[END]
Summary:
cho hyesha, gadis yang penuh rahasia dan luka. Hidup dikelilingi orang justru tak membuatnya bahagia.
Namun, suatu hari sang appa akhirnya menikah lagi dan hyesha mendapatkan 12 saudara tiri yang sangat menyayanginya.
Bisakah hyesha h...
"GUE BILANG KELUAR!! PERGI DARI SINI!!! LO GAK BOLEH BERTEMAN SAMA ANAK IBLIS SEPERTI GUE!!! KELUARR!!!!!!" lisa berteriak ketakutan. Ditariknya kuat rambutnya membuat ten langsung cepat tanggap menenangkan nya.
"Mianhae hyesha, tapi lebih baik lo keluar dulu" ujar ten sambil mencoba menenangkan adiknya itu.
Hyesha diam tak bergeming, dia shock dan rasanya hatinya sangat sakit. Melihat keterdiaman hyesha, hyunjin pun mau tak mau membawa hyesha untuk keluar dahulu.
Ini gawat, dan akan semakin gawat jika tidak luruskan. Tapi bagaimana caranya jika lisa saja tak mau bertemu dengan hyesha? Tanpa sadar hyesha meneteskan airmatanya. Hyunjin gelagapan dibuatnya. Gak! Hyunjin tidak suka jika hyesha menangis lagi. Cukup dulu, tidak lagi untuk sekarang. Dengan sigap hyunjin membawa hyesha kedalam pelukannya sambil mengucapkan beberapa kata penenang juga.
"Hiks.. Lisa benci gue jin.. Hiks.. Semuaa nya benci gue.." isak hyesha pilu. Hyunjin mengutuk didalam hati, ini lah alasannya ia tak menyukai jika hyesha menangis. Hyesha pasti akan kembali membuka luka lamanya.
Hyunjin mengusap pelan kepala hyesha tenang. "Gak sha, gak ada yang benci sama lo. Ingat, gue akan selalu bareng lo. Gue gak akan ngebenci lo. Lo punya gue!" ujar hyunjin mencoba menenangkan.
Namun, trauma itu tetap lah sebuah luka yang sangat membekas.
"Aaarghh..." hyesha meringis memegang kepalanya yang serasa berputar. Hyunjin panik dibuatnya.
"Hiks.. Kenapa gue harus turun kebumi jika hanya untuk dibenci?? Aaargghhh guee-" hyesha meracau semakin parah hingga kesadarannya hilang sempurna. Hyunjin yang merasakan tubuh hyesha dipelukannya semakin lemah langsung dengan tanggap membopongnya agar tak jatuh.
"Hyesha-ah!! Jangan lagi, bangun hyesha!!" hyunjin langsung membawa hyesha kedalam gendongan nya.
"Loh? Nak kenapa nak?? Ayo masuk kerumah aja" ujar grandma lisa yang baru saja datang dari kedai. Hyunjin mengangguk sambil berterima kasih lalu membawa tubuh hyesha kedalam.
"Hyesha kenapa? Ayo letakin dikamar gue aja" ujar ten kaget begitu melihat hyunjin yang tengah membawa hyesha.
Hyunjin pun mengikuti ten, setelah nya ia meletakkan tubuh hyesha di kasur ten dengan hati-hati.
"Dia kenapa?!" tanya ten. "Dia gak bisa kena pikiran berlebihan. Dan itu bisa mengakibatkan dia pingsan begini" jelas hyunjin. "Mian, tapi gue juga gak bisa berbuat apa-apa. Lisa, adik gue juga dalam kondisi yang kurang baik" "Tak apa, gue mengerti. Hanya saja gue berharap lo bisa membujuk lisa secara perlahan. Bukan nya gue gak mengerti seperti apa frustasi nya lisa. Tapi mereka harus menyelesaikan masalah ini" ujar hyunjin sambil membelai pelan rambut hyesha.
Ten menatap hyunjin tersenyum. "Iya gue tau" "Ternyata lo se sayang ini ya sama hyesha? Gue rasa hyesha emang pantes bareng lo. Ya walaupun gue sahabat taeyong, tapi gue bisa lihat cinta lo ke dia sangat tulus" sambung ten menatap betapa perhatiannya hyunjin ke hyesha.
"Gue kenal hyesha selama setengah semester. Belum terlalu lama emang. Tapi gue rasa gue gak bisa keluar dari pesona dia" "Gak heran sih, bahkan taeyong sendiri langsung jatuh kepesona nya dalam sekali pertemuan" "Yah dia memiliki pesona sendiri, tapi karna luka masa lalu nya dia menutup diri dan membuat kepribadian lain" "Luka masa lalu?" "Ya, dan itu terjadi di negara ini. Thailand. Makanya gue berharap banyak sama lo agar bisa membujuk lisa, karna hyesha sudah berkorban sejauh ini" "Gue juga berharap bisa membujuk lisa, tapi mereka sama. Lisa juga punya luka kelam di masa lalu. Tapi dia mengalami amnesia. Dan sekarang luka itu kembali ketika ia tak sengaja melihat papi kami dilapangan bersama hyesha. Oleh sebab itu dia sangat frustasi ketika mengingat semua ini dan membuatnya kembali menyalahkan diri"
"Jika begini situasi nya akan semakin sulit. Mereka sama-sama tak bisa kita paksa" ujar hyunjin menghela napas berat. Ten ikut menghela napas.
Mereka berdua merasa buntu, hyesha dan lisa sama-sama memiliki luka lama.
Jika begini, bagaimana bisa mereka berdua kembali bersama?
*** "Gimana? Hyunjin udah ngirim alamatnya?" tanya mark sambil mengendarai mobil yang baru saja mereka sewa.
"Ini aneh, dia ngirim alamat sebuah hotel" ujar thesi bingung. "Mungkin mereka nginap dulu? Dan mencari lisa besok pagi?" ucap mark menebak. "Ntah lah, tapi heyy mereka kan beda jenis mana boleh nginap satu kamar?!!" dengus thesi. "Udah jangan nethink dulu"
"Haah tapi mark, perasaan aku gak enak" ujar thesi sambil menatap pantulan awan dari kaca mobil itu. "Why?" "Ntah lah, rasanya sesuatu yang buruk tengah menimpa hyesha" "Berpikir positif aja. Ada hyunjin juga yang jagain hyesha" "Ya aku percaya sih sama hyunjin, percaya banget malah. Tapi ntah kenapa aja rasanya ada hal buruk yang bakal terjadi" "Semoga cuma perasaan kamu aja" "Yah, semoga cuma perasaan"
**** "Annyeong paman" "..." "Ah ne, lama tak bertemu" "..." "Uhm begini paman, sebenarnya hyunjin lagi bareng hyesha sekarang" "..." "Ani, tapi kami di thailand" "..." "Mianhae paman, hyunjin gak bisa mencegah hyesha. Dan paman benar, trauma hyesha kumat" "..." "Iya, hyunjin udah kasih kabar ke hyung lainnya. Dan mereka tengah dalam perjalanan ke thailand, tapi masalah nya hingga saat ini hyesha belum juga sadar" "..." "Ne, hyunjin sudah melakukan cara itu. Tapi tetap tak berhasil" "..." "Tidak, thesi dan pacarnya mark sudah berada dithailand. Namun dalam perjalanan ke hotel" "..." "Eunwoo tak bisa ikut karena pertemuan keluarga" "..." "Tidak, tante hyera bahkan irene tak ada disekeliling hyesha" "..." "Ne paman, hyunjin pasti akan jaga hyesha" "..." "Ne"
Hyunjin meletakkan kembali telpon nya setelah berbicara dengan tuan kyu, ia pun menatap hyesha sendu.
"Padahal lo cuma gadis baik yang lemah, tapi kenapa cobaan lo berat banget sih sha? Jika begini bagaimana bisa gue ninggalin lo? Bagaimana bisa gue melepas lo bareng cowok lain?" ujar nya mengelus pelan tangan hyesha.
"Gue cuma takut lo terluka lagi, bahkan kemarin gue udah yakin dan berusaha ikhlas kalau lo bareng taeyong. Tapi pada akhirnya dia justru menyerah begitu aja"
"Gue terdengar menyedihkan ya? Gue suka sama lo tapi malah mendukung lo buat bareng orang lain"
"Tapi bagaimana bisa gue melepas lo kalau lo bisa tiba-tiba kambuh begini?"
Hyunjin tertawa miris. Ia tau, kini ia tampak sangat menyedihkan karna hanya bisa menyampaikan isi hatinya ketika hyesha tak sadar. Ia terlalu takut membuat hyesha merasa bersalah dan terkekang. Ia hanya ingin hyesha bahagia dengan caranya.
Namun ia tak tau, karna bagaimana pun orang pingsan dapat mendengar seluruh suara disekeliling tubuhnya.
Dan ya, hyesha mendengar semuanya. Semua pengakuan tersimpan hyunjin. Namun sayangnya hal itu justru semakin menekan perasaan bersalahnya.
Hingga tanpa sepengetahuan hyunjin, setetes buliran bening itu jatuh membasahi mata hyesha yang masih setia terpejam.
-TBC-
*maaf banget kalau cerita nya agak kurang fell atau bahkan tidak terasa fell nya. Akutu gak bisa bikin cerita sedih begini*
@hyunhwang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please be happy! @hyeshacho.
❤86.236
-hyunhwang menoaktifkan komentar-
*ada apaan nih? -felix *loh kok firasat gue gak enak? -seungmin *nih memble kenapa dah? Mana komen nya pake dimatiin, gue kan pengen nanya -han *bagus lah, kalau lo bisa bahagia - taeyong