part 2 (insiden)

3.7K 91 0
                                    

Yg penasaran si kaka sang boss tampan yg membuat Alvin cemburu.
Nih fotonya di atas



“Diam adalah bahasa terbaik ketika sedang kecewa dengan keadaan. Tapi selalu diam akan membebani dirimu sendiri audy” ucap kaka dengan mengacak rambut rambut audy di akhir kalimatnya.

Betapa kagetnya kaka melihat perban di kening audy, namun dia tak mampu bertanya lagi. Hanya mampu menghempaskan nafasnya kasar saat audy menatapnya dengan senyum merekahnya.

“yaudah boss audy kerja dulu” pamit audy pada boss tampannya itu yang di jawab anggukan oleh kaka.
Setelah memastikan audy telah meninggalkan ruangannya, kaka menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke kursi kebanggannya itu.

Meraih handphonenya lalu menelfon seseorang

“gimana?” tanyanya
“..........”
“kalian bisa kerja ga sih!!! kerja gitu aja ga becus” marah kaka lalu dengan cepat dia menghempaskan ponselnya ke tembok.

Author pov

jam menunjukkan pukul stengah 12, waktu yang ditunggu alvin tiba. Waktu makan siang, ya segera alvin meraih kunci mobilnya dan ponselnya lalu meninggalkan kantornya.

Kemana lagi alvin pergi jika bukan kantor kekasihnya itu.

“kemana sih alvin” gerutu audy yang telah terlebih dahulu menunggu pujaannya di kantin kantornya tersebut.

Plakkk.... sura tampara yg amat keras diiringi rintihan audy.
“kak dion...” kagetnya
Dion tanpa rasa bersalah kemudian mengambil tas audy dan mengacak-acak isi tasnya mencari sesuatu.

Audy berusaha merebut tasnya dari kakaknya itu, namun apa daya enaga dion lebih besar.
“apa sih yang kakak cari? Uang? Audy ga ada lagi kak. Semua udah kakak dan ayah ambil tadi pagi” ucap audy tegas.

Merasa kesal karena tak menemukan apa yang dia cari, dion membuang sembarang tas audy lalu mencengkeram pergelangan adiknya itu dengan kuat.

“awww kak sakit,,,, lepasin....” pinta audy memelas namun tak membuat dion bergeming

“mana uang loe, atau loe udah bosen hidup” bentak dion.

Audy menitikkan air matanya dan menggeleng perlahan yang membuat dion smakin marah dan menghempaskan tubuh mungil audy dengan keras hingga kepalanya membentur salah satu bangku disana. Alhasil cairan merah mengalir dari pelipis audy lumayan banyak.

Bbuuggg,,,,,,, suara pukulan keras terdengar oleh seisi kantin dan diikuti tersungkurnya dion.

“pak kaka....” kaget audy yang melihat bossnya memukul dion dengan kuat hingga kakaknya tersungkur.

Audy segera menghampiri kakaknya dan bertanya “kakak gpp kan?”

Dengan tanpa belas kasihan dion malah mendorong audy dan berkata lantang “pergi loe, ga usah sok care sama gua”

Untung dengan sigap kaka memegangi audy, audy merasakan pusing dikepalanya tanpa sadar bahwa luka di keningnya telah mengeluarkan darah yang lumayan banyak.

“pak kaka, udah stop jangan berantem lagi. Kasihan kak dion” ucap audy lemah yang seketika tak sadarkan diri.

“audy.....” pekik kaka khawatir yg tanpa pikir panjang membawa audy ke rs  keluarga Hutama.

Dari jauh terlihat laki-laki gagah sedang berjalan kearah kantin perusahaan kaka.
Laki-laki tersebut memicingkan mata kemudian kaget karena melihat dion masih terduduk di lantai sambil memegang sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

Segera alvin berlari ke arah dion lalu menarik kerah baju dion dan bertanya dengan kasar “ngapain loe disini! Dimana audy, loe apain lagi dia?”

Merasa tak mendapatkan jawaban dari dion alvin memukul wajah dion.
“brengsek loe....”umpat alvin

“vin, audy dibawa boss ke rs medika hutama. Cepetan loe kesana” ucap bima teman alvin yg juga bekerja di sana.

“bugggg....” sebuah pukulan dilayangkan kembali oleh alvin ke arah dion.
“sampai audy kenapa-napa, mati loe sama gua!” ancam alvin yang hanya di jawab senyuman sinis oleh dion.

Tanpa basa basi alvin memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai ke rs medika hutama.

Di rumah sakit.

“dok,,, sus,,,,” teriak kaka tanpa perduli banyak pasang  mata yang sedang menatapnya.

“kaka kamu kenapa? Siapa dia?” tanya laki-laki berpakaian dokter tsb.
“kak tolong audy kak, jangan biarin audy kenapa-napa” pinta kaka.
“nanti kaka ceritain semuanya kak” sambung kaka

Yup laki-laki tersebut adalah Rafa, kakak kedua kaka yang berprofesi sebagai dokter terbaik di indonesia.

“oke bawa dia ke ruang UGD” pinta rafa.

Kaka hanya mondar mandir kebingungan di depan UGD hingga seseorang datang dan menanyakan seribu pertanyaan kepadanya.

“kaka, audy dimana? Gimana keadaannya?” taya alvin tegas.

"dia ada di dalem vin, gua belum tau gimana keadaannya” jawab kaka lesu.
“gimana bisa ini terjadi di kantor loe” marah alvin sambil menarik kerah baju kaka.

Dengan melepas cengkeraman alvin kaka berkata “gua ga tau audy di kantin waktu itu. Gua kira loe udah sama dia. Loe kemana? Andai loe ga telat dateng semua ga bakal kek gini bego!”
Kata-kata kaka sukses membuat alvin terdiam menyesal.
“kalau loe ga bisa jaga audy, biar gua yang jaga dia” ucap kaka tajam yang membuat alvin kaget.
“brengsek loe....” marah alvin yang kmudian memukul rahang kiri kaka.

Tiba-tiba pintu UGD terbuka dan mereka berdua langsung berlari ingin menanyakan keadaan audy.
“gimana audy?” tanya mereka bebarengan.

“audy kehilangan banyak darah dan dia butuh donor darah sekarang. Masalahnya golongan darahnya langka dan rs kita sedang kosong untuk golonga darah tersebut.” ucap rafi.

“Apa golongan darahnya kak? Kaka bakal cari sebisa kaka” tanya kaka.

“Rh-null” jawab rafa.

“golongan darah emas” gumam kaka yang diangguki oleh rafa.

“vin coba loe hub ayah audy atau kakaknya pasti diantara mereka ada yg bergolongan sama dengan audy.” pekik kaka yg dijawab anggukan oleh alvin.

“audy bukan anak mereka jadi ga mungkin golongan darah mereka sama dengan audy” lirih alvin yang tentu amat sangat mengagetkan.

“golongan darahku Rh-null” ucap seseorang pria tinggi gagah dan bermata sedikit sipit.

“kak danish” kaget kaka melihat kakak ketiganya disana.

“oh iya, golongan darah loe sama kayak almarhum mami dan.....” potong rafa.

“ga usah buang waktu lagi, ayo kita selamatkan gadis itu” ucap danish.

Berkumpul sudah keluarga hutama di rs ini. Sebenarnya danish pengusaha seperti kaka namun seniman juga. Tujuan danish ke rs kluarganya adalah karena ingin mengajak rafa makan siang sekaligus pamit mau ke singapore untuk kebutuhan tour.

What audy bukan adik kandung dion? Ko bisa?
Kenapa audy sayang sm kluarganya wlw dia bukan anak kandung mreka?

Yokkk tunggu k lanjutan kisahnya....

She is everything (Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang