Daniel diam tak bergeming karena kaget.
"Aku lihat kamu sekarang udah bahagia, jauh lebih bahagia sebelum kamu turun dari mobil aku saat itu. Baguslah, aku turut senang" ucap hyesha membuat daniel merasa bersalah.
"Mianhae" ujar daniel pelan. Hyesha mendengarnya tentunya.
"Buat apa? Toh itu semua udah berlalu. Sekarang kita hidup bahagia, tak ada guna lagi mengingat masa lalu. Aku pamit, aku ada janji dengan salah satu temanku. Ah, semoga kedepannya kamu tetap bahagia ya niel" ujar hyesha sebelum pergi meninggalkan daniel yang masih terdiam disana.
Bahkan sampai bayangan hyesha menghilang pun, daniel tetap berdiri diam ditempatnya.
Dia merasa bersalah tentunya, tapi dia bersyukur karena bisa melihat hyesha lagi setelah sekian lama.
"Lo kenapa niel? Diam diam bae?" Tanya seorang lelaki menghampirinya. Daniel mengerjabkan matanya bingung.
"Gapapa kok ong, udah jenguk abu adik lo itu?" Tanya daniel ke cowok bernama ong itu. Ong mengangguk.
"Udah, yuk pulang" daniel mengangguk lalu mengikuti ong dari belakang.
Flashback~
Setelah turun dari mobil hyesha saat itu daniel tak benar-benar pulang kerumah nya. Ia berlari kembali memasuki perkarangan sekolah dengan cepat.
Ia pun membuka pintu ruangan guru dengan sedikit terengah-engah.
"Loh, kang daniel? Ada apa? Kenapa belum pulang?" Tanya salah satu guru menatapnya heran.
"Sonsaengnim, bisakah saya meminta surat kepindahan?" Tanya daniel
Guru dihadapannya itu sedikit kaget.
"Untuk apa? Apa alasan kamu ingin pindah?""Uhm itu, saya harus ikut dengan ibu angkat saya" ucap daniel jujur.
Sebenarnya tadi daniel ingin sekali ikut hyesha karena daniel ingin berpamitan kepada hyesha.
Saat ini daniel sudah diangkat oleh salah satu sahabat mendiang ibu nya dahulu, namun daniel tentunya harus ikut tinggal bersama ibu angkatnya itu dirumah mereka. Dan rumah ibu nya itu sangat lah jauh dari perkotaan seoul, dan daniel tentunya harus pindah dari sekolah nya saat ini.
Sebenarnya daniel hendak mengajukan surat pindah itu besok pagi, namun ia mempercepatnya menjadi hari ini karena ia harus menghindari hyesha.
Ia sudah tidak tahan untuk selalu membawa hyesha kedalam kesusahan seperti ini. Dan ia kira menghilang adalah satu-satunya cara agar hyesha bisa bebasFlashback off~
"Lo tau gak ong?" Daniel berbicara sendu
"Ya mana gue tau" dengus ong sebal
"Gue ketemu dia" ujar daniel. Ong terbengOng-bengOng ."Maksud lo cewek yang dulu lo tinggalin itu? Ketemu dimana?? Trus sekarang dia dimana?" Cerocos ong.
"Gue salah banget ya ong. Bahkan gue sama sekali gak bisa natap dia" ujar daniel sedih.
"Udah lah niel, besok-besok kalau lo ketemu dia lagi lo harus berani dan nyatain alasan lo pergi waktu itu. Lo bilang dia anak yang baik kan? Pasti dia mau nerima kok" nasehat ong. Daniel mengangguk dengan berat hati.
Hyesha-ah mianhae
*******
Hyesha menatap plakat cafe dihadapannya itu dengan tatapan kosong. Dengan langkah berat, hyesha mulai memasuki cafe itu. Diedarkannya pandangannya keseluruh penjuru cafe, hingga mata nya melihat keberadaan lisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER (END)
Fanfic[END] Summary: cho hyesha, gadis yang penuh rahasia dan luka. Hidup dikelilingi orang justru tak membuatnya bahagia. Namun, suatu hari sang appa akhirnya menikah lagi dan hyesha mendapatkan 12 saudara tiri yang sangat menyayanginya. Bisakah hyesha h...