Tadi setelah membantu Nabilla mencuci piring makan, aku dan juga yang lain kembali menuju kamar kami dengan perut kenyang.
"gila tadi masakannya dia enak banget serius dah gak bohong .." komentar Koh Sinyo.
"Sono kau sering tidak dimasakkan Nabilla?" tanya Fajar yang membuatku menoleh untuk mendengarnya.
"tidak sering hanya sesekali saja .." kata Sono yang membuatku makin penasaran soal Nabilla.
"dia sudah punya pasangan?" tanya Fajar lagi.
"kurasa belum, aku juga tidak tahu, dia tidak pernah cerita soal pacaran.." kata Sono lag sambil berfikir.
"kurasa tidak .. aku tidak pernah ingat dia menceritakan soal laki - laki kecuali sepupunya.." tambah Sono lagi.
"kalau begitu apa profesinya?" tanya Koh Sinyo sekarang yang tiba - tiba mengapit Sono dengan Fajar.
"HEIII pikirkan saja sendiri kalian kan punya Google ketik saja sendiri disana" kata Sono enteng dan segera lari masuk ke asrama.
"DASAR BULE PELITTTT" teriak Fajar.
"AKU DENGAR YA!! HEII AKU BUKAN BULE AKU NIPPON!" balas Sono yang sukses membuat kami melihat satu sama lain.
"lo emang pada goblok! Nippon itu berarti Jepang!" kata Rian yang langsung masuk keasrama.
"ck lo si Jar pakek ngatain dia segala.. gagal deh gue jalan - jalan muter Jepang gratis!" sewot Koh Sinyo yang langsung masuk ke dalam kamar.
"awas minggir gua mau masuk!!" kataku pada Fajar yang masih diam di depan pintu asrama.
Aku pergi mandi setelah mengemas semua bajuku, kenapa aku bisa memikirkan Nabilla dengan mudah ya pikirku. Halah paling besok juga hilang pikirku lagi.
"Mpin lo suka ya ama volunter cewek tadi?" tanya Rian tiba - tiba.
Aku hanya diam sebentar, masa gue suka sama dia kan gue baru liat dia hari ini, apa gue tanya Koh Sinyo aja kali ya? Jangan - jangan gue cuman ngefans dia doang kali soalnya dia cantik. Gak munafik juga gue cowok yang gue liat fisiknya dulu.
"gak suka ya?" tanya Rian lagi.
"gak tau Jom cuman naksir kali gue, gak tau kenapa kepikiran aja.." kataku menjawab pertanyaan Rian.
"yang lo rasain?"
"gue deg - degan sih terus kalo deket dia suka kayak ada listrik gitu ngalir.." kata gue mencoba untuk menjabarkan perasaan gue kalo lagi deket Nabilla.
"hmm gue juga gak tahu sih Vin tapi katanya orang jaman dulu kalo kita jalan sampigan atau simpangan kita ngerasain sengatan listrik katanya bakal jodoh Mpin.." jelas Rian yang bikin gue mengerutkan dahi.
"lo sukses bikin gue mikir keras Jom!" kataku.
"yaudah sih Vin deketin aja, lagi pula dunia lo sama dia sama.. " saran Rian.
"sama - sama dikejar Kamera, tidur lo besok pagi latihan .." kata jom langsung membuatku merebahkan badanku ke kasur.
Mulai memikirkan kebenaran yang dikatakan Rian teman sekamarku selama ini, teman yang begitu mengenalku dengan baik. Apa bener yang dikatakannya barusan. Kami memang memiliki dunia yang sama tapi dengan pekerjaan yang berbeda.
Pada akhirnya aku memilih untuk duduk diruang tamu sambil bermain game, tiba - tiba ada pergerakan di samping tempat dudukku. Aku melirik sebentar dan ternyata Sono.
"kok belum tidur Sono?" tanyaku memulai obrolan.
"hmm aku masih belum mengantuk, lagi pula aku sedang makan camilan kau tidak lihat?" katanya sambil menunjukkan yogurt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention (√) Complete
Fanfictionbagaimana bisa athlete badminton Men Double yang di puja - puja dunia alias rangking 1 dunia bisa memiliki hubungan rumit dengan seorang penulis bukan hanya penulis tapi julukan Ratu di dunia entertaiment korea