Part 46 (penjelasan)

709 19 5
                                    


semalaman itu semua menunggu audy sadar, kecuali orang tua alvin. mereka dipaksa pulang agar menjaga kondisi mereka.


pagi ini adalah pagi yg lumayan mendung, selang oksigen audy telah dilepas sejak subuh karena kondisinya telah membaik.

ravindra dan alvin dengan setia menemani audy di samping audy. sedangkan yg lain di sofa namun pandangan mereka tak pernah luput dari audy.

perlahan namun pasti, kini audy mulai membuka matanya perlahan berusaha menyesuaikan cahaya ygmasuk ke matanya.

"sayang, kamu udah sadar?" senang alvin

"honey," panggil ravindra saat mata audy terbuka sempurna. audy hanya menunggingkan senyumnya melihat semua ada disini.

"kita khawatir banget sama kamu sayang. seharian kemarin kamu kemana aja?" khawatir alvin. audy menoleh ke arah alvin saat dia akan menjawab pertanyaan alvin dia teringat wanita yg pingsan itu, akhirnya audy kembali bungkam.

"kamu kenapa honey? ada yg sakit? pusing? kenapa diem aja?" tanya ravindra yg dijawab gelengan kepala oleh audy.

audy mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tersebut, namun seseorang yg dia cari tak ada disana.

rafa yg menyadari itu pun mendekat kearah alvin, dia tak ingin berdekatan ravindra karena masih kecewa.

"kamu cari siapa sayang?" tanya rafa yg mengelus puncak kepala adiknya itu. tatapan audy beralih ke rafa.

"kak yg bawa audy ke rs siapa?" tanya audy

"kakak juga ga tau syaang, dia ga meninggalkan identitas apapun. kamu mau bertemu dia?" tanya rafa.

"baguslah, dia memang seperti itu, kayak jelangkung. lagian kalau audy mau ketemu dia buat bilang makasih pun kalian juga ga akan bisa nemuin dia" lirih audy yg membuat semuanya bingung.

"dia sebenarnya siapa audy? apa dia macam2 sama kamu?" tanya daniel khawatir

audy menggeleng kemudian berkata "dia teman audy pa, dia sedikit misterius. tapi baik kok. dia beberapa kali udah bantuin dan tolongin audy. bahkan dia juga yg beri kalung ini dan ngebuat kalian bisa nemuin audy lagi"

"sebenarnya siapa dia? apa hubungannya dia dengan audy" batin alvin

"oh ya sayang, kemarin kamu kemana aja? kalau memang tak sama alvin atau ravindra kenapa ga telfon yg lain?" tanya kaka

"batre audy habis kak. maaf audy ga ada maksud buat kalian khawatir." jawab audy sendu.

"trus kamu kemana aja sampai ga makan dan bisa kelelahan dan kehujanan?" tanya danish

audy nyengir lalu berkata "dompet audy kan ketinggalan kak, jadi awalnya audy mau jalan2 aja gitu. nah waktu itu si a... eh temen audy dateng. audy ajak dia nemenin audy main hujan2. sebelum main sih audy udah mau makan di restoran korea. tapi mood makan audy hilang. yaudah audy langsung ajak temen audy main hujan2 sampe sore. maaf audy lupa waktu, trus waktu akan pulang mungkin audy ketiduran jadi dia ga bawa audy pulang. ya habis itu audy bangun udah disini"

"restoran korea?" tanya alvin

"yaudah audy capek mau tidur dulu ya." ucap audy menutup matanya lagi.

"kamu lihat? maaf. itu ga seperti yg kamu kira sayang" lirih alvin

"vin please, aku mau istirahat dlu. nanti siang kita bahas ya" ucap audy memaksakan tersenyum ke alvin.

daniel menghela nafas kasar kemudian berkata "kalian semua keluar"

"tapi pi...." elak semua

"papi bilang keluar ya keluar" ucap daniel mulai meninggikan suara yg menandakan tak ingin dibantah

She is everything (Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang