1- HYESHA

2.6K 194 9
                                    

"Eonni, kapan aku bisa kembali?" Tanya hyesha sendu menatap kearah rumahnya.

Krystal pun mendekat kearah hyesha, mengelus pelan kepala hyesha.

"1 bulan. Eonni janji kamu akan kembali dalam 1 bulan" jawab krystal. Hyesha hanya menghela nafas pelan.

"Apa tak bisa dipercepat? Atau setidaknya tolong beritahu mereka jika aku baik" lirihnya merasa sedih.

"Eonni juga ingin hyesha-ah! Tapi tak mampu" jawab krystal tak kalah lirih.

"Eonni, aku khawatir appa menjadi khawatir dan berakhir stres" keluh hyesha. Krystal terdiam, sungguh bukan ini yang mereka inginkan. Bukan situasi seperti ini yang mereka bayangkan.

Dan krystal akui, dirinya juga benci terjebak dalam situasi ini. Namun apa boleh dikata, nasib lah yang menentukannya dan krystal mau tak mau menerima kenyataan itu.

"Hanya 1 bulan, bertahanlah" jawab krystal mencoba meyakinkan hyesha, namun terkesan lebih meyakinkan diri sendiri.

Hyesha yang merasakan keraguan dalam diri krystal, mencoba untuk membuang rasa negatif itu. Dan hyesha pun juga berusaha menguatkan diri sendiri.

Kau pasti bisa hyesha-ah!!! Ini bahkan tidak sebesar masalah mu dahulu -batinnya menyemangati diri sendiri.

*****

Hyesha.

Satu nama yang menyimpan beribu misteri.

Seorang gadis yang terlihat biasa saja, namun menyimpan beribu luka.
Seorang gadis yang selalu berusaha tampak kuat demi menutupi semua masa lalu kelam nya.

Perlu kalian ketahui, yang tampak bukan berarti sebuah kebenaran. Karena hal itu hanya digunakan sebagai pengecoh.
Tau kah kalian tentang semua yang dialami hyesha?
Ah, mungkin kalian tidak akan mengetahui nya. Karena rahasia itu sudah terkubur sangat lama sekali.

Hyesha bukan lah sosok yang selalu dibayangkan oleh orang-orang.

Semua orang menganggap nya sempurna, memiliki hidup yang sangat berkecukupan, memiliki keluarga yang harmonis, memiliki tubuh serta otak yang pintar.

Semua orang tentu nya iri kepadanya.
Namun tau kah kalian jika jauh dibalik kesempurnaan itu terdapat luka besar? Luka yang selalu bertambah besar seiring bertambahnya umurnya.

Baiklah, aku akan menceritakannya kepada kalian.

.
.
.
.
.
.
.

-12 tahun sebelumnya-

Hyesha kecil tampak tengah duduk diam di sebuah taman, menunggu sang appa untuk menjemputnya.

Namun, sudah tiga jam berlalu. Hyesha sama sekali tidak mendapati tanda-tanda kehadiran sang appa.

Dengan langlah gontai, hyesha berjalan menuju supermarket terdekat. Niatnya untuk meminjam telpon untuk menelpon appanya.

"Ahjumma, bisa kah aku meminjam telepon?" tanya nya kepada salah satu pelanggan. Wanita yang ia panggil ahjumma itu pun menunduk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh hyesha kecil.

"Kamu mau menelpon siapa?" tanya wanita itu.
"Aku mau menelpon appa, ahjumma" jawab hyesha. Wanita itu pun merasa bingung mendengar jawaban gadis kecil itu.
"Memangnya kemana appa mu?" tanya wanita itu.
"Tak tau. Appa berjanji akan menjemput ku ketika pulang sekolah. Dan appa meminta ku untuk menunggu ditaman ini. Tapi sudah tiga jam appa tidak datang" ujar hyesha bercerita. Wanita itu merasa kasihan melihat hyesha.
"Baiklah, pakai saja telpon ini. Ahjumma tunggu kau dikursi itu, arra" ujar wanita itu menyerahkan hpnya. Hyesha mengangguk kecil seraya berterima kasih.

BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang