HP-18

319 16 2
                                    

Vote, komen, dan follow ya!

Sorry typo

Hepi reading!

⚫⚫⚫

Mereka saling berpandangan setelah Aaron menyelesaikan ucapannya.

Ken berdeham pelan, "Okay, tanda apa yang kau maksud?"

"Ya, seperti apa?" Max menambah pertanyaan.

"Tattoo."

"Hm, hanya tattoo? Bukankah itu hal yang biasa, tentu banyak yang memilikinya," ujar Ken setengah heran, memang tanda seperti apa yang membuat Aaron ingin memberitahukan perihal itu.

"Ini berbeda," sanggah Aaron.

Dahi Max berkerut dalam, "Okay, bentuknya bagaimana?"

"Seperti tattoo yang kita miliki, sangat mirip ..." jeda Aaron yang membuat Max dan Ken terkejut, mereka ingin segera menyanggah namun Aaron menginstrupsikan mereka untuk diam. "Tetapi ada hal yang membedakannya, yaitu sebuah--entahlah seperti lambang X--yang menimpa tattoo itu."

"What?! A, kau tahu kan yang memiliki tattoo seperti kita itu tidak sembarang orang, bagaimana mungkin mereka juga mempunyainya?!" ujar Ken menggebu.

"Aku belum sejauh itu menelusurinya, Ken."

"Dan apa artinya dari lambang X itu?" tanya Max.

"Tentu artinya mereka anti terhadap organisasi kita."

"Sial!" umpat Ken dan Max bersamaan.

"Sepertinya mereka sudah mengincar kita dari lama," Aaron menegakkan tubuhnya, "mereka selalu muncul di setiap tempat yang kita kunjungi dan mengawasi gerak-gerik kita."

"Shit! Apa-apaan mereka!" dengus Ken.

"Kita harus selangkah lebih maju dari mereka," Aaron hanya menganggukkan kepalanya tanda menyetujui perkataan Max.

"Tanganku sudah tidak sabar ingin menarik pelatuk dan menembak kepala mereka satu persatu sampai hancur," geram Ken sembari mengepalkan tangannya.

"Aku setuju kali ini Ken, sepertinya mereka tidak tahu lawan mainnya seperti apa," seringaian muncul dari Max.

"Ya, bodoh memang. Dan A, kau harus memberiku ruang untuk menghabisi mereka sendiri, berilah sahabatmu ini kesenangan berpesta darah," Ken berucap penuh semangat.

"No, A. Dia akan menghancurkan rencana kita nanti," sergah Max yang dibalas dengusan dari Ken.

"Oh c'mon man ..." keluh Ken. Max hanya melambaikan tanda peringatan tidak menyetujui keinginan Ken.

"Kau mendapatkan apa yang kau mau untuk itu Ken," Aaron berbaik hati pada Ken. Max melotot, sedangkan Ken memekik kegirangan.

"Yes! Max, aku tahu kau tidak mau ketinggalan dalam hal ini," Ken menaik turunkan alisnya.

"Ya," Max berdecak. Ken sudah merangkul Max seraya terkekeh.

Mereka kembali menikmati minuman yang telah dihidangkan. Sesekali percakapan terselip dalam ketenangan mereka. Tidak ada satupun yang berniat beranjak dari tempat itu, terlihat mereka sangat menikmatinya.

Ddrrtt ddrrtt ddrrtt ...

Ken mendengus setelah mendengar ponselnya berdering. "Mengganggu saja!"

"Katakan," ucap Ken tanpa basa-basi membuka percakapan kepada orang di seberang sana.

Ken hanya menyimak dan membalas singkat sang penelpon. "Ya, tunggu dan siapkan hadiahnya," Ken langsung mengakhiri panggilannya.

Hundo P (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang