dua puluh lima

3.8K 192 8
                                    

Episode sebelumnya~

Tuan kyu terkekeh.
"Hahaha. Paman sengaja, paman ingin memancing ingatan hyesha" jelas tuan kyu.

Xukun tampak bingung
"Maksud paman?"

Tuan kyu menoleh lalu menatap ke arah langit yang mulai menggelap itu.

"Ingatan masa lalu nya sebelum disucikan oleh eomma nya, hyera".

----------------------------------
"BROTHER"
chapter 25
hy_vann
--------------------------------------

"Bibi hyera? Maksud paman? Sumpah ini aku gak ngerti" tanya xukun super bingung.
"Kamu mau paman ceritakan sebuah rahasia gak?" tanya tuan kyu menawarkan.

Xukun mengangguk mantap.
Tuan kyu pun mulai menceritakan seluruh kejadian dan kebenaran yang terjadi selama ini.

"Jadi, bibi hyera masih hidup? Namun karena bibi seorang malaikat makanya ia tinggal di langit?" tanya xukun yang dibalas anggukan oleh tuan kyu. "Hyesha tau?" tanya xukun lagi. "Ya, yang hyesha lupakan itu hanya kenangan buruk nya" jelas tuan kyu.

"Maksud paman seperti pembullyan itu?"
"Ya. Pembullyan, kecelakaan dan masalah kebakaran" jawab tuan kyu menerawang.

"Aah. Kebakaran saat kami berusia 3 tahun itu ya?" tanya xukun ikut mengingat masa lalu.
"Ya, kebakaran yang melibatkan para iblis"

*****

Hyesha berjalan dengan murung menuju kelas nya. Hari ini dia merasa sangat takut untuk kesekolah.

Karena apa? Tentu saja karena pernyataan cinta taeyong kemarin. Hyesha kan malu kalau misalnya dia harus ketemu sama taeyong.

Lagian acara nembak nya gak romantis banget, gak ada bunga gak ada coklat. Tapi hyesha mengakui keberanian taeyong. Padahalkan kemarin hyesha masih dalam acara cuek nya.

Dan untungnya saja saat itu hyunjin datang dan membawa hyesha. Karna hyesha takut jika berlama-lama didekat taeyong dia akan kena serangan jantung mendadak.

Hyesha pun berjalan dengan pandangan siaga, takut-takut berselisih dengan taeyong.

"Kamu ngapain dek? Kek maling gitu jalannya!" ujar sebuah suara dari arah belakang yang sukses membuat hyesha melompat karna terkejut.

"Astaga oppa! Terkejut nih!" gerutu hyesha.

"Hahaha ya lagian kamu jalan nya kek maling yang lagi kabur tau gak"
"Apaan sih xiu oppa" cemberut hyesha. Xiumin hanya tertawa ngakak melihat hyesha yang menggerutu itu.

"Ngapain sih emangnya?" tanya xiumin mulai meredakan tawa nya.
"Udah puas nih oppa ketawa nya?" tanya hyesha masih cemberut.
"Hehe udah kok. Nah coba cerita deh"
"Hm.. Hyesha cuma lagi waspada sama seseorang aja oppa" cicit hyesha.

"Siapa? Orang itu gangguin kamu ya? Sini bilang sama oppa. Biar oppa kasih pelajaran orangnya" ujar xiumin nge-gas.

"Ani.. Bukan seperti itu.... Pokoknya oppa tenang aja ok, hyesha gak diganggu kok. Hyesha cuma was was aja kok" jelas hyesha panik sendiri.
"Oo gitu.. Yaudah, pokoknya kalau ada yang berani ganggu kamu. Kamu jangan segan buat bilang ke oppa. Ok?"
Hyesha mengangguk mengerti.
"Nah oppa masuk duluan karna oppa harus menyiapkan materi dulu" ucap xiumin beranjak pergi dan tak lupa mengacak pelan surai indah hyesha.

BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang