17- HYESHA DAN LISA

1.8K 140 19
                                    

Dear lisa,
Apa kabar?

Gue terlalu pengecut ya? Gue cuma bisa bicara sama lo lewat surat begini.

Sebelum nya gue mau minta maaf kalau semisalnya gue punya salah sama lo. Jujur aja, gue kaget banget pas tau lo memutuskan untuk balik ke thailand tanpa memberitahu gue bahkan thesi. Gue sakit, gue kecewa, dan gue sedih. Gue kira kita udah sangat dekat sehingga kita bisa berbagi masalah. Tapi sepertinya gue salah.

Mungkin sekarang gue terdengar egois tanpa memikirkan keadaan lo. Tapi bisa kah lo jelasin apa kesalahan gue sehingga lo sebegitu gak mau ketemu sama gue? Paling gak tolong kasih gue sebuah penjelasan. Karna ada suatu hal penting yang harus gue sampain ke lo sebelum waktu gue abis.

At last, gue gak pernah malu bahkan menyesal karna udah berteman sama lo. Sampai kapan pun lo tetap sahabat gue. Please kembali menjadi lisa yang seperti biasanya.

-Hyesha
…………

Lisa meremas kertas surat itu kuat.
"Hiks.. Hyesha mianhae..."

********
"Jadi gimana jin? Hyesha udah sadar?" Tanya kris begitu masuk kedalam hyesha.

Hyunjin mengeleng pelan. Kris tersenyum kecut.

"Lo istirahat aja dulu, biar hyung yang gantian jagain hyesha. Udah 3 hari lo gak tidur" ujar kris agaknya kasihan melihat keadaan hyunjin sekarang.

"Iya hyung, gue pulang dulu. Nanti malam gue kesini lagi" ujar hyunjin pamit, karna paling tidak ia harus memberi tahukan keluarga nya dan sedikit mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Selepas kepergian hyunjin, kris duduk tenang dikursi samping ranjang hyesha yang tadi ditempati oleh hyunjin.

Omong-omong mereka sudah kembali ke seoul dua hari yang lalu.

Kris memandang suasana kamar hyesha yang sedikit berantakan oleh para saudara nya yang tengah bertumpukan di berbagai penjuru kamar, tidur.

Dilihatnya baekhyun dan kyungsoo yang saling berpelukan satu sama lain. Chanyeol yang tidur sambil duduk. Kai dan sehun yang tidur saling membelakangi, chen yang tertidur di kaki luhan yang juga tertidur dipundak suho. Tao dan xiumin yang saling menopang satu sama lain. Namun ia tak menemukan lay,

"Lay kemana?" Merasa aneh, kris pun mengelilingi rumah sebentar guna menemukan lay.

"Ni anak kemana dah?" Tanya kris setelah capek mengelilingi rumah nya itu. Akhirnya kris memutuskan kembali kekamar hyesha.

"Loh, dari mana hyung?" Tanya lay tampak duduk manis disamping chanyeol yang masih tertidur.

Kris mengucek-ngucek matanya menatap lay kaget.

"Lo sejak kapan disitu?"
"Sejak tadi lah, emang kenapa?"
"Tapi tadi kok gue gak liat lo?"
"Lah, hyung ngigo kali. Orang gue nya dari tadi disini"
"Serius lay! Gue beneran gak ngeliat lo"
"Gue dari tadi tidur disini loh hyung, ini aja kebangun gegara didamprat tangan nya nih bocah" ujar lay sambil menunjuk chanyeol.

Kris diam berusaha mencerna keadaan. Sudah jelas sekali ia sadar dan ia sama sekali tidak mungkin salah lihat. Ia tadi bahkan sudah memastikan semuanya bahkan ia juga menghitung jumlah saudara-saudaranya itu. Namun lay memang tak terlihat oleh nya. Kris menggelengkan kepalanya cepat-cepat.

"Aish.. Otak gue mulai korslet kek nya!" Ujarnya meringis. Lay memandang nya bingung.

apaan sih kris hyung? Orang gue dari tadi disini juga -batin lay heran.

Lalu sekarang siapa yang salah?!

********
"Gimana ten oppa? Lisa udah mau makan?" Tanya thesi. Ten mengeleng lemah.

Kenapa ada thesi? Ya karena thesi memang tidak kembali ke seoul bersama yang lainnya. Ia dan mark tetap di thailand dahulu agar bisa mencoba membujuk lisa

"Apa gue coba masuk sekarang aja oppa?" Ujar thesi bergumam. Ten sebenarnya setuju, namun disisi lain ia juga takut jika lisa akan kumat lagi.
Melihat keraguan ten, thesi hanya bisa menghela napas kasar. Jika begini mungkin ia akan mengurus surat kepindahannya kethailand.

******
"Harabeoji" hyesha mendekat kearah ruangan kakeknya itu dengan wajah serius.

"Wae hyesha-ah?" Tanya yunho tenang.

"Sebenarnya eomma salah apa sehingga ia tak boleh tinggal bersama hyesha?"
"Kita sudah membahas ini beribu kali hyesha-ah"
"Ayolah harabeoji, hyesha tau harabeoji masih menyimpan beberapa rahasia"
"Rahasia memang ada untuk disimpan"
"Tapikan hyesha perlu tau harabeoji! Harabeoji gak tau kan kalau hyesha trauma?!"
"Harabeoji tau"
"Lalu kenapa harabeoji masih tidak mau jujur?"
"Kamu sudah cukup menderita nak, harabeoji hanya tak mau menambah derita itu"
"Lalu kapan harabeoji? Kapan hyesha boleh mengetahui nya?"

Yunho menghela napas,
"Eomma mu membunuh penculikmu itu tidak lah benar. Tapi kamu lah yang membunuhnya. Kamu yang membuatnya mati dengan kekuatan mu"

Hyesha membatu mendengarnya. Ia diam tak berkutik.

"Selama ini itulah alasannya kekuatan mu kami kunci. Kamu berbahaya nak, kami hanya tak ingin kamu melampaui batas. Sebagai seorang emerysint, kamu harus suci. Jika satu kali saja kamu membuat kesalahan maka kamu harus ditahan di dimensi dua selamanya. Oleh karena itu hyera, eomma mu yang menggantikan hukuman itu"

"Tapi kenapa ini harus kalian tutupi dari hyesha?" tanya hyesha menunduk menahan tangis.

Pantas saja selama ini hyesha kerap kali merasakan aneh dibadannya. Ia seperti memiliki emosi yang besar namun emosi itu seperti tertahan oleh sesuatu yang kuat.

Dan ternyata eomma nya selama ini sudah menanggung beban yang sangat berat. Karena dirinya eomma nya yang harus menanggung resiko hukuman itu.

"Tenang lah nak, jangan sampai ketakutan merampas kesadaran mu. Ingat lah perjuangan eomma mu hingga saat ini dan bangun lah!!!"

****

Hyesha membuka mata nya secara perlahan. Mencoba untuk membiaskan pandangannya dari cahaya yang menurut nya sedikit menyilaukan.

Setelah terbiasa, ia pun mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan itu.

Putih,

Kosong,

Dan tak ada orang selain ia sendiri.

Hyesha berusaha bangkit dari baringnya. Ia mencoba duduk dengan memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"Ugh.. Ini dimana?" tanya nya lebih seperti gumaman belaka.

Di tatap nya sekeliling namun sama, ia masih tidak menemukan apapun selain ruangan putih besar dan sunyi.

"Hyunjin??" ujar nya sedikit berteriak. Ia mencoba mencari hyunjin yang ia ingat bahwa ia bersamanya sebelum pingsan.

"Hyunjin lo dimana?"

Namun nihil, hyesha tak menemukan hyunjin. Lagi-lagi hanya ruangan putih kosong. Dan hanya ada dirinya seorang diri disini.

Hyesha berusaha bangkit, dan mencoba untuk berjalan menyusuri ruangan besar tak bersudut ini.

.

"Hyesha?!"

Hyesha membalikkan badannya kaget ketika mendengar suara itu.

"Taehyung sunbae?? Kenapa sunbae juga ada disini?"
Ya, itu adalah taehyung.

Hyesha mencoba mendekat dengan sedikit tertatih kearah taehyung.

"Aku tengah dalam masa pemulihan, dan kau? Apa yang kau lakukan di dimensi dua ini?" tanyanya.

"Mwo??? Dimensi dua????"

-TBC-

.
Sesuai janji, aku update lagi pagi ini...

Ps. Buat yang kemarin request cerita, bisa kirim pesan lewat wattpad ini aja ke aku tentang genre dan pemainnya.

See you_
Xoxo_
Hy_vann

BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang