Apa? Kalian menanyakan apa? Bagaimana aku dan juga Kevin? Kami masih dalam tahap pengenalan lebih dalam. Hanya saja kami tidak menyembunyikan apapun dari semuanya jika kami sedang melakukan pendekatan. Lebih tepatnya Kevin sediri yang melakukan banyak pergerakan mendekatiku. Aku hanya diam saja dan mengikuti arusnya.
Bahkan Polli Unni dan juga Apri unni tidak sengaja mengatakan kepada Woojin saat di konsernya jika aku sedang dekat dengan salah satu athlete. Aku langsung memegang kepalaku, tentu saja Woojin adalah sepupu terdekatku dari Appa (ayah) bagaimana dia tidak menanyakan banyak hal.
"kau sedang dekat dengannya?" tanya Woojin saat kami berempat sedang makan disebuah restoran yang menjual Takoyaki makanan khas jepang.
"hmm .. dia yang mendekatiku, dia tahu banyak soalku bahkan soal aku yang hanya terkadang bisa melihat hantu .." jelasku menggunakan bahasa Korea.
Poli dan juga Apri unni hanya makan dan melihat kami berbicara, sepertinya mereka hanya melihat Woojin saja.
"lumayan .." katanya setelah melihat fotonya.
"hmm .. ya begitulah .." kataku.
"kalau begitu siapa namanya?" tanya Woojin.
"Kevin Sanjaya Sukamuljo" jawabku, saat aku menyebutkan namanya mereka berdua yang duduk didepanku ini langsung mengangkat alis mereka penasaran.
"salah kalian nih pakek bilang aku dideketin Kevin, nih orang punya sifat protective action ke aku unni.." kataku yang membuat mereka cekikikan.
"sudah kuputuskan aku akan berada di Jepang untuk sementara waktu, aku mau melihat seperti apa Kevin" kata Woojin yang membuatku langsung terkejut setengah mati.
"kau sungguh – sungguh?" tanyaku dia hanya mengangguk.
"aku akan mendukung kalian selama kalian bertanding nantinya.." kata Woojin menggunakan bahasa Indonesia dengan aksen Koreanya yang kental.
Poli dan Apriani Unni sudah menahan teriakan mereka dengan membekap mulut mereka masing – masing sangking senangnya sedangkan aku hanya bisa mematung. Baiklah perang ala Park Woojin akan segera dimulai.
"baiklah kau bisa menggunakan apartemenku yang ada di Osaka, kau tahu bukan paswordnya?" tanyaku yang diangguki oleh Woojin.
Setelah makan malam bersama, akhirnya kami menuju tujuan kami masing – masing, masih ada beberapa hari lagi sebelum turnamen. Aku kembali kerutinitasku sebagai penerjeman sekaligus gaid mereka selama disini. aku dan Sono juga semakin disibukkan dengan banyak hal menjelang pertandingan.
"semalam kamu makan malam sama siapa?" tanya mas Kevin yang mendatangiku.
"oh.. itu sepupuku, mas Kevin pasti tahu dia juga bekerja dibidang yang sama denganku bedanya dia penyanyi .." kataku menjelaskan.
"aahhh Park Woojin?" tebaknya aku mengangguk sebagai jawaban.
"ku kira siapa .." katanya terlihat sekali buka jika dia sama dengan Woojin. Sama – sama protective.
"ya setelah meilhat konsernya bersama Poli dan Apri unni kami sepakat untuk makan takoyaki" ceritaku denagn tidak sengaja, entah kenapa mengalir saja.
"makasih ya sarapannya tadi, pagi – pagi sudah dikirimi Waffle .." ucap mas Kevin aku hanya tersenyum.
Memang tadi pagi aku memasak banyak sekali Waffle sengaja, supaya aku bisa segera menghabiskan belanjaan yang aku beli waktu itu bersamanya.
"aku akan kembali latihan, dan jangan berani duduk dekat lelaki kau tahu!" peringatnya aku hanya mengangguk saja.
Pada akhirnya aku duduk disebelah pelatihnya yang malah justru menceritakan banyak hal soal mas Kevin.
"aku baru liat tuh si Kevin bisa segitunya ama elu Bil.." awal obrolan kami, aku hanya memerhatikan saja.
"beberapa hari ini dia mungkin agak tertekan dengan banyaknya pemberitaan soal dirinya yang dikabarkan dekat dengan banyak wanita yang dalam artian kurang baik dan membuatnya banyak dikejar media massa, untungnya dia masih bisa fokus dengan pertandingannya.."
"lalu?" tanyaku saat pelatih itu sedikt terihat menerawang jauh soal Kevin.
"hmm dia sudah banyak berlabuh dengan banyak wanita namun dia masih belum menemukan sosok yang pas buat dia sendiri." kata pelatih itu, aku hanya bisa tersenyum.
"semoga kau bisa dengannya dan menjadi pelabuhan terakhirnya" kata pelatihnya mas Kevin yang dikenal dengan nama Harry.
"aku harap tuhan memberkati .." jawabku yang membuat kami terseyum satu sama lain dan kembali melihat kearah lapangan dimana banyak athlete badminton Indonesia yang sedang berlatih.
Hari ini adalah pertandingan beregu untuk cabor badminton, rasanya sedikit mendebarkan memang. Sono dan juga aku harus bekerja lebih ekstra lagi kali ini karena badminton juga olah raga yang paling banyak diminati. Makin banyak media yang meliput karena Woojin datang secara khusus tanpa menggunakan penyamar sama sekali untuk mendukungku sekaligus ingin melihat siapa itu Kevin.
Setelah pertandingan selesai dan dimenangkan oleh Indonesia yang masuk ke babak selanjutnya. Woojin datang secara khusus ke dalam ruang ganti athlete, untuk memberikan hadiah kepada Poli dan juga Apri unni. Setelah berbincang sedikit, dia menghampiriku yang memang duduk bersebelahan dengan Kevin yang sibuk dengan gamenya.
"anyeong kau sibuk setelah ini?" tanya Woojin padaku, aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
Kevin yang awalnya bermain game langsung berhenti setelah tahu ada sosok yang berbicara denganku. Diruangan ini banyak yang memerhatian ke arah kami bertiga, apalagi setelah aksi sok gantle mannya Woojin yang ngasih hadiah ke ganda putri Indonesia.
"dia sepupu kamu?" tanya Kevin yang hanya aku angguki.
Woojin sendiri hanya melihat dari ujung kepala ke ujung kaki, aku hanya bisa memelototinya.
"jangan melakukan hal konyol!" kataku pada Woojin.
"not bad ... hallo my name is Woojin, sepupu Nabilla" ajak Woojin kenalan dengan Kevin dengan menggulurkan tangannya.
"Kevin Sanjaya .." kata mas Kevin memperkenalkan diri.
Woojin sendiri hanya mengangguk, dan memuji banyak permainan milik Kevin dan juga Koh Sinyo yang dia lihat dan seolah - olah dia terkesan dengan permainan Kevin dilapangan.
"jika kau sibuk aku akan kembali besok malam .. pastikan kau bisa . we need to talk" kata Woojin yang kubals dengan anggukan.
Woojin sediri berpamitan undur diri, dan juga tidak lupa dia berpamitan dengan yang lain yakni diajak berswafoto ria.
"dia lebih muda dari padaku tapi kenapa auranya bisa membuatku takut ya?" tanya mas Kevin aku hanya tertawa saja.
"mungkin aura yang dikeluarkannya itu adalah aura seorang bapak untuk anak perempuan, kalo ada anak perempuannya sedang didekati oleh laki – laki lain .." kataku.
"dia berkata apa saja?" tanya mas Kevin yang terlihat penasaran.
"dia hanya berkata jika dia butuh waktuku besok untuk berbicara banyak hal" jelasku mas Kevin hanya mengangguk.
"baiklah aku akan ikut denganmu" putusnya yang membuatkau langsung membulatkan kedua mataku.
"kau yang benar saja, kau bercanda" kataku yang dibalas dengangelengan.
"GILA FOLOWERS GUE NAIK DRASTIS SETELAH UPLOD FOTO BARENG WOOJIN.." teriak Fajar yang tampaknya dia bahagia seklai bisa berswafoto dengan Woojin.
Aku dan mas Kevin balik saling bertanya lagi, kembali melakukan hal sepele namun bisa mengetahui sifat masing – masing, ada banyak hal yang aku bisa lihat dari mas Kevin, dia yang gak banyak ngomong tapi tau apa yang gue mau dan gue pengen. Untuk sementara waktu gue pengen lebih mengenal dia bagaimana masih ada waktu selama 14 hari.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention (√) Complete
Fanfictionbagaimana bisa athlete badminton Men Double yang di puja - puja dunia alias rangking 1 dunia bisa memiliki hubungan rumit dengan seorang penulis bukan hanya penulis tapi julukan Ratu di dunia entertaiment korea