part 27 (tanpa kata-kata)

1.2K 30 0
                                    



"kak ravi udah balik, mana pesenan dyfa?" tanya dyfa mendongak melihat ravindra.

sedangkan ida, sisil, jack, alvaro dan alvin hanya bisa terkejut tanpa mengeluarkan sepatah katapun saat itu.

ravindra mengatupkan kedua tangannya ke pipi dyfa sambil berkata "tenang, udah kakak beliin kok. tapi cuma satu, tuh dibawa temen2 kakak." dyfa yg mendengarnya pun mendengus kesal kmudian melepaskan pelukannya.

hugh...... tanpa aba-aba sisil memeluk dyfa erat membuat dyfa kebingungan.

"audy kamu masih hidup?" lirihnya disela2 pelukan. yg membuat dyfa makin bingung.

"tau darimana lo kalau nama gua audy? bahkan nama yg bahkan tak pernah terdengar lagi di telinga gua" ucap dyfa sambil melepaskan pelukan sisil.

"dy lo kenapa sih? lo becanda lagi kan sama kita?" tanya alvaro yg mengguncang2 tubuh dyfa.

"lepas ga, ga usah sok kenal deh. kak....." rengek dyfa ke ravindra.

"apa honey?" tanya ravindra lembut sambil mengacak2 puncak kepala dyfa.

"mereka siapa sih? kenapa tau nama kecil dyfa? dyfa kenal sama mereka?" tanya dyfa yg kini memeluk ravindra namun kepalanya menatap ravindra.

"mereka itu temen kakak, udah ga usah dipikirin lagi. kamu mau latihan lagi? inget jangan jadiin beban pikiran okey sayang. kalau kamu sampai drop gara2 ini tau kan resikonya apa?" jawab ravindra penuh perhatian.

dyfa mengangguk kemudian berkata "kalau dyfa sampe kepikiran trus drop pasti 100% balik ke paris lagi dan meninggalkan indonesia kan. ga...ga mau, dyfa mau disini dulu"

"good girl...." ucap ravindra

"eh dy, ayo ini mau dijelasin lagi." ajak nita.

"jelasin apa nit?" tanya ravindra

nita tak berani menjawab pertanyaan ravindra, akhirnya dyfa buka suara.

"gini kak, temen2 ka nita meragukan kemampuan dyfa. jadi dyfa ditantang buat dance sesuai yg dijelasin. dyfa trima lah, dyfa mau buktiin klw dyfa pantas menjadi adik seorang danish fairuz hutama." ucap dyfa mantab yg kmudian menuju ke tempat kedua teman nita.

"yaudah gua titip kesayangan gua ya nit. gua keluar bentar doang" pamit ravindra yg diangguki nita.

sesampainya diambang pintu dia memanggil alvin dkk untuk mengikutinya.

"maksud semua ini apa ravindra" marah alvin yg kini menarik kerah ravindra

"tenangin diri lo kalau lo mau gua jelasin semuanya" bentak ravindra.

"tenang dulu vin, kita dengerin penjelasannya" ucap jack melepaskan tangan alvin dari kerah ravindra.

ravindra duduk di kursi panjang depan ruang dance kemudian menghembuskan nafasnya kasar.

"inget waktu audy difonis meninggal dunia? saat itu dia memang telah tiada, namun keajaiban terjadi

flashback on

setelah alvin pingsan, rafa memutuskan menelfon papi dan kak albert memberitahukan kabar buruk itu.

"halo pi, kak....hiks...." tangis rafa

"................" kak albert

"audy kak, audy udah pergi" lirih rafa

"...................."

tanpa buang2 waktu lagi rafa menuruti perintah albert, dia memencet tombol loudspeaker kemudian diletakkannya di dekat telinga audy

"audy sayang, ini kak albert. kamu jahat banget sama kakak, bahkan kakak dan papi belum sempat memelukmu tapi kamu tinggalin kakak dan papi. bangun dy, kalau kamu bangun kakak janji ga akan buang2 waktu untuk kerja terlalu keras. kakak dan papi kesana ya sayang, tapi kamu bangun ya. please kasih kami semua kesempatan bahagiain kamu sayang." tangis albert yg membuat rafa dan kaka makin teriris.

She is everything (Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang