'Lanjut'

59 11 0
                                    

Pagi ini aku membelokan langkah ku ke kelas Jev, bermaksud untuk mendapatkan informasi tentangnya. Sesaat setelah aku mengetuk pintu kelas dan bertemu teman Jev yang semalam, "Eh lo lagi, mau cari Al? Belum dateng dia."

"Enggak kak, aku mau nanya."

"Ape?"

"Kakak tau rumah Jev nggak?"

"Tau, dia tinggal di komplek Emerald nomer 27C."

"Mmm.. Tempat nongkrong dia, kakak tau juga?"

"Dia anak basket, tapi bukan dari sekolahan,"

"Basket dari luar, latihannya setau gue setiap Kamis Minggu di daerah Pondok Gede sono,"

"Kalo tempat nongkrong dia biasa di deket kompleknya sih." katanya detail.
"Oh gitu, Makasih banyak kak."

"Kalau aku boleh nitip pesen juga, bilangin ke Jev buat hubungin Sara secepatnya ya."

"Iye ntar gue sampein, lo pacar Al?"

Aku terdiam sejenak dan menjawab dengan nada gugup, "e-enggak kak."

"Oh yaude."

"Iya. Aku pamit ya kak, makasih."

"Iye."

Aku berharap agar Jev masuk hari ini dan datang menemuiku. Tapi sampai bel pulang sekolah aku tidak melihat Jev sama sekali. Dia tidak masuk lagi?

Pas sekali, ini hari Kamis. Mungkin aku bisa bertemu Jev di tempat latihan basketnya.

"Pak, antar Sara ke daerah Pondok Gede ya, Sara mau cari temen."

"Iya neng, tapi udah izin Ibu belum?"

"Nanti Sara telepon Bunda, Pak."

"Ya sudah neng, Bapak antarkan."

Menghabiskan waktu setengah jam untuk sampai di Pondok Gede. Selama perjalanan aku terus berdoa agar dipertemukan dengan Jev yang teleponnya tidak aktif dari kemarin.

Aku mulai kesal Jev. Kamu dimana? Seenaknya saja menghilang tanpa kabar seperti ini.

Sampai di Pondok Gede, aku langsung menanyakan tempat latihan Jev kepada orang-orang, tapi tidak ada yang tahu. Aku takut tidak bisa menemukan Jev. Dengan perasaan kacau dan tangis, aku terus mencari Jev. Sampai akhirnya ada seorang lelaki yang menghampiriku dan bertanya, "maaf, dari tadi aku ngeliat kamu kayak lagi kebingungan, ada yang bisa aku bantu?"

Aku menatapnya,"iya, aku lagi nyari tempat latihan basket daerah sini."

"Terus kenapa nangis?" Lelaki ini! baru saja berbincang setengah menit lalu dan sekarang ingin tahu aku kenapa. Menyebalkan!

"Enggak apa-apa." kataku sambil menyeka air mata.

"Aku tau tempatnya."

"Kamu serius?"

"Iya."

"Dimana?"

"Ayo aku anterin."

Aku pergi menaiki motor lelaki itu dan meninggalkan Pak Atmo. Tidak lama kemudian kami sampai, aku melihat ada beberapa anak basket di lapangan itu. Kuperhatikan satu per satu, tapi sepertinya tidak ada Jev disana.

J E V (TAMAT) (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang