part 53 (mencari kebenaran)

700 24 0
                                    

Ravindra sedari tadi mengikuti alvin dan tetap bersembunyi agar kehadirannya tak diketahui siapapun.

"Gimana audy afza?" tanya alvin khawatir. Afza menggeleng dan berkata "rafa dan aldo belum keluar vin. Papi dan yg lain udah dikabari?"
Alvin mengangguk menjawab pertanyaan afza.

Tak berapa lama daniel datang disusul albert, danish, kaka, freya, nita dan nabila dengan raut muka sangat khawatir.

"Gimana audy?" khawatir daniel

"Rafa dan aldo belum keluar pi. Kita belum tau" jawab alvin

Ceklek....... Ruangan tsb terbuka.  Menampakkan rafa yg memakai jas kedokterannya tapi dengan raut muka sedih.

Daniel segera menghampiri anaknya dan bertanya "audy gimana raf?"

Rafa memegang dinding agar dia tak terjatuh, karena dia sendiri kaget dengan kondisi audy saat ini.

Rafa menghela nafas berat dan berkata "hilangngnya keseimbangan audy sekarang menandakan kondisi pendarahannya semakin buruk pi. Kita harus segera lakukan tindakan."
"Tapi katamu kemarin dia ga memungkinkan" jawab daniel

"Kita lihat 2 hari lagi pi, jika kondisi tubuhnya ga drop lusanya kita bisa lakukan tindakan. Jika dibiarkan akan semakin memperburuk kondisinya pi" lanjut rafa
Daniel terduduk mendengar ucapan rafa.

"Trus gimana dia sekarang raf?" tanya albert

"Kakinya masih ga bisa digunakan untuk jalan kak. Ini hanya sementara, jadi hingga kakinya bisa digunakan lagi biarkan dia menggunakan kursi roda" pesan rafa yg diangguki semuanya.

"Sebenarnya audy kenapa sih? Kenapa mereka khawatir gitu? Gua ga bisa dengar apapun darisini" gumam ravindra

"Kapan audy bisa pulang raf?" tanya kaka
"Sekarang bisa ka, sebentar ya. Rafa bakal siapin semua dulu. Kalian bisa masuk buat temani audy" lanjut rafa

Mereka semua masuk kecuali rafa yg menuju ruangan aldo dan ravindra yg masih bersembunyi.

10 menit berlalu, rafa kembali memasuki ruangan tadi bersama suster yg mendorong kursi roda kosong. Dan itu membuat ravindra semakin bingung dan yakin bahwa audy ga dalam kondisi yg baik2 aja.

Tak butuh waktu lama audy keluar dengan duduk di kursi roda yg didorong oleh alvin.

Dibelakang mereka terdapat daniel, albert, freya, rafa, afza, danish, nita, kaka dan nabila.

Seakan tak percaya dengan apa yg dia lihat, kini tubuh ravindra merosot kelantai dan membungkam mulutnya menggunakan kedua tangannya.

"Kamu kenapa dek? Kenapa kamu sampai seperti ini? " batin ravindra kacau.

Namun saat ravindra akan memghampiri audy, ponselnya bergetar menandakan pesan masuk. Kedua alisnya menaut, dan segera dia menuju kantin membeli makanan untuk agnes dan mengabaikan keinginan agnes yg ingin makan bubur.

Pikiran ravindra dia ingin segera memberikan makanan itu kepada agnes dan menemui adiknya.

Ceklek.......  Pintu ruangan agnes terbuka.

"Sayang, aku udah nunggu lama, laper tau" rengek agnes yg masih dibalas dengan wajah dingin oleh ravindra.

Ravindra membuka bungkusan yg dia bawa. Nampak nasgor telur dan ayam disana.  Segera dia mendekati agnes untuk memberikan nasgor tersebut.

"Kok nasigoreng sayang?  Kan tadi aku maunya bubur" keluh agnes

"Buburnya habis. Ini aja,makan gih" dingin ravindra.
"Yaudah gapapa. Tapi suapin" rengek agnes lagi.

She is everything (Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang