7 - MASA KELAM PT.3

2.6K 143 8
                                    

Hyesha berjalan mengelilingi gedung lama itu dengan sedikit panik.

"Aish, apa-apaan sih ini? Siapa sih yang iseng ngunciin gue" hyesha menggerutu.

Dilihatnya sebuah jendela kecil yang berada cukup tinggi diatasnya.

"Gimana cara manjat nya ya? Andaikan aja disini ada tangga" ujarnya sambil mengedarkan pandangannya kesekitar.

Gotcha!

Ia menemukan tangga itu disudut tribun. Namun hyesha mengerutkan keningnya bingung.

"Itu siapa? Manusia atau hantu ya? Tapi kalau hantu ya kali ganteng begitu" gumamnya seraya mendekati orang itu.

"Hei" panggilnya.

Orang itu yang awalnya menunduk langsung mengadahkan kepalanya menatap manik indah hyesha.

"Lo manusia apa setan?" tanya hyesha to the point.

Orang itu shock mendengar kepolosan hyesha.

"Manusia, tapi dalam wujud arwah mungkin" ujarnya tak yakin.

Hyesha memandangnya bingung.

"Kok mungkin? Mau cerita gak? Mumpung gue belum keluar dari sini" tawar hyesha.

Orang itu tampak sedikit ragu. Namun berusaha meyakinkan diri

"Gue cha eunwoo, gue seorang manusia yang dipaksa keluar dari raga gue oleh seseorang yang jahat" ujarnya

Hyesha memandangnya terkejut.
"Orang jahat? Siapa?? Kenapa lo gak lapor polisi aja?"

Eunwoo mengeleng pelan.
"Gue kan udah jadi arwah begini, mana bisa lapor polisi"

"Orang tua lo?"

"Udah mati"

"Keluarga atau teman lo gitu?"

"Gak punya" jawabnya berbohong.
Hyesha menatapnya kasihan.

"Ya udah lo ikut gue aja, gue usahain buat ngebantu lo balik lagi ke raga lo. Lo bisa kan bebas berkeliaran?" eunwoo mengangguk menjawabnya.

"Bagus, sekarang kita harus keluar dari sini dulu" ujar hyesha lalu berdiri mendekati tangga tadi dan membawanya menuju jendela.

"Uuh.. Gimana caranya gue bisa ngehancurin ini ya?!" tanya nya menatap jendela yang dilapisi kaca lumayan tebal itu.
"Lo bisa pake bola basket itu" tunjuk eunwoo.

Hyesha mengangguk mengerti, namun sebelum hyesha bisa mengambil bola itu. Eunwoo langsung berteriak panik.

"ADA API!! LO HARUS CEPAT!!" teriaknya merasakan api.

Hyesha membelalakkan matanya kaget namun secepat mungkin mengambil bola basket tadi dan melemparkan nya ke arah kaca.

Brak
Bruk
Brak

"Aish.. Kenapa kaca nya gak mau pecah sih?!!" panik hyesha ketika melihat api yang sudah membesar.

"Ppali!!" teriak eunwoo.

Hyesha menetes kan sedikit air matanya.

"Hiks.. Ini gak mau pecah!" isaknya tetap berusaha sekeras mungkin melempar jendela itu.

BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang