dua puluh satu

2.9K 223 20
                                    

"Yaudah" ucap taeyong. Hyesha bingung dengan ucapan taeyong pun kembali menoleh.

"Yaudah maksud nya?" heran hyesha.

"Yaudah, kamu mau gak jadi pacar oppa?" ucap taeyong menatap hyesha dalam.

Hyesha pun terdiam karna shock.

"A..a..... 

------------------------------
'BROTHER'
chapter 21
Hy_vann
------------------------------------

"A..a..... akuuu....
Namun sebuah suara motor mengalihkan pandangan keduanya.

Taeyong pov~

Oke. Gue gak akan ngelupain hari ini.
Gue udah susah payah buat memberanikan diri buat nembak doi tapi malah keganggu.

Rasanya sakit dan sedikit berdarah di ulu hati.

Pengen berkata dosa tapi takut mengumpat.
Rasanya tuh kek es campur.
Pengen marah, disatu sisi pengen nangis juga.

Tapi gimana pun gue harus tetap smile walaupun hati udah cenat cenut minta di bongkar.

Gue masih mandangin hyesha yang sayangnya malah mandangin cowok diatas motor itu.

Cih. Dikira dia doang yang bisa bawa motor.

Sorry ya gue bukannya iri! Gue malah jauh lebih hebat dibanding tu cowok. Tapi kenapa hyesha terlihat senang banget?!! Beda banget pas bareng gue. Kan sedih gue tu.

Taeyong pov end~

===

"Oppa, mianhae.. Gu.. gue pamit duluan ya. Ehmmm jawaban dari pernyataan oppa tadi, tolong kasih gue waktu ya oppa. Thanks udah nemanin.. Byeii annyeong...." ucap hyesha cepat melebihi kecepatan nge-rap pak jiyong sang guru seni.

Taeyong hanya cengo menatap kepergian hyesha dengan si cowok tampan bermotor.

Sungguh rasanya taeyong ingin mengumpat.

,,,,„„„„

"Tadi siapa sha?" tanya cowok tampan bermotor itu yang ternyata hyunjin.
"Calon pacar" jawab hyesha tersenyum sambil mengingat cara taeyong saat menembaknya tadi.

Namun, hyesha mendadak bungkam kala ia tak mendapat respon apapun dari sahabatnya itu.

"Jin?" panggil hyesha.
"Hn" jawab hyunjin
"Lo kenapa? Kok diam bae?"
"Nope"
"Kok jutek gitu ih jawabnya"
"Gapapa loh hyesha"
"Jujur atuh jin"
"Apanya?"
"Lo kenapa sih? Kok tetiba jutek" hyesha hanya mendengus karna lagi-lagi hyunjin hanya bungkam.

"Lo diam gue ngambek nih" ancam hyesha.
"Emangnya gue harus ngomong apa sih? Kan gue lagi fokus nyetir motor" ucap hyunjin memberi alasan.

Gantian, kali ini hyesha yang terdiam.

Apa gue ada salah bicara ya? Atau emang ni bocah lagi bad mood?? -batin hyesha berfikir keras.

Hyunjin menatap hyesha dari kaca spion nya.

Mianhae sha. Gue emang kekanak-kanakan marah hanya karna cemburu di saat lo bisa senang bareng cowok lain selain gue. Calon pacar? Huh. Knapa harus ke cowok tadi sih? Knapa gak pernah mengarah ke gue -batin hyunjin mengeluh.

BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang