'Aldo'

58 8 0
                                    

7.27 a.m

Acara syukuran dimulai jam sepuluh nanti, sekarang hanya menata sedikit yang perlu ditata lagi. Makanan dan minuman sudah tersusun rapi di meja.

Aku masih membereskan ruang tengah, tidak lama ada suara klakson mobil dari luar rumah. Tamu sudah berdatangan. Mama dan Papa Rena menyambut hangat.

Terdengar suara Rena memanggil sesaat setelah tamu masuk ke dalam dan duduk.

"Sara!!" katanya dengan nada berteriak.

Aku menghampiri Rena, "apasih."

"Ini, aku mau kenalin kamu sama Aldo." balasnya sambil melirik ke arah seorang lelaki.

"Aldo." sambil mengulurkan tangannya untuk ku jabat.

Perlahan aku menjabat tangannya dan memperkenalkan diri, "Sara."

Boleh sedikit aku jelaskan ciri-cirinya?
Lelaki itu punya rambut yang lebat sedikit ikal, dengan mata sipit dan hidung yang mancung. Berkulit kuning langsat serta bibir yang tipis. Tingginya mungkin 175cm, karena saat aku melihatnya, aku harus sedikit melirik ke atas. Ganteng? Tidak! tapi manis, menurutku.
***

Acara syukuran sudah di mulai dan berjalan dengan lancar, sekarang para tamu sedang menikmati hidangan yang sudah di sediakan. Aku duduk di teras dengan matcha kesukaanku bersama fikiran yang dari dulu tidak bisa lepas dari Jev dan Aldo menghampiri, "hey" katanya sambil duduk di kursi sebelahku.

"Eh hey."

"Kamu lagi lamunin apa?"

"Ehm enggak kok."

"Oh iya, kamu sahabat Rena ya?"

"Iya."

Aldo seperti ingin mengenalku lebih jauh. Dia menanyakan apapun tentangku, bahkan mengajakku bercerita seperti dua orang yang sudah kenal lama. Aku merasa senang berbincang dengan Aldo, dia sangat pandai bergaul dan asik.

Tiba-tiba Rena datang, "woy, berduaan aja nih,"

"Ngapa sih," balasku dan Aldo hanya diam.

"Gimana Al?"

"Gimana apanya?" sambarku penasaran.

"Ah enggak, good luck Al!" balas Rena sambil menepuk pundak Aldo kemudian berlalu. Apa maksud Rena berkata begitu? Tapi sudahlah, tidak penting juga.

Acara selesai, sekarang sudah hampir sore.
Para tamu juga sudah banyak yang pamit. Setelah membereskan apa yang perlu dibereskan, Rena mengajakku pergi.

"Sar, keluar bentar yuk,"

"Kemana?"

"Udah ayuk."

Aku, Rena dan Aldo. Kami pergi menaiki mobil dan berhenti di sebuah cafe.

"Ngapain kita kesini?"tanyaku.

"Nggak apa-apa, kita nyantai aja dulu." balas Rena yang sudah duduk duluan.

Aldo mengangkat tangan sebagai isyarat untuk memanggil pelayan,"Mas!" dan kami memesan.

Aku sangat menikmati sore itu, begitu juga dengan Aldo dan Rena. Sampai suasana menjadi beku ketika Rena meninggalkan kami berdua, "aku ke toilet bentar ya,"

J E V (TAMAT) (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang