Let Go

2K 185 0
                                    

Hari terakhir di Jepang, rasanya aku sangat malas jika harus beranjak dari dapur. Bagaimana tidak mengingat tengah malam nanti aku akan kembali ke Indonesia sungguh membuatku sedih. Aku harus siap berpisah dengan Nabilla, mau tidak mau suka tidak suka. Dia bilang akan sering datang ke Indonesia untuk mengunjungi sanak saudaranya.

Aku juga sudah membaca semua bukunya yang perlu kalian garis bawahi adalah bukan hanya aku tapi mamaku dan juga papaku membaca semua bukunya. Membaca semua kisahnya.

"Kepin gak mau keluar gitu ngapain kek?" tanya Fajar kepadaku.

"enggak males nih gue .." jawabku yang masih tidur terlentang diatas kasur.

"gak asik lo Mpin!" kesal Fajar yang langsung keluar kamar.

From : My Bunny

Ayo keluar mumpung bisa, ada orang yang mau aku kenalin..

To : My Bunny

Oke tunggu ..

aku segera bersiap setelah Nabilla memberiku pesan, aku mengajak Fajar pada akhirnya Sono sendiri sedang menemani Koh Sinyo dan juga Rian yang lagi jalan apalagi istrinya Koh Sinyo dateng jauh – jauh dari Jakarta sama anaknya. Nabilla sendiri menungguku di Loby asrama.

Ketika aku turun aku dikejutkan dengan Nabilla yang menggunakan kaos oversize dan celana jins belel.

"baru kali ni gue ngeliat cewek lo semodis ini Mpin biasanya dia cuman pakek baju atas Hoodie sama celama training yang warnanya sama kayak hoodienya." Komentar Fajar.

"haii .." sapanya saat kami sudah ada di depannya.

"wiihh cantik nih .." kata Fajar yang langsung ku injak kakinya dengan keras.

"gini nih leadernya Boyband Buaya, ada cowoknya masih aja di godain!" sewotku.

Nabilla langsung melingkarkan tangannya ke tanganku, dan mengajak kami masuk kedalam sebuah mobil van. Perjalanan kami cukup lama antara 30 menitan dari asrama. Mobil van yang kami tumpangi ini berhenti di sebuah restoran pinggiran dengan suasana Jepang yang kental.

Nabilla sendiri mengajak kami menuju lantai atas yang dia bilang jika sudah menyewa tempat ini, saat kami masuk sudah ada beberapa orang laki – laki dan juga satu perempuan. Aku mengenalnya Ahn Yenna pemain ganda putri Korea.

"abang .. kenalin ini Kevin .." aku dibawa Nabilla untuk dikenalkan kepada seorang laki – laki, dengan kulit putih dan perawakan kurus tinggi dan tatanan rambut yang kekinian.

"hallo Kevin .." kataku sambil mengulurkan tanganku.

"oh .. jadi ini cowokmu yag peraih mendali emas Olimpiade baik Grup sama Individual?" katanya sambil membalas uluran tanganku.

"kenalin aku abang sepupunya Billa Yusuf .. dan yang lagi makan spageti depan ini adekku Arif" tambahnya aku juga tersenyum.

"terus ini namanya Fajar bang .. " Nabilla memperkenalkan Fajar.

"oh wow pemian ganda putra juga ya .. " kata Yusuf kemudian kami duduk di meja panjang.

"maaf ya aku ngajaknya dadakan, soalnya sodaraku datengnya juga dadakan, katanya pengen ketemu kamu sekalian makan bareng buat ulang tahun aku kemarin" jelas Nabilla aku hanya tersenyum dan mengelus kepalanya sayang.

Aku sudah banyak membaca bagaimana sodara Nabilla ini lewat buku – bukunya, dia menggambarkan saudaranya dengan sangat detail. Semua yang ada disini sibuk dengan pembicaraan masing – masing, Fajar dengan Yenna yang masih membahas soal bagaimana permainan dilapangan, Yusuf dan adiknya sedang asik sendiri dengan makanannya, Nabilla sendiri sedang sibuk dengan ponselnya.

"sayang liat sini .." katanya sambil mencolek pipiku, seketika akau menoleh dan terdengar suara "CEKRIK" dari ponselnya.

Dia sedang mengabadikan moment denganku, tidak lama manager Nabilla datang bersama dengan Woojin yang masih menggunakan styles yang sama dengan kemarin. Disusul Sono, Rian, Koh Sinyo dan Ci Agnes. Terakhir Greysia Polli dan Apriyani.

"okey karena semuanya udah ngumpul yuk mari .. kita mulai acaranya dengan yang punya acara nyanyi didepan ... tepuk tangannya yang meriahh" teriak Woojin.

"kenapa harus aku yang penyanyi siapa?" elak Nabilla, Yusuf sendiri sibuk menerjemahkan pertengkaran yang dilakukan Woojin dan Nabilla ini kepada Yenna. Aku hanya bisa tertawa melihat bagaimana mereka bertengkar.

Kembali lagi aku berfikir sebentar lagi aku tidak bisa melihatnya sesering sekarang.

"kenape lo? Surem amat muka lo?" tanya Koh Sinyo yang memang posisi duduk disebelahku.

"surem Koh emang ntar malem kita balik soalnya, dan pasti bakal susah ketemunya .." kataku mengeluh.

"pasti ada kok jalannya tenang aja selama lo sama dia survive gue yakin semua pasti ada waktunya.." nasehat bijak Koh Sinyo.

Pada akhirnya aku kembali fokus ke depan dimana Woojin mengerjain Nabilla denga menyuruhnya banyak hal mulai dari menari hingga bernyanyi. Mereka bahkan seperti orang gila baru, tapi aku menyukainya sisi barunya ini, dia bisa menghibur banyak orang.

Pada akhirnya aku banyak bertukar cerita dengan Yusuf, membicarakan banyak hal random sih sebenernya Nabilla sendiri masih sibuk dengan yang lain. Hingga acara selesai dan kami memilih pulang ke arah masing – masing, lebih tepatnya hanya Woojin, Yusuf, Arif, dan manager Nabilla yang bernama Hansol, sedangkan aku dan yang lain kembali ke asrama.

"kau sedih?" tanya Nabilla tiba – tiba.

"sedikit .." kataku sambil menaruh tanganku dipundaknya.

"ciyee manja nih ya .. " ledeknya aku hanya diam saja mencoba untuk merekam jejaknya saat ini, sungguh aku tidak ingin berpisah. Jadi gini ya rasanya orang LDR.

Nabilla banyak membantuku berkemas, dan menemaniku seharian, barang – barangnya sendiri sudah dibawa managernya tadi siang saat mengantar kami. Hingga saatnya pun tiba, aku benar – benar tidak rela.

"peluuuukkkkk" kataku manja padanya, Nabilla sendiri hanya menghampiriku dan memelukku.

"janji deh sehabis dari Inggris ntar bakal langsung jengukin kamu .. " katanya yang membuatku membulatkan mata terkejut.

"kamu bakal ke Inggris ngapain? Kapan?" tanyaku langsung melepaskan pelukan.

"gak tau juga masih nunggu jadwal resmi, aku juga gak bakal di Jepang lagi nanti ini bakal langsung pindah Korea soalnya udah selesai pertukaran pelajarnya jadi bakal stay terus di Korea.. " jelasnya aku hanya mengangguk paham.

"nanti aku laporan kok sama presidennya mau ngapain aja, jangan lupa jaga diri ya sayang .." tambahnya sambil mencium pipi kiri dan juga kananku.

"ini gak masalah kayak begini ini, banyak yang ngerekam loh?" tanyaku seketika menyadari sekitar.

"yaudah sih santai aja, kan kita sepakat go publik .. tapi tau sendirikan resikonya ." jawabnya aku hanya mengangguk.

Aku memeluknya kembali lebih erat kali ini, bahkan aku sudah tidak perduli dengan banyaknya ledekkan dari semua orang kalo aku lagi bucin. Iya bucin biarin mau giaman lagi emang suka kok pikirku dalam hati. Tidak lama aku mendengar suara panggilan yang menandakan pesawat kami akan segera berangkat. Aku kembali memeluknya dan mencium pipi kiri – kanannya seperti yang dia lakukan terhadapku tadi.

"hati – hati ya, I'II be miss you already .." bisiknya aku hanya mengangguk tidak semangat. Pada akhirnya aku harus kembali dalam rutinitasku sehari – hari lagi.


TBC

Attention (√) Complete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang