4 - PILIHAN HATI

2.3K 163 5
                                    

Hyesha tengah duduk diatas kasurnya dengan wajah tertekuk. Dirinya tengah galau berat saat ini.

Pasalnya,
1. Tuan kyu tengah pergi ke amerika serikat guna mengurus bisnis bersama eomma seohyun, dan mereka sama sekali tidak pamit kepada hyesha

2. Para oppa nya tengah berlatih basket karena pertandingan final semakin dekat. Dan dirinya satu-satunya yang tidak di ajak untuk menonton. Sehingga kini ia sendirian dirumah nya.

3. Kemarin taeyong menyatakan cintanya tepat setelah dirinya berpelukan.

4. Mingyu tiba-tiba datang mengatakan jika jungkook bercerita tentang taehyung sunbaenim yang sakit setelah melihat arwah dirinya. Dan hyesha bersumpah bingung meng-ekspresikan dirinya saat itu.

5. Hyunjin menghilang dan tidak bisa dihubungi!!! Padahalkan hyesha ingin curhat.

Ditengah kegalauannya. Hyesha mencoba berkeliling rumah nya yang bisa disebut sangat luas itu.

Saat tengah asik berkeliling, matanya tak sengaja melihat seseorang yang lumayan familiar.

"Hei!" panggilnya keras. Seseorang itu menoleh lalu tersenyum

"Lo!!! L.. Lo bukannya mbak-mbak yang disekolah!!!"

******
Jeongin menatap hyunjin bingung. Pasalnya sejak kemarin hyung nya itu tidak mau beranjak dari tempat tidur sedikit pun.

"Lo kenapa sih?!" tanya nya mulai jengah. Hyunjin menoleh sebentar, lalu menggeleng pelan.

"Gapapa" jawabnya, jeongin berdecih pelan.
"Lo bilang gak papa, serasa nge dengar cewek pas lagi ngambek tau gak! Lagian cerita aja ngapa sih!" sungut jeongin mulai sebal melihat abang kandungnya itu.

"Gue gak papa jeong, sumpah" jawab hyunjin semakin pelan.

Jeongin menatapnya malas.
"Hyesha bukan?" tanyanya berdecih.

Melihat keterdiaman hyunjin, jeongin lagi-lagi merasa kesal.

"Apa susahnya sih hyung? Lo kalau suka tu ya sampain!! Jangan malah mendam sendiri begini, giliran hyesha nya dekat sama yang lain lo malah sakit, dan semakin lama lo sendiri yang nyakitin diri lo!!" kesalnya

Hyunjin menghela napas sebentar.
"Andai gue bisa seberani itu buat bilang kedia" lirihnya.

******
"Gue irene, dan sebagai perminta maaf-an gue yang ngagetin lo. Gue bakalan jelasin semua yang lo pertanyakan" ujar sosok bernama irene itu.

Hyesha memandang ragu, namun tetap menyampaikan pertanyaan nya.

"Lo jenis apa sih? Kemarin gue ngerasa kalau lo itu arwah penasaran. Tapi, wajah lo tidak sepucat yang lainnya" pertanyaan pertama

Irene tersenyum mendengarnya.
"Gue sints, dan tentu saja gue bukan arwah penasaran"

"Oke, kedua. Kenapa lo selalu berada tidak jauh dari gue?"

"Karena gue sints pelindung lo"

.……………………

"Gimana yen?" tanya han memastikan. Jeongin mengeleng pelan.

Han menghela napas kasar.
"Gue udah menduga ini sih" ujar han mangut-mangut. Jeongin menatap bingung.
"Maksud lo hyung?"
"Ya gitu"
"Ya gitu nya gimana oon!" amuk jeongin mulai kesal. Han mendelik sebal
"Gue hyung lu! Sopan dikit ngapa dah" dengusnya
"Ya lagian lu nya bicara kagak jelas" balas jeongin.
"Gini deh yen, mending lu minta penjelasannya sama bang woojin gih. Nyerah gue bicara sama lo" ujar han sekaligus mengusir jeongin.

Jeongin menatap han bebal. "Dih, yang ada gue kali hyung yang nyerah bicara sama lo!" ujar nya berlalu dari hadapan han.

Han auto nge-jleb..

BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang