."
Ia menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Berawal dari dirinya yang diculik oleh sosok yang membuat kerja jantungnya tidak normal berhadapan dengan Aaron, kekacauan pesta, tentang ketiga pria tampan menakjubkan ternyata mafia, pengejaran diiringi baku tembak tiada henti, hari-hari penuh bahaya, kesakitan akibat perbuatan Aaron, dirinya diculik oleh orang yang berbeda, kembalinya lagi kepada sosok tampan menghanyutkan itu. Tidak ada yang ia tutupi meskipun ada beberapa yang tidak ia ceritakan, ya, ia malu mengingat sentuhan Aaron.
"Begitulah ... maafkan aku baru menceritakannya sekarang," lirih Lara, kepalanya ia tundukkan dalam.
Ellie dan Sofie hanya menggeleng tak percaya dengan semua kejadian yang menimpa Lara. Mereka sangat terkejut. Keduanya langsung menegak habis minuman yang sudah tersedia. Mereka masih membayangkan apa yang Lara alami.
"Apakah kamu baik-baik saja selama ini?" tanya Sofie penuh khawatir.
"Aku baik-baik saja, jangan cemaskan aku," Sofie dan Ellie mengerjap lega.
"Aku pikir saat itu kamu hanya orang yang kebetulan kak Aaron kenal dan membawamu ke acara pesta keluarga Sofie," ucap Ellie.
"Ya, aku sebenarnya curiga, bagaimana bisa kamu mengenal kak Aaron yang notabennya susah didekati, bahkan kamu sendiri terlalu malas untuk berbaur dengan siapapun. Tapi, aku tidak terlalu memikirkan itu yang terpenting saat itu kamu hadir di sana untuk pertama kalinya dan itu membuatku senang," lanjut Sofie.
"Well, ya, aku sendiri pun tidak menyangka. Aku tidak tahu tujuan utama dia membawaku apa," lirih Lara.
"Sepertinya kak Max pun tidak tahu, karena ia pernah bilang bahwa apapun yang kak Aaron lakukan mereka tidak pernah banyak bertanya, nanti juga ia akan memberitahukan mereka dengan sendirinya, kak Aaron yang paling berkuasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hundo P (On Going)
General FictionSatu hari kelam mengubah segalanya. Rentetan peristiwa menuntun terungkapnya rahasia dan jati diri. ⚫⚫⚫ [Sneak Peek] "Who the hell are you?" "Kau harus mengenalku terlebih dahulu." "Cih, apa yang kau inginkan?" "Aku ingin kau." ... "Tubuhmu." ... "M...