Aku berlari sepanjang bandara Narita, bagaimana tidak aku sendiri baru saja datang dari Korea untuk menyelesaikan pekerjaanku yakni perilisan buku terbaruku. Sedangkan hari ini semua para athlete Indonesia datang dan untungnya mereka semua belum berkumpul alias mereka masih mengantree di bording pass.
"Gila kau baru saja datang yang benar saja, aku rasanya sudah spot jantung.." protes Sono saat aku sudah disebelahnya.
"maaf .. maaf aku saja tadi berlari.." kataku yang masih menstabilkan nafasku.
"Billa semua barangmu akan kuantar nanti ya saat kau sudah selesai kegiatamu seharian ini.." kata managerku Jang Hansol yang bisa berbahas Indonesia, bagaimana tidak aku harus benar – benar mencari manajer multi bahasa karena keluargaku juga sih. kebetulan managerku ini menikah dengan orang Indonesia karna itulah dia bisa bahasa Indonesia.
"jadi jatah bus untuk athlete badminton INA ada dua gitu?" tanyaku yang melihat jumlah busnya.
"iya nih kayaknya bakal lebih dari 30'an orang .." kata Sono.
"masak? Enggak ih . yang ini buat athlete lain busnya" kataku setelah meneliti dengan cermat disana tertulis takwondo.
"gak tau deh, coba aku tanya dulu kali ya?" kata Sono yang ku cegah, aku sendiri yang berjalan menuju bus yang ada di belakang bus kami dan menanyakannya dan ternyata benar bus itu milik athlete Korea.
Selang 30 menit kami menunggu, aku dan juga Sono mengorganisir semua orang untuk segera memasukkan barang – barangnya kedalam bagasi Bus dan masuk kedalam bus. Sebelum masuk kedalam bus aku sudah menghitung berapa banyak orang yang ada menurut data sih ada 48 orang termasuk terapis mereka.
Sono mengangguk pertanda sudah tidak ada orang di luar bus. aku kembali menghitung ada berapa orang yang ada dalam bus ini.
"mari bermain gunting batu kertas untuk menentukan siapa yang akan menjadi penerjemah pertama!" ajak Sono yang menggunakan bahasa Jepangnya kepadaku.
"baiklah.." balasku
"GUNTING BATU KERTAS.." teriak kami berdua.
"YAAAAASSSS OKEY DOKEY YOO .. IT'S A TRUEE YAS .." teriakku sambil bernyanyi bersemangat.
Semua orang yang ada di bus tertawa melihatku, dan aku hanya tersenyum jenaka.
"mbak Widy? Yang mana ya?" tanyaku seketika membuat mereka terdiam. Saat aku bertanya, mungkin mereka terkejut saat aku berbicara bahasa Indonesia yang bisa dibilang medok jawa.
"saya .. saya.." kata seorang perempuan berhijab dengan tubuh lumayan gemuk.
"ada 48 orang ya mbak?" tanyaku yang dibalas dengan anggukan.
"Sono lanjut, kamu kalah tadi jadi tugasmu hari ini berat .. " kataku yang langsung mengambil ancang – ancang duduk disebelah seoranga athlete yang duduk sendiri dikursi paling depan.
"kamu tidak boleh duduk sini, aku akan duduk disini bersama mas Ginting kau duduk dibelakang bersama dengan Kevin Sanjaya .." kata Sono yang membuatku tidak jadi duduk di sebelah laki – laki yang berwajah cukup manis.
Bus mulai berjalan dari bandara menuju ke asrama yang nantinya akan digunakan mereka selama mereka melakukan perlombaan Olimpiade. Sono mulai membuka pembicaraan dengan mengenalkan dirinya.
"hallo semuanya .. perkenalkan nama saya Akihiro Sugisono orang asli Jepang, saya tinggal di Osaka.. saya berkuliah di Osaka University mengambil jurusan Sastra Indonesia, saya juga sempat tinggal di Surabaya selama satu tahun penuh untuk belajar bahasa Indonesia.. sekian .." perkenalan Sono yang disambut meriah oleh semua athlete yang ada di bus, anehnya laki – laki yang duduk di sebelahku ini hanya terdiam.
Semua yang ada dalam bus ini terdiam seperti biasa saja. Hanya dari pihak perempuan saja yang antusisa dengan Sono kuakui wajahnya lumayan tampan untuk ukuran orang Jepang.
"masnya bisa bahasa jawa?" tanya seorang perempuan yang aku tahu bernama Jorji setelah mencari tahu lewat internet.
"tau lah sedikit.." kata Sono yang membuatku ingin mencoba bertanya padanya.
"COBA APA BAHASA INDONESIANYA GODONG?" kataku yang membuat satu bus menantikan jawaban Sono. Ada beberapa yang menahan tawa mereka melihat ekspresi berfikir Sono.
"heiii aku tahu kau lama tinggal di Indonesia tapi jangan kasih aku pertanyaan sulit." Protesnya yang membuat satu bis tertawa bahkan lelaki yang duduk disebelahku yang bernama Kevin.
"apa itu Godong?" tanya Sono polos pada akhirnya.
"D-A-U-N" kataku mengeja arti kata godong.
"Whats? Artinya daun?" tanya sono terkejut.
"baiklah pasti mas – masnya yang ada disini penasaran sama partner in crime saya nantinya selama kami akan menemani kalian berada di Jepang .. ini kita sambut .. jeng ... jeng .. jeng .." kata Sono yang tiba – tiba saja meperkenalkanku.
Aku berdiri dan mengambil mikrofon yang dibawa Sono untuk dia berbicara tadi, supaya suaranya bisa terdengar hingga tempat duduk belakang. Dari tempat aku berdiri bisa melihat tempat duduk kanan digunakan staf dan juga para pelatih sedangkan yang kiri digunakan untuk para athlete.
"testing .." kataku mencoba mik
"wihh .. mbaknya cantik banget .. " kata seorang laki – laki yang ku fikir dia bernama Fajar salah satu andalan ganda putra. Jadi aku sempat mencari tahu beberapa nama athlete badminton Indonesia sangking parahnya kami tidak tahu banyak soal olahraga.
"iya tau kok mas saya cantik, nanti kalo saya jelek sekalipun masnya juga gak bakal bilang saya cantik .." kataku membalas ucapan Fajar yang membuat satu bis ricuh dengan banyak komentar.
"tuh rasain kerdus sih.."
"segala cewek pakek dibilang cantik.."
Dan masih banyak lagi yang membuatku tertawa.
"baiklah bisa saya mulai perkenalannya?" tanyaku yang mmebuat semua orang kompak bilang sudah.
"oke perkenalkan nama saya Nabilla Park, bukan karena saya penggemar Kpop atau saya penggemar drama Korea ya sampek nama saya ada Parknya, tapi faktanya saya memang orang Korea asli saya lahir di kota Busan, ayah saya orang Korea sedangkan ibu saya orang Indonesia. Setelah ayah saya berpulang ke tuhan saya, ibu dan juga kakak saya memutuskan untuk pindah ke Indonesia cukup lama waktu itu perkiraan saya umur 4 atau 5 tahunan .. " jelasku yang membuat semua orang terdiam mendengarku berkenalan.
"okeii karena perjalanan kita menuju asrama ini cukup lama masih ada berapa menit Sono?" tanyaku pada Sono yang menjawab masih tersisa 60 menit utuk bisa sampai ke asrama.
"okeii saya akan traktir kalian semua yang ada dalam bus ini untuk bisa masuk ke disneyland besok jika berhasil menebak 3 pertanyaan yang saya ajukan .." kataku yang langsung membuat satu bus ramai dan berlomba- lomba bertanya.
"harus bener ya .. kalo satu aja salah berarti kita gak bisa kesana, bukan hanya tiket masuknya aja yang gratis, makan disana juga gratis, kita akan cocokkan jadwalnya dengan jadwal kalian latihan.." kataku yang membuat mereka langsung bersemangat.
"ada syaratnya gak nih couch ?" tanyaku seraya meminta izin dan harap – harap cemas dari semua athlete yang ada disana.
"boleh ajalah senen – seneng pelatihnya juga butuh refreshing" kata salah satu coach yang langsung disambut teriakan.
Selama aku berdiri ada sosok yang begitu dingin melihatku, entah kenapa aku tidak tahu Kevin sosok yang duduk disebelahku ini cukup dingin. Dia tidak banyak bicara dan hanya melihatku secara intens saja sedari tadi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention (√) Complete
Fanfictionbagaimana bisa athlete badminton Men Double yang di puja - puja dunia alias rangking 1 dunia bisa memiliki hubungan rumit dengan seorang penulis bukan hanya penulis tapi julukan Ratu di dunia entertaiment korea