HP-31

219 9 0
                                    

Second update yeay! Skuy!

⚫⚫⚫

Pagi kian menyingsing, keduanya masih terlelap dalam balutan selimut dan masih saling memeluk hangat. Tidak lama Lara terbangun dalam tidurnya dan disuguhi dengan wajah tegas milik pria diam-diam menghanyutkan dirinya. Aaron begitu tenang dalam tidurnya, Lara tidak akan bosan jika harus setiap harinya menatap pria itu, ia semakin ingin menatap Aaron tanpa henti.

Tangannya yang lentik menyusuri setiap jengkal wajah Aaron dan mengusap lembut sang pujaannya. Matanya tak pernah lepas dari pria itu. Ia tidak menyesal bisa mengenal bahkan sedekat ini dengannya, justru itu sebuah keberuntungan yang indah bagi Lara.

Jujur ia tak tahan hanya sekedar memandangi ciptaan Tuhan itu, dengan berani Lara mencoba lebih mendekatkan wajahnya, meskipun sedikit gugup tapi ia tetap mencium lembut pipi pria itu. Blush, Lara yakin pipinya sudah memerah.

"Morning kiss, hm?"

Jantung Lara rasanya akan lepas mendengar suara dalam nan sexy pria di sebelahnya itu. Ia tak menyangka akibat tindakannya Aaron menjadi terbangun.

Cup

Aaron sudah mengecup balik dengan manis di bibir perempuan cantik itu. Lara tidak berkutik, ia hanya mencoba menormalkan dirinya dan menahan malu.

"Bersiaplah."

Lara mengangguk sebagai jawaban, ia bergegas menuju kamarnya untuk mempersiapkan diri sesuai dengan apa yang Aaron perintahkan.

Di kamar Lara, perempuan itu sepertinya akan kalap, ia ingin berteriak kesenangan akibat semua perlakuan Aaron padanya. Ia tak henti menyentuh bibirnya yang sudah merasakan ciuman dari pria tampan itu.

Tidak ingin membuang-buang waktunya, dirinya sudah siap dengan setelan casual seperti biasa.

Lara berjalan menghampiri Aaron yang sedang bersandar di mobil sport-nya, tentu sedang menunggunya. Aaron terlihat sangat tampan, ah, setiap harinya ia akan selalu tampan. Kali ini mereka terlihat seperti pasangan pada umumnya yang menggunakan baju senada.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil dan bergegas melajukan mobilnya.

"Aaron?"

"Hm."

"Kita akan pergi ke mana?"

"Kediaman orangtuaku."

Lara terkejut tentunya, ia tidak mempersiapkan segalanya untuk bertemu kembali dengan keluarga pria itu.

"Hm, okay."

Silent

Yang tercipta di dalam hanya keheningan. Lara tidak berani mengeluarkan kata lagi. Nampaknya Aaron begitu tenang dalam kemudinya.

Sebenarnya Lara tidak tahan dengan situasi seperti ini. Sangat canggung memang. Lara mencoba mencairkan suasana dengan memulai beberapa pertanyaan yang klasik. Namun, tetap saja Aaron tidak banyak berkata dalam menjawabnya.

Kini ia disuguhkan dengan bangunan megah di hadapannya. Mereka sudah memasuki pelataran sebuah mansion itu yang disambut dengan baik oleh para bodyguard yang ada di sana.

Lara sudah berjalan berdampingan dengan Aaron. Ia merasa malu dan takut. Mereka sudah masuk dan terlihat ada beberapa maid yang berlalu-lalang.

Mereka berdua disambut hangat oleh Aleyda a.k.a mommy Aaron, yang memang sudah menunggu mereka di ruang tengah. Tidak terlihat ada sosok lain yang bersama Aleyda.

Hundo P (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang