Nb : jadi disini bakal ada park woojin jadi aku garis miring itu tandanya mereka lagi ngomong pakek bahasa korea ya gengs! wkwkwk~
Sejak acara memasak aku dan kedua pemain ganda putri Indonesia kami menjadi sangat akrab, mereka orang – orang yang mengasikkan. Jika kak Apri sama dengan Woojin dia konyol dan suka sekali bercanda, kalau kak Greysia Poli sama seperti Yusuf yang kalem tapi disisi lain dia juga berisik.
"Wih ... Billa mah beda ya gak salah kalo banyak yang suka wong dia pekek make up ga pakek make up mukanya sama loh, sama – sama cantik!" kata kak Poli yang memujiku.
"apaan? Enggak kok kak Poli lebih cantik, buktinya udah punya pasangan.." kataku yang membuat kami tertawa keras.
"fakta ya cantik tidak menentukan seseorang bisa punya pacar .." kata kak Apri yang buka suara.
"jelas kak,mau gimana lagi belum ada yang bisa neriman saya apa adanya. Maunya cuman duitnya doang orangnya belakangan .." timpalku.
"berarti kita otomatis bisa jalan sendiri nih Bil .. Penulis kan?" tanya kak Apri menebak apa yang menjadi pekerjaanku. Aku hanya mengangguk.
Tidak lama suara hpku berbunyi, aku mengambilnya ternyata sepupuku sedang mengajakku Video Call.
"yeoboseyo .. anyeongg oppa..(halo oppa ..)" sapaku dengan semangat menggunakan bahasa Korea.
"kau dimana?" tanya sosok yang laki – laki yang sedang melakukan panggilan Video denganku.
"ilbuni (Jepang)" jawabku.
"oh Sungguh .. aku juga ingin pergi kesana tapi aku sedang banyak pekerjaan disini .. sangat disayangkan .." katanya aku hanya tertawa keras.
"bagaimana mungkin aku bisa menganggu superstar Park Woojin" kataku.
"dia bilang apa tadi dek? Park Woojin?" tanya kaka Poli pada kak Apri.
"hmm kayaknya gue salah denger juga deh ... coba hayuk kite lihat ..." ajak kak Apri yang memang mereka ada dikasurnya masing – masing, sedangkan kasurku di taruh oleh Fajar dan yang lainnya di bawah jendela kamar.
"AAAAAAKKKKK.... hhhhhpppppp" teriak kak Poli setelah melihat siapa yang meneleponku, aku memang dalam posisi tengkurap. Aku melihatnya sebentar lalu tertawa.
"gila dia sumpah ganteng ... huaaaa BILA KETEMUIN AKU SAMA DIA DONG .. BILANGIN AKU NGEFANS BANGET SAMA WANNA ONE" teriak kak Apri.
"oppa teman satu kamarku sangat menyukaimu, mereka bilang mereka ingin datang ke konsermu di jepang besok lusa.." kataku setelah mendengar kak Apri yang berteriak jika mereka menyukai Wanna One.
"boleh – boleh aku akan segera meminta tiket VVIP untuk kalian disana .." sanggup Woojin.
"sebentar aku akan berbicara dengan mereka" pamitku untuk bisa mengatakan pada kedua teman sekamarku ini.
"aku sudah bilang ke Woojin, untuk bisa memberikan tiket VIP utuk konsernya di Jepang lusa nanti, jadi jagan khawatir kalian akan bertemu dengan Wanna One nantinya" kataku yang langsung ditanggapi dengan senyuman cerah mereka yang masih menahan teriakan.
"mau berbicara dengan dia?" tawarku pada kak Apri dan juga Poli, dan mereka mengangguk semangat.
"oppa mereka ingin berbicara denganmu" kataku pada Woojin, dia hanya tertawa dan mengangguk.
"oke aku menyukainya .." katanya.
Aku memberikan ponselku ke arah Kak Poli yang terlihat sekali jika dia gemeratan.
"hallo .. emm .. Can You Speak English?" tanya kak Poli.
"No ... Billa-ya" panggil Woojin.
"aku kan menerjemahkannya untukmu Oppa" kataku pada Woojin dan aku mengangguk pada kak Poli dan juga Apri supaya mereka bisa mengobrol dengan bebas.
"apa kau sedang sibuk?" tanya kak Apri.
"tidak juga hanya latihan biasa, apakah kau seorang athlete?" tanya Woojin yang dijawab anggukan semgat dari mereka.
"mereka sama seperti Yena unni seorang pemain bulu tangkis" kataku menjelaskan profesi mereka.
"aaahh Badminton seonsu.." kata Woojin.
"kalian tidak sedang latihan hari ini?" tanya Woojin lagi, dan gelengan yag dia dapatkan.
"apa kami akan bisa bertemu denganmu lusa?" tanya kak Poli yang seakan – akan tidak mempercayainya.
"yeah tentu saja, karena aku tidak memiliki waktu banyak, aku akan bilang FIGHTING!!! Semoga kau berhasil mendapatkan mendali yang kau inginkan, semangatlah .. dan bersenang – senanglah .." kata Woojin aku menerjemahkannya denga cepat sesuai yang Woojin katakan.
"Billa- ya .." panggil Woojin aku langsung mengarahkan hpku ke arahku.
"hmm? Kau akan kembali?" tanyaku yang dibalas anggukan.
"eoh, aku akan kembali .. Kau bisa jaga diri disana bukan? Dua hari lagi jika aku sampai di Jepang aku akan menghubungimu dan memberikan tiketnya ... ku harap kau bersenang – senang .." pesannya.
"Eoh .. semangatlah .. himneseyo .." kataku.
"ku tutup"
Tidak lama ponselku kembali berwarna hitam pekat, tanda panggilan ditutup.
"kau ada apa dengan Woojin?" berondong kak Apri langsung.
"dia sepupuku kau tidak membaca profilku dengan baik unni, cobalah membacanya dengan teliti disana sudah tercantum .." kataku sambil tertawa.
"aku tidak sabar lagi untuk segara menyelesaikan latihan besok, lalu besoknya bisa berjalan – jalan ke Disneyland, lalu pergi ke konser Wanna one .. rasanya ini Jepang terbaik dari biasanya" kata Apri unni yang terlalu bersemangat.
"kau benar sekali ini Jepang terbaik dari Jepang yang selalu kami kunjungi .." komentar kaka Poli yang masih belum sadar sepenuhnya.
"kak Poli sadarlah ini nyata bukan mimpi ..." kata Apri unni.
"APA ITU TADI BENAR – BENAR PARK WOOJIN?" teriak kak Poli, yang dibalas dengan anggukan kami berdua yang masih dalam posisi sama duduk di kasurku sedangkan kak Poli duduk dikasurnya.
BRAAKK
"auuuwwww sakiittttt kepala gue" keluh kak Poli setelah mendadak berdiri sedangkan kasur yang didudukinya sudah jelas – jelas itu kasur tingkat.
"apa kau baik – baik saja?" tanyaku mengahpiri kak Poli melihat kepalanya.
Aku berlari menuju koper dan mengambil tas yang berisi obat – obatan untuk mengambil minyak tawon.
"Unni kau harusnya tidak banyak tingkah, sudah tahu ini ranjang tingkat dan kau berdiri mendadak hanya menyakan itu tadi Woojin atau bukan, jelas – jelas yang memegang ponselku tadi dirimu.." omelku sambil mengoleskan minyak itu ke kepala Poli unni yang benjol.
"ehh .. kau membawa minyak ini?" tanya Apri unni melihat minyak yang aku bawa.
"hmm biasanya aku suka kayak bentol – bentol gitu terus aku kasih ini sejam kemudian ilang, mangkanya suka banget kemana – mana bawa minyak ini ..." jelasku yang diangguki Apri unni.
"udah .." kataku yang lasung memberekan peralatan obatku.
"hmm makasih ya, aku mash gak nyangka aja gitu tadi disemangatin, ngobrol bareng Woojin." Jelas Poli unni.
"sstt jangan bilang yang lain juga ya, kalian tahu Woojin dari mana?" tanyaku yang penasaran.
"KITA NGIKUTIN PRODUCE 101 DONGS" kata mereka kompak yang membuatku lebih melongo mereka ngeliatin kamar mereka yang dihiasi banyak banget poster Wanna one.
"WOAAHH WOW .." hanya itu yang bisa aku katakan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention (√) Complete
Fanfictionbagaimana bisa athlete badminton Men Double yang di puja - puja dunia alias rangking 1 dunia bisa memiliki hubungan rumit dengan seorang penulis bukan hanya penulis tapi julukan Ratu di dunia entertaiment korea