Part 14 (Muak....)

1.3K 31 0
                                    

awww fotonya...


"kata yg terlalu sering terucap darimu terkadang membuatku muak. seakan ini memang batas sabarku. aku muak dengan kata2 maafmu namun kau selalu melakukan kesalahan itu lagi dan lagi"


                                                                                ********

Audy POV

selepas kejadian di kantin tersebut aku memang menghindar dari alvin. bukan karena aku marah, namun aku malas dengannya. aku sudah hafal betul apa yg akan dia katakan padaku.

jarum jam kini menunjukkan angka setengah dua belas. semua matkulku telah selesai dan kini saatnya aku ke kantor.

"kalian duluan aja deh, gua balik lewat jalan lain." pinta audy kepada dua temannya ini.

"lho kenapa dy?"

"bareng aja sih..."

ucap ida dan sisil bergantian

"tuh lihat,,,," lirihku menatap sosok yg sedang berdiri di gerbang kampus.

pandangan ida dan sisil langsung kearah audy, mereka berdua memicingkan mata mereka  untuk melihat lebih jelas siapa orang itu.

"kak alvin" pekik ida dan sisil bebarengan

"duh ni bocah berdua kumat deh embernya. ngapain coba kaget sampe ngeluarin suara kek gitu." gerutuku yg kini telah meninggalkan mereka berdua mencoba lari mencari jalan pulang lain.

pov end


"audy mana?" tanyanya dingin kepada dua gadis didepannya ini.

"ga tau kak, tadi pamit duluan katanya" jawab sisil sekenanya.

alvin tau sisil bohong, kemudian mengahadp ida dan berkata "ida, dimana audy?"

"tadi disini kak, begitu tau kakak dia pergi lari cari jalan keluar lain katanya" jawab ida polos yg kmudian menutup mulutnya.

pletak......

satu jitakan dari sisil mendarat dengan mulus di kepala ida yg membuat ida meringis kesakitan

"lo kejem bener sih sama temen sendiri" gerutu ida

alvin kini telah meninggalkan ida dan sisil kmudian mencari audy.


"duh,,,, kenapa kampus segede ini ga ada jalan lain sih? pintu masuk cuma satu, pintu keluar juga cuma satu. mana pagernya tinggi pula" keluh audy yg kini telah menatap tingginya pagar yg akan dia panjati demi menghindari alvin.

"ayo audy pasti bisa...." ucap audy sambil mengangkat kepalan tangannya menyemangati dirinya sendiri.

kini tangan audy telah sukses menggapai puncak pagar tsb namun sialnya pegangannya terlepas dan terjatuh.

hap.....

"untung ga jatuh ke tanah gua, kalau jatuh ke tanah bisa2 pantat gua yg tepos makin tepos deh kaya tripleks. batin audy saat mengetahui ada yg menolongnya.

buru2 audy membuka matanya dan ingin menatap siapakah orang yg menjadi penolongnya hari ini.

"alvin....." kaget audy yg ternyata alvin lah yg telah menolongnya.

alvin hanya menatap audy dengan tatapan bingung dan kini tengah menaikkan sebelah alisnya.

"thanks, yaudah turunin sekarang" ucap audy yg bahkan tak dituruti oleh alvin.

She is everything (Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang