'Hari keempat'

102 12 2
                                    

"Pagi!"

"Jev!"

Pagi-pagi begini dia sudah ada di depan rumah. Apa dia nggak bosan bertemu denganku terus?

"Ayo naik, kita pergi bareng,"

"Ini." katanya sambil memberikan helm.

"Sebentar, Bunda, aku pergi!" aku berteriak pamit ke Bunda yang sedang sibuk mengurus mini garden miliknya.

"Sama siapa?"

"Penyu laut!" balasku sambil melirik Jev dan tertawa kecil.

"Daa Bunda!"

"Hati-hati."

Ini pertama kalinya aku pergi sekolah bersama Jev, pertama kalinya di pagi hari naik vespa ke sekolah bersama manusia yang aku senangi! Suara klakson, udara yang sudah bercampur asap kendaraan dan terik matahari pagi ini tidak menyebalkan dan bukan menjadi masalah bagiku karena Jev. Aku ingin, setiap hariku ada Jev yang datang walau sekadar sapa sebentar.

Aku sayang Jev!

Kami memilih jalan flamingo, jalan yang tidak banyak di lalui orang agar terhindar dari kemacetan dan sudah sepuluh menit perjalanan, Jev masih diam di atas motor. Dia kenapa ya? Apa aku melakukan kesalahan tadi?,

"Jev?", "Are you okay?"

"I'm okay. Hari ini kamu cantik banget, makanya aku nggak bisa ngomong hehe."

"Kamu selalu bisa buat aku bahagia Jev." balasku sambil memeluknya dari belakang, maaf ya, pagi ini, jalan dan keadaan sekarang adalah milik kami berdua. Jadi terserah kami ingin bagaimana menikmatinya. Jangan iri.

Jev menghentikan motornya di depan tukang bubur ayam. Mungkin dia belum sarapan.

"Yuk sarapan dulu,","kamu belum sarapan,kan?"

"Aku? Aku atau kamu yang laper nih?" kataku meledek.

"Kamu lah, haha,"

"Kang, buburnya dua ya, satu pedas satu lagi nggak."

"Oh iya, tunggu sebentar ya."

Selagi menunggu, Jev mengajak cerita dan aku senang.

"Aku semalem nggak bisa tidur."

"Kenapa gitu?" tanyaku bingung.

"Karena kamu, salah kamu."

"Loh kok aku?"

"Iya lah, kamu terus-terusan keliling di kepala aku, jadi aku lebih milih mikirin kamu daripada tidur haha."
Aku tersenyum, senang rasanya melihat Jev bahagia dan tertawa lepas seperti ini. Semoga aku tidak mengecewakan Jev suatu saat nanti, agar dia bisa terus bahagia karena aku. Tapi yang paling penting, agar aku bisa terus bersama Jev menjalani hari-hari dengan berbagai hal baru yang dia berikan.

"Ini buburnya."

"Makasih kang."
***

Sampai disekolah setelah memarkirkan motornya, Jev mengantarkan aku ke kelas dan pergi.
"Aku langsung ya, nanti pulang sekolah aku tunggu di parkiran."

"Daa."

"Uhuk ada yang di anterin nih." ledek Caca setelah aku duduk di bangku ku.

"Ih apaan sih,"

"Ada yang lagi jatuh cinta nih," sambung Haura yang lagi makan roti bakar.

Keara juga ikutan kepo seperti yang lain, "Eh cerita dong, gimana kamu sama dia? Pengen tau nih kita."

J E V (TAMAT) (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang